Selamat malam teman-teman,
sekarang entah kenapa saya tiba-tiba ingin membahas kasus yang beberapa hari
ini menjadi trending topic di beberapa berita nasional, kasusnya adalah
mengenai penganiayaan beberappa jemaat HKBP yang ada di Bekasi terkait dengan lahan
pendirian tempat ibadah yang tidak sesuai dengan prosedur.
Saya terinspirasi
dari opini yang saya baca di kompasiana beberapa jam yang lalu, dari seorang
pendeta toraja, setelah membaca opini nya menurut saya sederhana, tetapi saya
mempunyai sedikit pendapat yang sama dengan beliau, berikut adalah opini nya, :
“apakah agama itu kejam???,
sebuah pertanyaan yang pernah diajukan oleh seorang kawan yang hendak
melangsungkan pernikahan dengan saudara yang berbeda agama. rencana tersebut
mendapat reaksi keras dari kedua orang tuanya, demikian pun dengan sang pacar
mendapat kecaman yang sama. perbedaan agama ke dua saudara tersebut
meruntuhkan/mengalahkan cinta tulus. apakah agama memang dihadirkan oleh Allah
dalam rangka memisahkan cinta kasih manusia?
apakah agama sengaja dihadirkan dalam dunia untuk membuat manusia saling
menghakimi satu dengan yang lain. apakah Allah begitu kejam. atau jangan-jangan
Allah tidak pernah menghendaki agama itu ada didunia???.
semua pertanyaan ini perlu kita
refleksikan sebagai orang ber-agama. mengapa justru perbedaan agama memicu kita
untuk saling menghakimi. mengapa kita tidak pernah melihat nikmatnya hidup
dalam kepelbagaian. bukanka kita percaya kepelbagaian adalah anugerah Allah,
dan kita tidak mungkin diciptakan sama. kau dan aku memang berbeda, tetapi kau
dan aku adalah satu sebagai ciptaan.”
sebenarnya saya miris mendengar
berita-berita seperti itu seliweran di angin Indonesia, mana bukti semboyan “Bhineka
Tunggal Ika” itu? mana bukti kalo Indonesia adalah Negara yang kaya akan pluralisme
dan Indonesia bangga akan itu semua?..
kenyataan yang terjadi di
Indonesia justru berbicara hal yang bertentangan, kenapa masyarakat Indonesia
tidak bosan-bosannya mencari kesibukan untuk sekedar mencari musuh dengan
alih-alih setia dengan agamanya? Saya rasa Presiden tidak perlu dipusingkan
dengan masalah yang seharusnya tidak perlu terjadi ini?
Menurut saya sederhana,
masyarakat Indonesia hendaknya telah memiliki kesadaran hukum, bila semua
penduduk Indonesia hidup dengan mematuhi peraturan yang telah dibuat, maka saya
rasa Indonesia akan senantiasa hidup dengan aman, tenteram dan damai.
Satu kuncinya, “HUKUM”, aspek
hukum yang belum jelas di Indonesia baik itu formulasinya, implementasinya, dan
bahkan evaluasinya menurut saya masih sangat keteteran.
Terkait dengan masalah yang telah
saya singgung sebelumnya, bukankah konstitusi dasar Indonesia telah menjelaskan
masalah agama dengan jelas? Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 Hasil Amandemen :” Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”
Saya rasa bunyi pasal itu cukup
jelas ya, AGAMA masing-masing, tugas kita hanyalah menghargai, menghormati dan
menjunjung tinggi perbedaan tersebut. Lalu kenapa seolah-olah orang Indonesia
justru sering mengabaikannnya?,
Ya seperti yang saya bilang tadi,
apabila segala sesuatu mengenai apapun dilakukan sesuai dengan prosedur, hukum
dan ketetapan yang telah ditetapkan, maka saya rasa tidak akan terjadi konflik
antar agama.
Saya belajar dari beberapa kasus
yang terjadi di Indonesia selama ini,
Saya jadi ingat lirik lagu, “Tuhan
memang satu, kita yang tak sama, haruskah aku lantas pergi, meski cinta tak kan
bisa pergi”.
Tuhan itu satu saudara-saudara,
saya yakin bahwa semua menganggap hal yang sama, tetapi memang ada beberapa
agama yang saya tahu mempunyai multinitas, tapi pada dasarnya Tuhan yang
dianggap Agung pasti hanya satu. Yang berbeda hanyalah cara kita memanggilnya,
cara kita menyembahnya, cara kita bersyukur kepadanya, dan cara kita memahami “apa
yang seharusnya” kita pahami dari setiap ajaran-ajaran yang telah kita yakini.
Pada dasarnya kita semua meyakini
adanya dosa dan amal kan? Surga dan neraka kan? Baik dan buruknya kan? Pantas atau
tidaknya kan?
Keyakinan itu menurut saya
bersifat sangat personalis, jika kita mengusik atau mengganggu ketertiban orang
lain, maka kita juga tidak akan diganggu atau diusik bukan? ( memang orang
Indonesia sepertinya tidak bisa hidup tanpa harus mengganggu orang lain ya?)
Pembakaran gereja, pembakaran
Al-quran, penistaan agama, masih banyak lagi kasus-kasus yang mengatasnamakan
agama,
Jika mendengar berita-berita
seperti itu, batin saya bergejolak, saya memiliki teman-teman yang berbeda
agama dengan saya, katolik,protestan,hindu,budha,konghucu. Bahkan saya pun
masih memiliki sanak saudara yang juga berbeda agama dengan saya.
Kami? Persahabatan dan
persaudaraan yang kami jalani masih terasa indah, bahkan sangat indah, saya
pernah merasakan bagaimana indahnya hubungan yang terjalin, dimana kami bisa
saling menghargai dan menghormati bahkan kami bisa saling membantu jika ada
masalah di salah satu kami.
Lalu, yang saya ingin tanyakan,
ada yang salah dengan itu semua?
Jika saya tetap memiliki
keyakinan yang dalam pada agama saya, contoh : islam, lalu apakah salah jika
saya berteman dengan orang katolik, orang Kristen, orang hindu atau orang
budha? Lalu apakah salah jika saya dilahirkan di keluarga yang juga memiliki
silsilah dengan orang-orang tersebut? Apakah saya akan harus bilang, “mereka
bukan teman saya” atau “mereka bukan keluarga saya”, lalu apakah saya juga
salah jika jatuh cinta dengan orang-orang tersebut?
Sejujurnya, saya masih belum
menerima jawaban yang memuaskan tentang pertanyaan saya itu…
Kadang saya pernah berpikiran lancang
untuk bertanya kepada keyakinan diri saya sendiri, “kalau Tuhan menginginkan
semua orang menyembah dengan cara yang sama, lalu mengapa diciptakan semua hal
yang berbeda itu?” saya sependapat dengan opini pendeta yang telah saya tulis
sebelumnya, namun saya SANGAT TIDAK SETUJU dengan opini jika “Allah/Tuhan itu
kejam”,
Menurut saya, tujuan hidup semua
manusia itu adalah MATI, semua agama pasti mengajarkan manusia untuk berbuat
baik dan selalu bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan, agar manusia
tidak sombong, agar manusia tidak serakah, dan TENTUnya agar manusia tidak
saling bermusuhan bukan?
Jadi intinya, kenapa sih kita
begitu repot-repot untuk menciptakan konflik demi “sesuatu” yang masih bisa
kita anggap semu? (saya anggap sih masih semu),
Toh Tuhan kita masing-masing
memang menginginkan kita selalu senantiasa berjalan di jalan-Nya, tetapi bukan
berarti senang dengan cara kita yang selalu mengajak untuk saling bermusuhan
bukan?
Saya bingung…
Yah sudahlah, intinya saya hanya
sedih jika harus mendengar berita adanya konflik yang memojokkan salah satu
agama, saya tidak punya niat apa-apa, saya hanya ingin mengutarakan apa yang
saya pikirkan selama ini, mohon maaf jika tetap ada pihak yang tersinggung,
saya hanyalah seorang yang mencoba ingin hidup damai, saya hanyalah seorang
pribadi yang ingin terus mencoba memperbaiki KONDISI DIRI SAYA SENDIRI DENGAN
TUHAN, nanti dululah saya ngurusin orang ( kasarnya sih gitu),
kita itu satu teman, kita adalah
MANUSIA, bukankah hidup dengan penuh kasih sayang dan tenggang rasa adalah impian
semua orang ya? *setidaknya itu yang saya pelajari ketika saya masih SD dulu
dalam pelajaran PPKN..