pelangi..pelangi...

pelangi..pelangi..
alangkah indahmu..
merah..kuning..hijau..
dilangit yang biruuu...

pelukismu agung...
siapa gerangan...
pelangi..
pelangi..
ciptaan Tuhann...

Minggu, 19 September 2010

Peace is BEAUTIFUL



Selamat malam teman-teman, sekarang entah kenapa saya tiba-tiba ingin membahas kasus yang beberapa hari ini menjadi trending topic di beberapa berita nasional, kasusnya adalah mengenai penganiayaan beberappa jemaat HKBP yang ada di Bekasi terkait dengan lahan pendirian tempat ibadah yang tidak sesuai dengan prosedur. 

Saya terinspirasi dari opini yang saya baca di kompasiana beberapa jam yang lalu, dari seorang pendeta toraja, setelah membaca opini nya menurut saya sederhana, tetapi saya mempunyai sedikit pendapat yang sama dengan beliau, berikut adalah opini nya, :
“apakah agama itu kejam???, sebuah pertanyaan yang pernah diajukan oleh seorang kawan yang hendak melangsungkan pernikahan dengan saudara yang berbeda agama. rencana tersebut mendapat reaksi keras dari kedua orang tuanya, demikian pun dengan sang pacar mendapat kecaman yang sama. perbedaan agama ke dua saudara tersebut meruntuhkan/mengalahkan cinta tulus. apakah agama memang dihadirkan oleh Allah dalam rangka memisahkan cinta kasih manusia?  apakah agama sengaja dihadirkan dalam dunia untuk membuat manusia saling menghakimi satu dengan yang lain. apakah Allah begitu kejam. atau jangan-jangan Allah tidak pernah menghendaki agama itu ada didunia???.

semua pertanyaan ini perlu kita refleksikan sebagai orang ber-agama. mengapa justru perbedaan agama memicu kita untuk saling menghakimi. mengapa kita tidak pernah melihat nikmatnya hidup dalam kepelbagaian. bukanka kita percaya kepelbagaian adalah anugerah Allah, dan kita tidak mungkin diciptakan sama. kau dan aku memang berbeda, tetapi kau dan aku adalah satu sebagai ciptaan.”


sebenarnya saya miris mendengar berita-berita seperti itu seliweran di angin Indonesia, mana bukti semboyan “Bhineka Tunggal Ika” itu? mana bukti kalo Indonesia adalah Negara yang kaya akan pluralisme dan Indonesia bangga akan itu semua?..
kenyataan yang terjadi di Indonesia justru berbicara hal yang bertentangan, kenapa masyarakat Indonesia tidak bosan-bosannya mencari kesibukan untuk sekedar mencari musuh dengan alih-alih setia dengan agamanya? Saya rasa Presiden tidak perlu dipusingkan dengan masalah yang seharusnya tidak perlu terjadi ini?

Menurut saya sederhana, masyarakat Indonesia hendaknya telah memiliki kesadaran hukum, bila semua penduduk Indonesia hidup dengan mematuhi peraturan yang telah dibuat, maka saya rasa Indonesia akan senantiasa hidup dengan aman, tenteram dan damai.
Satu kuncinya, “HUKUM”, aspek hukum yang belum jelas di Indonesia baik itu formulasinya, implementasinya, dan bahkan evaluasinya menurut saya masih sangat keteteran.

Terkait dengan masalah yang telah saya singgung sebelumnya, bukankah konstitusi dasar Indonesia telah menjelaskan masalah agama dengan jelas? Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 Hasil Amandemen :” Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”

Saya rasa bunyi pasal itu cukup jelas ya, AGAMA masing-masing, tugas kita hanyalah menghargai, menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan tersebut. Lalu kenapa seolah-olah orang Indonesia justru sering mengabaikannnya?,
Ya seperti yang saya bilang tadi, apabila segala sesuatu mengenai apapun dilakukan sesuai dengan prosedur, hukum dan ketetapan yang telah ditetapkan, maka saya rasa tidak akan terjadi konflik antar agama.
Saya belajar dari beberapa kasus yang terjadi di Indonesia selama ini,
Saya jadi ingat lirik lagu, “Tuhan memang satu, kita yang tak sama, haruskah aku lantas pergi, meski cinta tak kan bisa pergi”.

Tuhan itu satu saudara-saudara, saya yakin bahwa semua menganggap hal yang sama, tetapi memang ada beberapa agama yang saya tahu mempunyai multinitas, tapi pada dasarnya Tuhan yang dianggap Agung pasti hanya satu. Yang berbeda hanyalah cara kita memanggilnya, cara kita menyembahnya, cara kita bersyukur kepadanya, dan cara kita memahami “apa yang seharusnya” kita pahami dari setiap ajaran-ajaran yang telah kita yakini.

Pada dasarnya kita semua meyakini adanya dosa dan amal kan? Surga dan neraka kan? Baik dan buruknya kan? Pantas atau tidaknya kan?
Keyakinan itu menurut saya bersifat sangat personalis, jika kita mengusik atau mengganggu ketertiban orang lain, maka kita juga tidak akan diganggu atau diusik bukan? ( memang orang Indonesia sepertinya tidak bisa hidup tanpa harus mengganggu orang lain ya?)
Pembakaran gereja, pembakaran Al-quran, penistaan agama, masih banyak lagi kasus-kasus yang mengatasnamakan agama,
Jika mendengar berita-berita seperti itu, batin saya bergejolak, saya memiliki teman-teman yang berbeda agama dengan saya, katolik,protestan,hindu,budha,konghucu. Bahkan saya pun masih memiliki sanak saudara yang juga berbeda agama dengan saya.
Kami? Persahabatan dan persaudaraan yang kami jalani masih terasa indah, bahkan sangat indah, saya pernah merasakan bagaimana indahnya hubungan yang terjalin, dimana kami bisa saling menghargai dan menghormati bahkan kami bisa saling membantu jika ada masalah di salah satu kami.
Lalu, yang saya ingin tanyakan, ada yang salah dengan itu semua?

Jika saya tetap memiliki keyakinan yang dalam pada agama saya, contoh : islam, lalu apakah salah jika saya berteman dengan orang katolik, orang Kristen, orang hindu atau orang budha? Lalu apakah salah jika saya dilahirkan di keluarga yang juga memiliki silsilah dengan orang-orang tersebut? Apakah saya akan harus bilang, “mereka bukan teman saya” atau “mereka bukan keluarga saya”, lalu apakah saya juga salah jika jatuh cinta dengan orang-orang tersebut?
Sejujurnya, saya masih belum menerima jawaban yang memuaskan tentang pertanyaan saya itu…

Kadang saya pernah berpikiran lancang untuk bertanya kepada keyakinan diri saya sendiri, “kalau Tuhan menginginkan semua orang menyembah dengan cara yang sama, lalu mengapa diciptakan semua hal yang berbeda itu?” saya sependapat dengan opini pendeta yang telah saya tulis sebelumnya, namun saya SANGAT TIDAK SETUJU dengan opini jika “Allah/Tuhan itu kejam”,

Menurut saya, tujuan hidup semua manusia itu adalah MATI, semua agama pasti mengajarkan manusia untuk berbuat baik dan selalu bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan, agar manusia tidak sombong, agar manusia tidak serakah, dan TENTUnya agar manusia tidak saling bermusuhan bukan?
Jadi intinya, kenapa sih kita begitu repot-repot untuk menciptakan konflik demi “sesuatu” yang masih bisa kita anggap semu? (saya anggap sih masih semu),

Toh Tuhan kita masing-masing memang menginginkan kita selalu senantiasa berjalan di jalan-Nya, tetapi bukan berarti senang dengan cara kita yang selalu mengajak untuk saling bermusuhan bukan?
Saya bingung…

Yah sudahlah, intinya saya hanya sedih jika harus mendengar berita adanya konflik yang memojokkan salah satu agama, saya tidak punya niat apa-apa, saya hanya ingin mengutarakan apa yang saya pikirkan selama ini, mohon maaf jika tetap ada pihak yang tersinggung, saya hanyalah seorang yang mencoba ingin hidup damai, saya hanyalah seorang pribadi yang ingin terus mencoba memperbaiki KONDISI DIRI SAYA SENDIRI DENGAN TUHAN, nanti dululah saya ngurusin orang ( kasarnya sih gitu),
kita itu satu teman, kita adalah MANUSIA, bukankah hidup dengan penuh kasih sayang dan tenggang rasa adalah impian semua orang ya? *setidaknya itu yang saya pelajari ketika saya masih SD dulu dalam pelajaran PPKN..

Jumat, 17 September 2010

Great of 3 Months

Hari ini adalah tanggal 17, berarti kemarin tanggal 16, dan besok adalah tanggal 18, besoknya lagi 19, besoknya lagi 20… Haha, jika anda menganggap saya aneh karena seperti orang yang baru saja belajar berhitung, ya tidak apa-apalah, anggap saja saya memang sedang berhitung, menghitung hari…



 “menghitung hariiiii, detik demi detik,,,,” 
Besok tanggal 18 saya berangkat lagi ke Jakarta, ke depok lebih tepatnya, Jika anda bertanya dalam hati,”lalu apa urusannya dengan saya?”, ya gak ada sih, berhubung anda terlanjur membaca blog saya, maka teruskan saja bacanya yaaa..hehe 

Sudah beberapa hari sejak idul fitri saya belum sempat melihat dunia perblog-an lagi, baru sekarang saya sempat menulis posting lagi. Tadi kita ngomongin apa sih? Menghitung hari ya.. Iyaa, sekarang saya lagi menghitung hari, sebenarnya lebih tepat jika saya menghitung jamnya,, Besok, saya akan kembali meninggalkan rumah, meninggalkan kota Palembang tercinta ini, demi menuju kampus perjuangan (kata orang-orang sih, kampus saya kampus perjuangan), kalo kata saya sih EMANG BENER, butuh perjuangan yang ekstra untuk bisa melewati hari-hari di kampus itu..(haha agak lebai sih), demi menuntut ilmu dan mengejar masa depan yang lebih baik, saya rela merantau ke ibukota meninggalkan keluarga tercinta.

Senin ini saya mulai kuliah, itu artinya saya harus mulai serius lagi, liburan sudah selesai saudara-saudara! ( padahal sebenarnya liburan udah selesai dari dulu, saya aja yang meliburkan diri, hehe) Ga ada lagi bangun jam sembilanan pagi, ga ada lagi leha-leha makan tinggal makan, ga ada lagi mau pake baju tinggal pake, ga ada lagi guling-guling di depan tv, ga ada lagi gangguin ayuk dan mama saya tidur, ga ada lagi maen sama temen-temen lama, ga ada lagi ngerayu2 papa supaya dibolehin bawa mobil, ga ada lagi diledekin sama nenek saya kalo saya lagi maen krumahnya, ga ada lagi ngobrol di kamar berduaan sama mama, ga ada lagi gangguin ayuk saya pacaran di telepon, ga ada lagi ngebuatin teh buat papa dan mama sore-sore..

ruang tengah saksi momen-momen di rumah

Hal-hal sepele itu, harus saya tinggalkan dulu selama beberapa bulan ini… sekitar 5 bulan lagi saya harap masih bisa merasakan hal-hal itu lagi.. Liburan tiga bulan ini, liburan yang biasa-biasa saja, gak ada jalan-jalan piknik atau menginap di villa, Hanya dirumah saja, tapi kata RUMAH itu adalah kata yang sangat berarti bagi saya.. (saya yakin anda yang perantau juga sependapat dengan saya) Beberapa kejadian dan peristiwa yang juga biasa-biasa saja telah saya alami selama liburan tiga bulan ini, tapi saya cukup senang dengan semua itu, 

JULI
Minggu pertama pulang, huru-hara persiapan pernikahan kakak pertama saya sudah mulai heboh dirumah saya (maklumlah, berhubung ini hajatan besar yang pertama kali di keluarga inti saya, makanya agak sedikit heboh kedengerannya, padahal biasa aja sihh..hehe) Momen pernikahan kakak ini membuat saya bertemu banyak orang, keluarga dan sanak saudara yang jarang ketemu bisa berkumpul di momen ini, saya senang sekali, saya juga bisa mendapatkan keluarga yang baru,keluarga ayuk ipar saya yang seru-seru. Melihat anak-anak kecil dan sepupu-sepupu kecil saya berkicau disana sini, semakin membuat saya sadar bahwa saya sudah setua ini ternyata… 
Senang sekali rasanya.. 

Pertemuan saya yang terakhir dengan laki-laki itu juga terjadi di liburan tiga bulan ini, kali ini perasaan yang saya rasakan bercampur aduk, antara senang, sedih, lega, pelajaran yang saya dapat dari pertemuan itu sangat berharga, saya bisa merasakan apa makna sesungguhnya dari KETULUSAN, RELA BERKORBAN, SALING MENERIMA, KOMITMEN, SALING MEMBERI, dan JUJUR PADA DIRI SENDIRI. Terima kasih RJS yang juga sudah turut menambah cerita liburan saya tiga bulan ini, semoga kita selalu senantiasa bahagia. 

AGUSTUS
Marhaban ya Ramadhan, saya rasa anda juga tahu bagaimana rasanya jadi saya anak perantau saat itu bisa merasakan puasa pertama dirumah bersama keluarga. 

Berita duka. Nenek saya dari sebelah mama saya menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 14 agustus lalu. Kepergian beliau kami rasakan sangat mendadak, momen pernikahan kakak saya menjadi momen terakhir saya dan beliau bisa bertemu. Saya yang tadinya memang berencana untuk liburan beberapa hari ke pagaralam untuk menemani nenek saya yang kesepian sepeninggal kakek yang lebih dahulu berpulang, Yaa, rencana saya memang terwujud, pergi ke pagaralam, tapi bukan untuk menemani nenek, tapi untuk mengantarkan nenek menuju peristirahatan terakhirnya. Selamat jalan, Nek… 


Gak lupa pesan nenek ke nina, “nina, nanti kalau udah lulus kuliah dan jadi orang yang sukses, jangan sombong sama keluarga…”, nina akan inget itu nek… 

SEPTEMBER
IDUL FITRI, hari yang fitrah, lagi-lagi saya tidak henti-hentinya bersyukur kepada Allah SWT, masih bisa dipertemukan dengan puasa dan lebaran, terlebih lagi saya bisa melaluinya ditengah-tengah keluarga saya. Terimakasih Ya Allah… 

 Itu adalah momen-momen besar yang saya rasakan di liburan tiga bulan saya ini, saya tidak peduli jika anda menganggap dalam hati hal-hal itu adalah biasa-biasa saja.. Itu belum termasuk momen-momen kecil yang juga saya rasakan indah, saya bisa ketemu temen-temen saya, waktu saya dan rici ditahan sama petugas parkir PIM gara-gara struk parkirnya jatuh dan ilang (berhubung saya tidak punya SIM dan tidak bawa STNK, maka ditahanlah kitaa.. haha) setelah kejadian itu saya dan rici hanya bisa ketawa-ketawa di atas motor sambil perjalanan ke rumah, waktu saya ngobrol sama rati seharian di kamar saya ( ga jauh-jauh obrolan nya pasti nostalgia zaman SMP..zaman-zamannya ngatain orang..haha), waktu magrib-magrib datang kerumah rici buat nyanyiin happy birthday di hari ultahnya sambil bawa kue, naik motor sama rati malem-malem gelep-gelepan gara-gara lampu motornya mati, sempet ngumpul bareng henni dan marsa (walaupun harles ga ikut), ngabisin waktu setengah harian bareng vani, trus nyari tiket balik ke jakarta bareng ima di detik-detik terakhir liburan kami ( sempet beberapa kali belok ke arah jalan yang salah..haha).. 




Momen sederhana itu semua, cukup mewarnai liburan saya tiga bulan ini, entah kenapa liburan ini saya begitu berat untuk balik lagi ke Depok, apa karena terlalu lama dirumah sehingga saya sudah terlanjur  betah dan enggan tinggal di tempat lain, ah entahlah… (toh, teman2 perantau lain pasti juga merasakan hal yang sama)

Saya harap saya masih bisa merasakan hal-hal sederhana itu lagi di liburan yang akan datang, 

Terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat, 

Selamat datang semester lima, mudah-mudahan saya sudah merasa siap lagi untuk tiap hari begadang buat ngerjain tugas kuliah, tiap hari bingung mau cari makan apa, numpukin pakaian kotor yang nantinya bakal dicuci dan disetrika sendiri ( daripada duitnya abis buat ngelondri, mending buat nambahin duit jajan saya ajaa,,haha), pulang malem lagi, bolak-balik stasiun pocin atau kober lagi,,FISIP lagi, MBRC lagi, FORBI lagi, FSI lagi, 

SEMANGAAAAAATTTT!!!! Demi S.IA UI …



Rabu, 08 September 2010

Tradisi Idul Fitri

"Baju baru, Alhamdulillah..tuk dipakai di hari raya, tak punya pun tak apa-apa, masih ada baju yang lama..Ketupat sayur, Alhamdulilah..tuk dimakan di hari raya, tak ada pun tak apa-apa, masih ada nasi uduknya.."

Anda tahu dan ingat lirik lagu ini? Saya yakin jika anda lahir tahun 1990 an pasti anda membaca lirik lagu ini sambil senyam-senyum (iya kan?? Ayo ngaku ajaa..saya juga gitu..) Lagu ini dulu pernah booming banget di kalangan anak-anak, bukan anak-anak saja sebenarnya, semua kalangan mungkin pernah mendengar lagu ini, lagu yang dipopulerkan oleh Dea Ananda, penyanyi cilik jaman itu, lagu yang berlirik sederhana tapi enak didengar dimana di dalamnya juga terdapat pesan yang bersifat sederhana.. 

Hari ini, adalah H-2 Idul Fitri 1431 Hijriah, sudah tidak perlu lagi saya jelaskan kepada anda bahwa hari-hari tersebut seluruh umat muslim di Indonesia bahkan di dunia sibuk untuk mempersiapkan diri di hari lebaran, mulai dari baju baru, sepatu baru, jam tangan baru, bahkan ada juga yang ingin tampil dengan motor baru atau mobil baru (waaahh…) Sudah menjadi kebiasaan di Indonesia, bahwa hari-hari menjelang lebaran tempat-tempat yang ramai dikunjungi adalah Pasar, Mall, Terminal, Stasiun, Bandara, Pelabuhan, dan Toko Emas. 

1. Pasar. 
Yang ini jangan ditanya lah ya, semua orang berbondong-bondong pergi ke pasar atau pusat perbelanjaan lainnya, apalagi kalau bukan buat beli mukenah baru, beli baju, sepatu, aksesoris, atau membeli kue-kuehan atau apa-apa ajalah yang penting bisa dipajang pas lebaran nanti. 
Dulu waktu saya masih kecil ( saya yakin anda juga begitu ) mama saya pasti sibuk milih-milihin baju baru buat saya pakai hari lebaran nanti. Dulu, hari pertama lebaran mama biasanya memakaikan saya baju yang baru aja dibeli itu, lalu mama akan berkata,”waah,,cantiknya anak mama pake baju baru..”, lalu saat silahturahmi bersama keluarga di rumah kakek dan nenek, saya dan sepupu-sepupu saya biasanya saling memamerkan baju baru kami dihari lebaran, (haha, lucu ingetnya). Sekarang saat semua sudah beranjak dewasa, saya tidak lagi merasakan ngebetnya dibeliin baju lebaran oleh mama. 

Yang ingin saya rasakan di hari lebaran adalah nikmatnya saat saya bisa bangun di subuh hari, menunaikan sholat subuh dan mendengarkan suara takbir yang berkumandang dari mesjid (percayalah, jika anda mendengar suara takbir setelah sholat subuh sambil memejamkan mata, anda bisa merasakan besarnya rasa syukur sehingga kadang-kadang sampai meneteskan air mata, itu yang sering saya rasakan ), bukan itu saja, nikmat idul fitri yang ingin saya rasakan terus-menerus dimana pagi-pagi saya bisa berjalan bareng keluarga menuju mesjid untuk menunaikan sholat Id, 

 suasana sholat Ied

pulangnya bersalam-salaman dengan para tetangga. 
Setiba dirumah, bagian ini adalah bagian yang biasanya bikin “hujan lokal” (itu istilah dari papa karena biasanya kita nangis bareng, makanya dibilang hujan atau banjir lokal), iyaa, saya dan keluarga saling bermaafan dan saling berpelukan saling memaafkan kasalahan masing-masing. 

Udahan nangisnya, itu si ketupat, opor ayam, bebek sambal, rendang, sayur buncis, sambal kentang goreng ati lengkap dengan kemplangnya sudah menanti di meja makan, ini nikmat yang luar biasa Ya Allah, makan bersama keluarga di hari yang fitrah. 

 hidangan lebaran

Nah, Kalau yang ini, saya tidak tahu apakah ada juga tradisi seperti ini dirumah anda, dimana saya dan kakak-kakak saya duduk rapi di ruang tengah sambil memasang muka paling manis sedunia..haha.. ”ini hadiah lebarannya..selamat lebaran yaa”, kalimat itu biasanya yang kita nantikan dari papa dan mama, tentu saja disertai dengan THR nya,,haha,,. Berhubung sekarang kedua kakak saya uda kerja, maka yang hanya ada pelaku tunggal yang akan meneruskan tradisi itu sekarang, yaitu Saya..haha.. 
Jadi, THR saya bisa jadi super double triple, dari mama, papa, ayuk, dan kakak,,hahaha.. 

Jam sepuluhan biasanya saya sekeluarga meluncur ke rumah nenek untuk kumpul keluarga besar, di tempat ini saya masih harus memasang tampang paling manis sedunia karena berharap ada THR dari kakek nenek, pakwo makwo , om tante, kakak ayuk, hahaha…( kabar gembiranya adalah ini tidak lagi dirasakan oleh kakak dan ayuk saya yang udah kerja karena justru giliran mereka membagikan THR untuk para adek sepupu. 

Acara dilanjutkan dengan bersalam-salaman dengan seluruh anggota keluarga besar dari pihak Ayah saya, lalu apabila semua anggota telah lengkap hadirnya acara pun dilanjutkan dengan makan-makan ketupat bareng-bareng (hal inilah yang menyebabkan berat badan orang-orang naik drastis saat lebaran, makan-makan mulu! Padahal tadi udah makan dirumaah,,belum lagi suguhan kue-kuehan nya…ya sudahlah, kalo bukan lebaran, kapan lagi..heee) 

 kue-kue lebaran

kumpul-kumpul biasanya berlangsung hingga sore, sore hari biasanya pulang kerumah dan masih harus menyiapkan segala sesuatu apabila ada tamu yang datang, tetangga, kerabat atau sahabat. 

Hari lebaran kedua biasanya mulai melakukan tradisi keliling Palembang, iyaa, semua rumah anggota keluarga yang kemarin ngumpul-ngumpul didatengi satu persatu pada hari ini, rumah pertama yang dikunjungi biasanya rumah anak yang tertua dulu, berhubung papa saya anak kedua, jadi rumah saya dapat giliran kedua (padahal ga juga sih, biasanya kita ngunjungi rumah yang paling jauh dulu, baru yang deket-deket terakhiran aja), ini nih serunya…biasanya ramai-ramai sekitar 3 mobil yang huru-hara kesana kemari melakukan ritual sanjo (bahasa palembang : silahturahmi pada saat lebaran) pada hari ini biasanya terasa sangat capek karena biasanya pulangnya malem banget. 

Naah, kalo udah memasuki hari ketiga, acara mulai berjalan sendiri-sendiri, papa dan mama, saya, kakak, dan ayuk biasanya sudah punya schedule sanjo sendiri-sendiri..haha.. 

2. Terminal,Stasiun,Bandara dan Pelabuhan. 
Tempat ini juga mendadak ramai didatangi orang. Demi bisa nyampe di kampung halaman, mereka rela desak-desakan di tempat-tempat tersebut. Bahkan bandara pun sudah ikut-ikutan terasa sumpek kalo udah masuk musim mudik ini. Saya sudah merasakan hal itu. Sejak 2 tahun lalu saya kuliah diluar Palembang, saat musim lebaran pun saya mulai panik untuk mencari-cari tiket buat pulang ke Palembang. Saya sangat takut kehabisan tiket ( dan seperti yang saya bilang tadi, demi bisa mudik ke kampung halaman, saya rela melakukan apa saja, rela! Haha) 


Lebaran tahun pertama saya kuliah, saya harus rela mudik dengan bus karena tiket pesawat yang mencapai harga satu juta lebih...Untuk hal ini saya perlu memberitahu anda bahwa perjalanan yang saya tempuh dari Jakarta menuju Palembang yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu 16 jam, namun hal itu TIDAK BERLAKU pada saat musim lebaran ini saudara-saudara. Dan Anda tahu? Waktu yang diperlukan untuk sampai di Palembang adalah 28 JAM! Dan saya pernah merasakan itu! Namun berkali-kali saya ingatkan kalau saya rela menempuh perjalanan tersebut sampai saya tidak merasakan kalau saya masih punya pantat (saking lamanya saya duduk di dalam bus), saya rela asalkan nyampe ke Palembang dan berlebaran dirumah, saya RELA! 

Saat saya duduk didalam bus menanti perjalanan pulang ke Palembang, saya masih bisa tersenyum sumringah (bicara dalam hati,”yes, saya mudik!), namun kesenangan saya hanya berlangsung singkat saat bus saya naiki terjebak macet di jalan, yaa..inilah kota Jakarta! Ibukota Republik Indonesia! Kalo gak macet patut dipertanyakan “kejakartaannya”, jalan-jalan di ibukota semakin parah macetnya saat musim sibuk mau lebaran ini, 2 jam macet di Cawang, 1 jam macet di Pancoran, 1 jam macet di Daan Mogot, ayo sudah berapa jam yang saya habiskan untuk nasib malang itu? 

 antrian gerbang tol

Oke, setidaknya saya bisa menyinggungkan senyum di bibir saya ini saat saya lihat bus yang saya tumpangi mulai memasuki TOL MERAK, apalagi setelah saya mencium bau laut pertanda kalau bus akan SEGERA menyebrangi selat sunda meninggalkan pulau jawa menuju pulau sumatera. Ternyata kata “SEGERA” saya itu sangat salah, saya berasa nerima kertas hasil ujian yang di atasnya ditulis nilai 0 sebesar-besarnya. 

Perlu saya klarifikasi, bus saya masuk ke pelabuhan Merak pukul 7 malam, dan mulai mengantri untuk masuk kapal, saya sangat tidak beruntung pada waktu itu karena cuaca tidak sedang bersahabat sehingga jadwal keberangkatan kapal menjadi terlambat, belum lagi ngantrinya, 

 antri masuk kapal 

Jadi sejak pukul 7 malam tersebut, bus yang saya tumpangi baru masuk kapal jam 5 subuh! (bagaimana, anda kaget kan? Sebaiknya anda senang karena anda tidak merasakan penderitaan saya waktu itu), Ya sudah, intinya saya tiba dipalembang waktu itu pukul 9 malam esoknya dan tiba dirumah pukul 10 malam. Rasanya waktu itu badan saya sudah hancur lebur tak mempunyai tulang belulang lagi, (tapi pas saya pegang kaki saya, ternyata belum copot, masih terpasang ditempatnya) 

Itulah segelintir pengalaman yang saya rasakan ketika mudik, belum lagi setelah mudik ke Palembang kerumah saya, ternyata saya harus mudik lagi ke pagaralam ke kampungnya mama saya, yang harus di tempuh selama 8 jam, OKE! Saya hadapi itu! Dan sekarang saya berada dirumah sejak H-3 bulan lebaran, jadi saya tidak merasakan huru haranya mudik, tahun ini juga saya tidak mudik ke pagaralam. Jika saya menonton tivi yang acaranya semua pantauan aktivitas mudik, ngeliat orang-orang yang dari Jakarta mau mudik ke jawa dengan menggunakan kereta api ekonomi (saya rasa mereka sudah siap untuk dijadiin manusia setengah ikan asin atau manusia setengah pepes, bukan manusia setengah dewa) tapi saya yakin dibalik kenekatan itu saya juga bisa merasakan betapa semangatnya mereka demi bisa berlebaran dikampung halaman bersama keluarga. 

Pernah saat saya tidak bisa pulang kerumah pada saat Idul Adha, karena waktu itu sedang musim UTS,, saya dan teman-teman terpaksa harus tinggal diasrama karena lusanya sudah ada ujian. Anda percaya? Pagi-pagi saat perjalanan menuju mesjid di dekat asrama, saya meneteskan air mata karena ingat tradisi di rumah yang biasanya ke mesjid bareng-bareng, saat itu saya sangat sedih karena jauh dari keluarga saat Idul Adha, ga enak banget Ya Allah. Belum lagi di asrama mana ada hidangan lebaran yang biasanya dirumah berlimpah, POKOKNYA GAK BANGET! Jangan lagi Ya Allah.. 

3. Toko Emas, 
tempat ini juga merupakan tempat yang ramai dikunjungi orang menjelang lebaran termasuk oleh kawanan perampok (terinspirasi oleh berita sekitar 2 minggu lalu yang ngebahas tentang kasus perampokan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia). Entahlah, mungkin orang –orang sengaja mendatangi tempat ini untuk membeli perhiasan baru (ya doong, kan lebaran saatnya pamer kalung baru ke tetangga, hahaha, ibu-ibu sih biasanya gitu) atau justru mereka pergi ke toko emas untuk menjual perhiasan yang nantinya duitnya bakal dipake buat beli baju baru dan ketupat opor bebek, haha. Eits, ada lagi orang-orang yang sengaja datang buat “nyuci” gelang atau kalung mereka (biar yang palsu bisa keliatan seperti asli pas lebaran ntar, haha) ..

Idul Fitri, hari yang sangat bermakna bagi seluruh umat muslim di dunia, hari dimana semua umat merasakan kemenangan setelah melaksanakan ibadah puasa ramadhan selama satu bulan. Hari yang suci dimana semua dosa telah diampuni dan semua salah telah dimaafkan. Seharusnya yang harus disiapkan di hari yang fitri adalah niat dan hati yang tulus, baju baru, sepatu baru, aksesoris baru sebaiknya hanya dijadikan simbolitas saja, karena di hari yang fitri kita terlahir menjadi pribadi yang baru dengan niat yang tulus serta memulai kehidupan yang lebih baik dan tidak mengulang dosa-dosa yang telah kita lakukan sebelumnya. 

Idul fitri adalah saat yang tepat untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas semua dosa yang telah kita lakukan, serta tidak lupa untuk senantiasa bersyukur untuk setiap cercah nafas yang masih diberikan, setiap molekul oksigen yang bisa kita hirup setiap harinya, setiap detak jantung yang masih bisa kita rasakan setiap detiknya, setetes darah yang mengalir di dalam nadi kita. Untuk setiap nikmat sederhana itu saja kita bisa merasa sangat kecil dihadapan Allah SWT, apalagi untuk nikmat yang luar biasa berupa kesehatan, kekayaan, serta kekeluargaan yang masih bisa kita rasakan sampai saat ini. 


Selamat Idul Fitri 1431 Hijriah, Mohon maaf lahir batin. Semoga Allah menerima amal dan ibadah kita dan senantiasa diberi keberkahan kepada seluruh umat di dunia. 

reff : 
" hari raya idul fitri, bukan untuk berpesta-pesta, yang penting maafnya, lahir batinnya....untuk apa berpesta-pesta, kalau kalah puasanya, malu kita kepada Allah yang Esa,..
Baju baru,,Alhamdulillah, tuk dipakai di hari raya, tak punya pun tak apa-apa, masih ada baju yang lama..."

*foto dari berbagai sumber

Selasa, 07 September 2010

Realita antara pasar 16 Ilir dan Barong H-4 ?? (Gak Ngerti)


Selamat malam….haha, lagi-lagi..
Anda yang membaca jangan bosan karena saya selalu mengucapkan salam selamat malam, karena emang kondisi ketika saya menulis adalah sedang malam dan saya berbaik hati untuk mendoakan pembaca blog saya untuk selamat pada malam ini, itu kan arti salamnya?
Dan juga saya patut bersyukur, karena saya mempunyai kesempatan untuk menulis blog walaupun apa yang saya tulis sebenarnya tidak penting-penting juga, tapi lumayan buat bagi-bagi cerita. Saya yakin seyakin yakinnya, kalau saya sudah masuk kuliah nanti, mungkin saya tidak sempat menulis blog serajin ini..(hehe, mungkin..)
Hari ini , wah saya baru pulang jam sembilan malam, sedikit kehujanan, dan berhubung saya masuk rumah dan mama saya sudah tidur, ya sudah saya masuk kamar dan…mulai melakukan aksi malam saya.
Oke, saya report kegiatan saya dulu, eitts anda yang sudah terlanjur membaca jangan ga diselesain bacanya ya..
Anda tahu pasar 16 ilir Palembang?, saya yakin jika anda pernah ke Palembang dan pernah melintas di atas jembatan Ampera pasti anda mengetahui pasar ini, karena letaknya persis di tepi sungai musi dekat jembatan Ampera,



Saya bukan mau ngomongi sejarah berdirinya pasar tersebut, atau alasan kenapa dia dibangun di tepi sungai musi dekat dengan jembatan Ampera,
Saya cuma mau kasih tau, kalau sejak lahir dan besar di kota Palembang ini, saya sama sekali tidak tertarik untuk diajak pergi ke pasar tersebut, jika anda ingin bertanya,”berarti saya tidak pernah dong kesana”, jawabannya tentu aja pernah (biasanya kalau saya dikasih embel-embel imbalan kalau mau pergi kesana)
Contoh kasus : hari ini saya diajak ayuk saya (*kakak perempuan: bahasa Palembang) untuk nemenin dia belanja ke pasar tersebut, disuruh nemenin kesana, “dak galaaakkk” (*tidak mau: bahasa Palembang), tentu aja ayuk saya tau saya pasti tidak mau kecuali kalo dia udah kepikiran untuk menyogok saya dengan menambah dobel jatah THR lebaran saya nanti..hahaha..
Naahh,,ayo ikutin petualangan saya di pasar 16,
Supaya tidak tanggung, saya cerita dari awal berangkat dari rumah ya..
Jarak rumah saya dengan pasar 16 cukup jauh, menempuh waktu sekitar 45 menit untuk nyampe kesana pake kendaraan pribadi, dari rumah saya harus ngelewatin empat buah simpang tiga dan lima buah simpang empat serta tiga buah lampu merah.
Saya berangkat dari rumah jam sepuluh pagi, dan dengan senang hati saya memberitahu anda kalau saya nyampe disana jam setengah 12 siang, macet saudara-saudara! Berhubung daerah pasar 16 tersebut memang kawasan niaga di Palembang, dan coba saya hubungkan dengan tanggal muda dan hari-hari menjelang lebaran, saya sangat tahu bahwa disana pasti ruwet sekali, tapi demi THR dobel saya rela,,haha
Saya benar 1000%, menuju kesana saja saya sudah dihadapkan dengan macet, angkot yang berhenti naik nurunin penumpang seenaknya saja, becak-becak yang jalannya kayak keong, mobil-mobil boks yang seliweran keluar masuk lahan parkir, belum lagi ditambah banyaknya orang yang jualan dan jalan di badan jalan, grrr..


Untuk dapet tempat parkir motor saja, saya butuh waktu sekitar setengah jam.
Sudah sampai, saya masih seger, tapi pemandangan udah ga enak aja,
Coba saya deskripsikan dulu, pasar 16 ini anggap saja sama dengan kondisi pasar tanah abang atau pasar senen yang ada di Jakarta, pasar yang besar dengan pilihan yang beragam disertai dengan harga yang terjangkau, bahkan pasar ini lebih parah kondisinya dari pasar beringharjo (Jogja).



Mari kita masuk, “cari apo yuk, payo mampir”, “cari apo yuk, celano, baju, jilbab, ado nah liatlah dulu”, “tigo sepuluh,,tigo sepuluh,,tigo sepuluh,,pilihlaah..”
Kalimat –kalimat itu yang saya dengar ketika masuk ke basementnya, dengan sabar saya mengikuti kemana ayuk saya melangkahkan kakinya, masuk toko ini, masuk toko itu, liat baju ini, liat baju itu, tawar harga ini, tawar harga itu ( saya tahu itu hal yang biasa terjadi di pasar, tapi berhubung saya bukan tergolong orang yang suka belanja, jadi saya mulai bosan kesana kemari)
Sembari membiarkan ayuk saya asik dengan transaksi tawar  menawarnya, saya mencoba memasati orang-orang di sekitar saya, di toko yang satu ini ayuk saya mulai lama melakukan aksi “liat-liat dulu” atau tawar menawar, begitu saya liat ada kursi, saya langsung duduk.
Melamun ditengah keramaian, tiba-tiba “yuk, tas ini berapoan?”,,
(oh tidak, gara-gara duduk saya dikira penjaga toko yang mau jualan). Saya berdiri lagi.
Di seberang saya, ada mas-mas yang juga sedang bengong, sepertinya dia bernasib sama dengan saya, menunggu orang yang asik belanja, jadi senyam-senyum sendiri..
 mas-mas bengong
lalu di toko sebelah ada segerombolan banci yang lagi asik liat-liat sepatu, “ai sudahlah kau ni, yang tadi be bagusss..” selintas percakapan mereka terdengar..
 segerombolan banci
Di pandangan mata saya serong ke kanan, ada ibu-ibu yang sepertinya mau beli perhiasan baru buat lebaran nanti, 
 ibu-ibu di toko emas
di pandangan mata saya serong ke kiri, anak kecil yang berteriak, “ cepetlah dikit bibiiikk, mako gancang baleeekkk kito nii, mutar muter daritadi”
 itu anak kecilnya yang pake celana pendek pink
Saya hanya bergeming, saya sepertinya mendapati diri saya sendiri yang sudah mulai bosan berada disana. 

Pindah toko, kali ini toko sepatu, saya duduk lagi, namun kali ini saya dapet bonus hiburan denger lagu-lagu alay yang ter-update yang diputer kenceng banget di toko itu, check this out : KEONG RACUN,
Lagu yang emang lagi update sekarang, saya maklum lagu itu diputar di pasar 16, kecuali lagu itu diputer di centro nya margocity baru saya shock, setelah itu saudara-saudara : SUSIS..
Saya tahu itu lagu siapa, sule kan? Saya sering denger pagi-pagi suka diputer di tv trans7, acara apa saya lupa, pokoknya sering banget diputer,
Oke, setelah muter-muter, alhasil belanjaan ayuk saya banyak sekali, saya cuma beli jilbab doang satu, itupun ga pake proses keluar masuk toko ini itu.
Waktu itu menunjukkan pukul 14:30, buseeet saya ternyata saya sudah menghabiskan waktu 3 jam disini cuma buat nemenin orang. Keluar dari gedung pasar, saya dikagetkan dengan teriakan pedagang “ ayo buk, dipilih..dipilih..tas impor harganya cuma 50 ribu bae”
Hah? Aduh, tas dalam negeri aja saya masih ragu ada yang harganya 50 ribu, apalagi tas impor, aduh mang..mang..
pas mau naik ke pintu keluar dari basement, saya liat banyak sekali orang-orang yang dengan tampang kecapek'an dan bengong di tangga basement. (duduk nya deket orang yang jual makanan minuman pula, gimana ga mupeng coba, kan lagi puasa, jangan duduk situ napa?)
Jalan menuju tempat parkir, saya melewati warung-warung makan yang masih tetap buka bahkan secara terang-terangan di saat bulan puasa ini, okelah kalau itu, yang sama sekali gak oke, mbak-mbak warung tersebut nawarin orang yang lewat buat makan disana, yang parahnya lagi “ yuk, payo yuk mampir makan dulu, capek kan abis belanjo, pecahkelah dulu puaso tu, laper yuk abis belanjo..”
Huuh,ingin deh saya bilangin, “ dasar setaann”
Pasar 16 ilir, saya belum kepikiran untuk menghabiskan waktu saya disana berjam-jam buat belanja, saya lebih suka ke matahari nya IP atau Detos, Ramayana, JM, atau Myer nya Pasaraya Bandung, Diamondnya PTC, atau tempat lain deh selain pasar 16.
Itulah sebabnya saya tidak begitu tertarik sebenarnya untuk belanja ke pasar tanah abang dan pasar senen Jakarta, pasti riweh banget..
Bukannya saya ingin menjadi wrga Negara yang tidak baik Karena justru mempromosikan kekurangan daripada kelebihan, tapi memang faktanya begitu.
Saya jadi inget dulu zaman SMA saya pernah wisata mengelilingi sungai Musi dan berlabuh di dermaga BKB ‘(Benteng Kuto Besak) yang letaknya juga di dekat jembatan ampera dan bersebrangan dengan pasar 16, “ temen-temen..ayok kito hang out di mall satu enam dulu baru balekk..”
Oh mai God, “MALL SATU ENAM?” ya..ya..bolehlah biar keren dikit..haha
Nyampe rumah jam setengah empat, sebenarnya saya sih mau tidur, tapi saya inget ternyata ada jadwal buka bersama teman-teman SMA hari ini, ya sudah ga jadi tidur…
Buka bersama kelas XI IS 3 SMAN 5, di barong PTC, ada lagi nih yang bikin sebel, minuman baru datang setelah 10 menit dari azan maghrib dan makanan baru datang 15 menit setelahnya..huffff. (padahal udah jelas-jelas itu udah dipesen dari jaman batu)
Seperti acara-acara ngumpul biasa, ketawa-ketawa bareng, foto-foto bareng, nyanyi-nyanyi bareng,



Sekian live daily report saya, dari studio nina’s room @Kalidoni Palembang, Nina Meilisa melaporkan.
Terimakasih.

Senin, 06 September 2010

yeaahh..i get the I, i get the N, i get the S, i get the O, i get the M, i get the N, i get the I, i get the A

Selamat malam (lagi),
Sebenernya bukan malam lagi sih, saya kira ini pasti udah pagi, kenapa? Karena saya barusan mendengar suara ayam berkokok, sepakat kan kalo ayam berkokok berarti tandanya udah pagi, atau jangan-jangan, saya inget kata orang-orang kalo ayam berkokok tapi belum pagi banget itu artinya ada hantu atau malaikat yang berkeliaran.. 
Ga lah, pasti itu malaikat deh, soalnya pak ustad saya zaman SMP dulu bilang kalo malaikat turun ke bumi memang di waktu dua per tiga malam, lha, berarti kalau ayam berkokok artinya ada malaikat dan malaikat datengnya di dua pertiga malam berarti sekarang masih malam ya, ya udah, selamat malaamm, 

Tapi kok ayam udah berkokok? Ya sudahlah..saya jadi bingung.

Hayo tebak saya dimana? Dirumah? Dikamar? Ditempat tidur?, hah, pertanyaan bodoh, kenapa saya harus ngasih pilihan jawaban yang benar semua..hehe.. Saya dirumah, tepatnya dikamar, tepatnya diatas tempat tidur, 
hayoo tebak lagi saya lagi ngapain? Eh, pertanyaan bodoh lagi, saya lagi ngetik-ngetik gerakin jari-jari buntel saya buat sebuah….buat sebuah apa ya? Aduh, sekarang jam di pojok kanan bawah layar laptop saya menunjukkan jam 1:10, kenapa saya belum juga tidur? Saya belum ngantuk atau bisa dibilang tidak ngantuk, matanya masih seger buger begini, padahal tadi siang saya tidak tidur lho..yah karena biasanya si bety (temen kos) bilang, ”kalo siangnya udah tidur, pasti malemnya gak bisa tidur ”, ah saya gak yakin sama teori bety, terbukti dari kelakuan mama saya yang hobi banget tidur siang (bahkan dia bilang tidur siang itu wajib) trus bangunnya sekitar jam 4 tan, malemnya sekitar jam setengah delapan-an mama kalo udah rebahan, pasti gak nyampe 5 menitan udah kedengeran suara ngoroknya.
Berarti dengan satu sampel saya sudah bisa mematahkan teori bety. 

Haha.. Eh, eniwey..berarti kebiasaan saya tidur cepet di kosan adalah turunan dari mama deh ini.. Jadi gini ceritanya, saya itu kalo di kosan atau di suatu tempat dimana saya bisa rebahan, kalo matanya dimeremin, temen-temen saya bilang gak nyampe 5 menit nina pasti udah kedengeran suara tidurnya ( ini temen-temen saya lho yang bilang), tidak jarang bety suka bête kalo lagi cerita atau ngobrol bareng dikamar, tau-tau udah ditinggal tidur ama saya..(hehe,,yang ini ga sengaja bet) 
atau anak-anak kos yang lagi asik konsentrasi nonton film korea yang romantic atau film india yang mengharu biru harus terganggu dengan suara dengkuran saya yang ternyata sudah tertidur dengan pulasnya..hahaha(maaf ya), ini fakta lho, makanya kalau anak-anak kos sebegitu girangnya kalo mau nonton film bareng di DVD laptop, saya justru tidak begitu yakin bisa menghabiskan film itu sampai habis, karena naluri tidur saya lebih bekerja aktif daripada naluri menonton saya (hehe), 

bahkan anda harus percaya ini, saya pernah tertidur di bioskop pas lagi nonton film “kambing jantan” yang semua orang juga tau kalo film itu bukan film mendayu-dayu melainkan film komedi !(bahkan film pelajar bodoh, semoga judulnya tidak menyindir saya..hehe)

 kambing jantan (raditya dika)

( saat itu bety dan temen saya yang lain cuma geleng-geleng kepala melihat kelakuan saya, haha) 
Itu kelakuan saya di kosan saudara-saudara, makanya kalo saya lagi ujian bety nyaranin saya untuk tidak belajar sambil tiduran karena saya pasti akan tertidur dan bangun dengan kaget (lompat setinggi-tingginya) karena sadar kalau saya ketiduran dan belum menyentuh bahan ujian untuk hari itu.
Yah, segelintir cerita kelakuan saya yang aneh di kosan ( sebenernya saya gak seaneh itu ah), 

Sekarang saya berada di rumah, menikmati sisa-sisa liburan saya dirumah, itu berarti saya gak ada kerjaan dan tidak repot-repot untuk tidur malem karena tidak harus mengerjakan tugas kuliah yang segambreng. Tapi, justru tidak ada kerjaan ini saya jadi tidak bisa tidur sampai jam sekarang, oh jam berapa ini 1:14?
Ini sangat bertentangan dengan kebiasaan saya di kosan (lagi-lagi cerita kosan, ga papalah namanya juga mahasiswa rantauan), 
Di kosan, kalo ga ada kerjaan atau tugas nya dikit atau udah kelar, dengan senang hati saya akan tidur jam sembilan malam, atau bahkan dibawah jam itu ( dalam hal ini mbak titik sering memprotes saya, dia bilang jam segitu harusnya jadi jam nya mahasiswa untuk bergeliat belajar, bukannya malah tidur..) Lha, apa salahnya dong saya tidur kalau emang saya sudah tidak ada kerjaan dan tugas-tugas udah kelar semua? ( lagian saya sepertinya bukan tipe mahasiswa yang kayak mba titik, walaupun semua kerjaan udah kelar, mahasiswa tetep harus begadang buat baca materi kuliah besok atau baca-baca berita update di internet, saya lebih suka baca materi kuliah pas besoknya di kelas sambil nunggu dosennya masuk..hehe..emang bukan tipe mahasiwa yang rajin belajar..tapi kalo urusan ngerjain tugas, saya bisa dibilang rajin dan gak deadliners lhoo..hehe) 

Saya akan rela menggunakan waktu malam saya untuk begadang hanya untuk ngerjain tugas yang banyak, atau kalau ada ujian besoknya, atau kalo ada kuis besoknya, atau kalo ada responsi besoknya, atau kalo ada presentasi besoknya. Di luar itu, saya lebih suka tidur dan menyiapkan tenaga untuk kuliah besoknya.. 

Eh ada satu lagi ternyata, saya juga rela begadang kalo temen-temen kos saya pada ngumpul buat maen kartu bareng atau buat ngobrol2 bareng..hehe 

Tradisi setiap awal masuk semester dan setiap abis liburan, saya dan temen2 kos saya pasti saling berbagi cerita tentang liburan masing-masing, Pada saat giliran saya, “eh, tau ga, nina dirumah setiap hari insomnia lho,,tidurnya pasti diatas jam 1 melulu”, 
Temen-temen saya pasti langsung diem bareng, 5..4..3..2..1..pecahlah suara ngakak mereka, anda tahu mengapa? Karena mereka tidak percayaaaa….. Huhu, padahal kan saya gak bohong, kalau dirumah saya selalu insomnia, gak bisa tidur kalo masih di bawah jam 12..(yaa, kecuali kalo siangnya saya nguli trus malemnya udah pasti tepar) 

Gini nih, jam segini saya masih seliweran di dunia maya, ga tau ngapain, iseng buka situs ini situs itu, download ini download itu ( dan jangan pernah anda berpikir saya akan mengunjungi apalagi mendownload sesuatu yang tidak pantas itu,,heee) 
Setiap hari, apalagi pas bulan puasa ini, tidak jarang saya tidur jam setengah 3an dan bangun lagi jam setengah 4 buat sahur…(huhuuh -___-), tentu aja saya menghadap meja makan dengan mata yang sangat merah karena baru aja tidur udah dibangunin, disuruh makan pula… Tidak jarang juga saking baru tidur banget, pas dibangunin sahur saya males bangun, atau saking jam 2an saya belum mau tidur dan ga mau nanti pas baru banget tidur udah dibangunin lagi, saya mengambil inisiatif untuk makan sahur duluan sebelum saya tidur di jam 2an itu,,haha.. (kalo udah 2 hal gitu terjadi, besoknya saya bangun jam 10 pagi dan cuma biso ngeloyo males gerak karena kelaperan dan terus-terusan ngeliatin jam, kapan nih bukanyaa?? ) 

Haduh, gini nih, salah satu yang saya kerjakan malam-malam kalo ga bisa tidur..
Internetan! 

Sukur-sukur temen gue rici atau dyas nelpon buat ngajakin ngobrol ( soalnya yang biasa nelpon saya tengah malem cuma mereka),,atau ujung-ujungnya buka TV (siapa tau aja dilm tengah malem nya bagus), 

Haduh, ga jelas, insomnia oh insomnia.. Pernah saya baca status temen saya di fesbuk, “Kurang tidur namany ins0mnia, Kelebihan tidur namanya apa? Penyakit saya yg itu.. Eksomnia kali ya, haha.”

Sabtu, 04 September 2010

No coincidence but harmonious and balanced :)

Okee, selamat malam ( waktu saya menulis )..
hari ini tidak banyak yang ingin saya bagikan, saya hanya ingin berpikir, berpikir dan terus berpikir, walaupun sebenarnya saya juga tidak tahu apa yang ingin saya pikirkan. Saya juga tidak mengerti sebenarnya apa yang ingin saya tulis ini, tapi yang ingin saya sampaikan adalah beberapa hari ini terdapat beberapa pelajaran yang bisa saya petik dari kejadian-kejadian yang menurut saya biasa saja, saya yakin semua orang pasti sudah terlalu terbiasa dengan hal-hal tersebut, tapi intinya saya bisa menyimpulkan (ga perlu pake teori lah ya, kadang-kadang praktek lebih bisa diterima daripada teori) 

menyimpulkan bahwa, saya tidak percaya dengan yang namanya “kebetulan”, saya yakin setiap hubungan yang tercipta, baik itu percintaan, persahabatan, kekeluargaan dan persaudaraan atau bahkan permusuhan sekalipun, saya yakin itu semua pasti sudah direncanakan dan diatur oleh Tuhan secara serasi, selaras dan seimbang. 

Anda tak perlu berpikir keras untuk mengartikan kalimat saya tadi. 
salah satu variable yang mendorong saya membuat kesimpulan barusan adalah cerita yang saya salin dari blog sahabat saya ecy (Desy Purnawati), 
http://charlietumini.blogspot.com/


anda bertanya kenapa saya salin? Karena saya menyukai isinya, jujur, apa adanya, dan saya merasakan adanya rasa tulus yang besar di setiap kata-kata yang diketik dalam tulisan itu. 

Berikut tulisannya : 
“Seharusnya saya lagi ngerjain tugas kuliah, tapi karna bingung jadi saya cuma cengo ngliatin bahan di lepi. nggak ada yang bisa saya kerjain sekarang. jadi mendingan saya nge-geje di sini aja. saya sebenernya tadinya mau bolos kuliah minggu2 pertama, tapi sama ibu nggak boleh, jadilah saya meluncur ke kota Belimbing ini lagi buat jadi mahasiswa yang baik (padahal di kelas nggak pernah dengerin, kerjaannya moloor doang). saya yakin ibu saya sangat gembira dan bahagia nggak ada yang ngrecokin kalo lagi nonton Hepi Song, Take Me Out, sama Pernikahan Siri. nggak ada yang diem2 ngambil remot tipi, ganti channel trus pura2 bego nggak tau apa2 (itu saya -__-'). tapi saya yakin ibu saya pasti kangen sama saya.haha... ya sudahlah, Minggu besok juga saya pulang. saya akan kembali menguasai tipi di rumah. hahaaa... 

Saya agak riweh, kuliah minggu pertama udah dikasih tugas segambreng. mana minggu depan saya mau bolos, jadi mau nggak mau tugas mesti dikelarin buru2, saya jadi pusing dikejar2 deadline. itu ngefek juga,saya ni... mau lebaran rasanya jadi biasa2 aja. nggak greget. makin gede makin ngrasa nggak penting deh tu beli baju baru kaya jaman SD, yang hebring beli ini itu dari jauh hari. saya lebih seneng nggembel aja... gembel elit sih. hahaha.... 

Betewe, saya udah sering banget ngocehin TIM DELAPAN di pesbuk. itu genk saya sama temen2 Adm Negara 08 yang dulu tinggal bareng di asrama. dulu sih delapan, sekarang cuma jadi 7, tapi namanya tetep Tim Delapan. kami adalah 7 cewe geje, autis, brisik, dan tidak jelas. dengan karakter yang semuanya beda kita suka sok eksis. haha.... 

anggota Tim Delapan itu saya sendiri (Ecy)--Kebumen, Riani (Bubrot)--Kebumen, Dyah (Depe)--Kediri, Puspita (Pupi)--Lampung, Krisna--Pacitan, Ayu--Lampung.... Satu lagi, Nina--Palembang. walopun udah nggak bareng lagi, dia adalah bagian dari kami... l

AYU: introvert, muka judes, brisik banget, kalo ngomong keras2, suka sotoy, tapi amat sangat setia kawan. dia suka lebih mentingin temen2nya daripada dirinya sendiri... 

BUBROT: ratu OL, suka lebay, suka hebring, suka masak, suka baca yang berhubungan sama nikah2an (udah ngebet nikah), santun, lucu polos, dewasa, keibuan banget, sabar... 

PUPI: tinggi, suka berlogat Lampung, tergila2 sama Shinee dan korea2 yang lain, suka gratisan, baik hati, selera belanja sama banget sama saya, cuek sama cowo tapi suka cowo ganteng, dewasa.. 

DEPE: sabaaarr banget, imut, nggak pernah marah, penyayang, penggila Shinee juga, setia kawan, bai hati, nrimo, ga neko2, jualan pulsa... 

KRISNA: pinter, jago debat, jago nulis, agak cengeng, suka berantakan, loyal, santun, IP&IPK-nya cumlaude terus..

TITIK: paling ababil, geje banget, suka nyanyi2 nggak jelas, suka pake kostum tabrak lari, ceria, suka lelet kadang2, hebring, baik hati.... 

We are Tim Delapan


Lebih dari sahabat, kita2 udah kaya sodara, kaya keluarga. saya sayaaaang banget sama mereka. tiap hari kita bareng walopun nggak mesti lengkap. makan pas break kuliah di kampus, ngegeje ke mall abis pulang kuliah ato pas tanggal muda, ngrumpi, dulu di asrama kita suka rapat nggak penting kalo ada masalah yang menyangkut kemaslahatan bersama, nonton film Korea di akhir pekan, berenang di hari Jumat, jalan2 kemana2 bareng, bikin surprise party tiap ada yang ulang taun di pergantian hari dengan bawa kue dan makan bareng, nonton ke 21 bareng, belajar bareng kalo mau ujian, dan mereka slalu jengukin saya di kamar kalo lagi sakit. bener2 soliid banget. yaa...walopun kadang ada cekcok juga dikit...tapi nggak pernah sampe berantem.. yang paling seru pas kita ke Bandung sama A2 (Andaya &Agung) naik mobil dan pulang nyampe asrama jam 2 malem dan ditegur satpam. hahaaa.... 


Ada lagi.... pas foto2 kaya orang gila di kamar pake lepi barunya Bubrot, kejadian ranjang patah di kamar Pupi, nge-geje di bawah tangga pas nyiapin surprise ultah ayu dan nyuri kunci kamarnya sampe dia mau nangis, foto2 di tangga Detos pas ultah Ecy &Krisna, rapat (atau sebenernya ngerjain tugas atau ngrumpi di kamar Depe), ngerjain Titik pas ultahnya di kamar mandi sampe dia teriak ketakutan, dan banyak lagii yang lain... (ini semua dari Nina)..*kalo yang ini foto2nya gak mungkin di uplot..hee

Saya masih inget banget, awal2 masuk UI saya solmet banget sama Mba Riani, trus sama Pupi, dan sekarang sama semuanya. Tadinya, keluar asrama kita mau ngontrak satu rumah, tapi nggak jadi. sekarang Mba Ri ngekost sama Pupi, saya sama Titik, Depe Ayu Krisna ngontrak satu rumah. biar pisah kita masih tetep kaya dulu dan saling mengunjungi. 

Kami sendiri sebenernya nggak ngerti kapan Tim Delapan resmi terbentuk. semua ngalir gitu aja. karakter jauh beda satu sama lain, makin hari makin sering bareng dan makin solid. nggak ada kata egois, semua satu, saling memahami. malah kita2 bilang, yang mempersatukan kita adalah "utang dan makanan". hanya kami yang tau artinya. haha... 

Yaaa.....kami mungkin cuma anak2 daerah yang memiliki sejuta mimpi... tapi di Kampus Kuning ini kami ingin mengubah mimpi2 itu menjadi nyata, menjadi realita, menjadi orang2 sukses yang benar2 mengabdi pada bangsa dan negara...semoga sukses untuk semua sahabat2ku, Terimakasih telah menorehkan secerca cerita indah dalam hidupku sahabat2ku tersayang Kalian tak akan pernah tergantikan... I Love You... :) 

** spesial buat NINA MEILISA (Palembang), yang ndut dan baiiik banget, yang pernah menjadi bagian dari Tim Delapan, terima kasih untuk selalu mengunjungi kamar Ecy, nongkrong di jendela bareng pas ujan2 sambil curhat dan dengerin lagu "Okelah kalo Begitu", selalu nongol di kamar Bety pas nina di sana, selalu minta SAP pas mau ujian karna ecy selalu nggak punya, dan untuk semua kenangan indah di asrama gedung B2 selama 1,5 tahun.... I Love You nina..."

Itulah,,, tulisan ecy yang saya baca di blognya kemarin malam,
entah kenapa, saya merasakan adanya ketulusan dibalik tulisan itu,
persahabatan, saya pernah merasakan indahnya, saya senang merasakan indahnya, saya ingin terus merasakan indahnya, saya sedang merasakan indahnya..

saya, sebenarnya tidak begitu peduli dengan nama dari setiap persahabatan yang pernah saya jalin,
"NIVA (nina,vani)",
"DANN" (debi,amel,nina,nindi)",
"EMPIRE (harles,nina,rati,henni,marsa)",
"BRONTOK(bowo,dyas,nina,cila)",
"PARFUM (rici,nina)",
"TIM DELAPAN (ecy,mbak ri,pupi,ayu,depe,krisna,mbak titik,nina)",
"B2 COMMUNITY(satu lorong asrama),
"ST12 (nina,bety,umi,yuli,novita,iik,okta,eva).

apalah arti sebuah nama, memang,,,setiap karya besar pasti akan meninggalkan kenangan berupa nama besar pula, wah, saya ga muluk-muluk deh, soalnya persahabatan saya bukan bertujuan untuk misi tertentu,
yang sangat berarti bagi saya adalah kenangan demi kenangan dan cerita demi cerita yang saya dan mereka telah torehkan,

bahkan saya tidak peduli jika waktu yang saya habiskan untuk NIVA bersama hanya satu tahun (walaupun sekarang masih tetap terjalin komunikasi sama vani)
  foto terbaru saya dan vani (bahkan foto saya dan vani yang saya punya cuma ini..)

atau untuk DANN yang bahkan tidak sampai hitungan bulan (atau jangan2 debi,amel dan nindi sekarang lupa kalau pernah ada yang namanya DANN), *berhubung ini zaman SMP dan sekarang bahkan ga pernah ketemu, jadi saya ga punya fotonya..
dan untuk EMPIRE (kalo ini saya yang kasih nama) yang sekarang bahkan sudah jarang ngumpul (paling cuma ngumpul bareng rati doang, yang lain cuma sebatas sms-an, itupun sangat jarang terjadi), *ini juga zaman SMP

gimana dengan BRONTOK? (semuanya udah mulai ga jelas sejak bowo meninggal, dan saya mulai terlibat hubungan yang cukup rumit dengan dyas, cila? sampe sekarang bener2 kehilangan kontak), 

PARFUM? Ini namanya ga sengaja..haha..(saya dan rici masih menjalin komunikasi, bahkan kami sering menghabiskan waktu berdua atau nelpon cuma sekedar untuk ngobrol) 

rici dan nina

B2 COMMUNITY? masih sering ngumpul-ngumpulah, walaupun sering gak lengkap karena jadwal kegiatan yang beda,

 b2 community


sekarang? yaa,,sebagian besar waktu saya habiskan dengan TIM DELAPAN (karena mereka semua teman2 kampus saya) 
 tim8

dan ST12 (penghuni pondok kostan putri Sari Tanjung No.12 yang merupakan sahabat2 satu kos saya)...



tapi,,saya lebih suka untuk menikmati hari-hari dengan mereka dengan sebutan nama masing-masing karena mereka secara personal sudah mendapat predikat "sahabat" dari saya, 

ada lagi..
tia, deasy, febri, desti, betri...yang juga sahabat2 saya (namun kali ini kita gak pake nama-namaan,,hehehe) 

serta cerita saya dengan mereka (orang-orang yang tidak perlu memberi nama untuk menjalin persahabatan dengan saya) 

 nea, tiyiy

reni,riko,fajar

nyunyun

 
retno,oki,ely,yoan,


mereka semua,,
tidak peduli apakah mereka akan mengingat saya atau tidak nantinya,


tapi saya, akan selalu mengingat nama mereka, setidaknya mereka telah menjadi bagian dalam hidup saya, atau mungkin menjadi salah satu sejarah penting dalam riwayat hidup saya, 

demi sedikit atau banyak cerita yang telah mereka torehkan, saya ingin berterimakasih untuk siapapun yang berani untuk mempertahankan sebuah persahabatan demi alasan apapun...

"saya tidak percaya dengan yang namanya “kebetulan”, saya yakin setiap hubungan yang tercipta, baik itu percintaan, persahabatan, kekeluargaan dan persaudaraan atau bahkan permusuhan sekalipun, saya yakin itu semua pasti sudah direncanakan dan diatur oleh Tuhan secara serasi, selaras dan seimbang"