Seolah ia menenangkan hiruk pikuknya seisi dunia.
Seolah ia menyejukkan manusia - manusia yang mempercepat langkahnya demi orang-orang yang mereka sayangi, menunggu di rumah.
Diseberang sana, Mba Sri, Penjual soto langganan di perempatan melempar senyum ramah.
"Soto ayamnya 1 bungkus ya, Mba"
"Biasa nih, tauge nya banyakin?
Gadis itu mengangguk tersenyum. Mba Sri hafal sekali dengan pesanan kesukaannya.
"Ini sotonya, Neng.."
Sebungkus soto yang sudah siap berpindah tangan itu, terjatuh dari tangan lusuhnya.
Tumpah.
Mba Sri hanya tersenyum.
"Sini,sotonya Mba ganti, mikirin apa tah, mukanya berat banget..."
Begitu kata mba sri sembari tangannya terlihat begitu cekatan meracik soto dengan jumlah tauge yang banyak.
Tak lama, satu bungkus soto sudah kembali siap.
"Ini mba, sekalian bayar soto yang jatuh tadi yah.."
"Sudah, pulanglah sana, mandi, shalat, lanjut istirahat.
Soto hari ini tidak usah dibayar.." begitu kata mba sri dengan lembut.
Gadis itu tersenyum.
Terharu.
Ada saja kabar yang membuatnya murung hari ini.
Ada saja pula, peristiwa sederhana yang membuatnya tersenyum di penghujung hari nya ini.
Bentuk kasih sederhana dari seorang penjual soto, yang mencerahkan binar wajahnya sampai ia menyusuri jalan.
Bersama hujan gerimis jatuh perlahan di wajahnya, senyum itu tercipta.