pelangi..pelangi...

pelangi..pelangi..
alangkah indahmu..
merah..kuning..hijau..
dilangit yang biruuu...

pelukismu agung...
siapa gerangan...
pelangi..
pelangi..
ciptaan Tuhann...

Minggu, 19 September 2010

Peace is BEAUTIFUL



Selamat malam teman-teman, sekarang entah kenapa saya tiba-tiba ingin membahas kasus yang beberapa hari ini menjadi trending topic di beberapa berita nasional, kasusnya adalah mengenai penganiayaan beberappa jemaat HKBP yang ada di Bekasi terkait dengan lahan pendirian tempat ibadah yang tidak sesuai dengan prosedur. 

Saya terinspirasi dari opini yang saya baca di kompasiana beberapa jam yang lalu, dari seorang pendeta toraja, setelah membaca opini nya menurut saya sederhana, tetapi saya mempunyai sedikit pendapat yang sama dengan beliau, berikut adalah opini nya, :
“apakah agama itu kejam???, sebuah pertanyaan yang pernah diajukan oleh seorang kawan yang hendak melangsungkan pernikahan dengan saudara yang berbeda agama. rencana tersebut mendapat reaksi keras dari kedua orang tuanya, demikian pun dengan sang pacar mendapat kecaman yang sama. perbedaan agama ke dua saudara tersebut meruntuhkan/mengalahkan cinta tulus. apakah agama memang dihadirkan oleh Allah dalam rangka memisahkan cinta kasih manusia?  apakah agama sengaja dihadirkan dalam dunia untuk membuat manusia saling menghakimi satu dengan yang lain. apakah Allah begitu kejam. atau jangan-jangan Allah tidak pernah menghendaki agama itu ada didunia???.

semua pertanyaan ini perlu kita refleksikan sebagai orang ber-agama. mengapa justru perbedaan agama memicu kita untuk saling menghakimi. mengapa kita tidak pernah melihat nikmatnya hidup dalam kepelbagaian. bukanka kita percaya kepelbagaian adalah anugerah Allah, dan kita tidak mungkin diciptakan sama. kau dan aku memang berbeda, tetapi kau dan aku adalah satu sebagai ciptaan.”


sebenarnya saya miris mendengar berita-berita seperti itu seliweran di angin Indonesia, mana bukti semboyan “Bhineka Tunggal Ika” itu? mana bukti kalo Indonesia adalah Negara yang kaya akan pluralisme dan Indonesia bangga akan itu semua?..
kenyataan yang terjadi di Indonesia justru berbicara hal yang bertentangan, kenapa masyarakat Indonesia tidak bosan-bosannya mencari kesibukan untuk sekedar mencari musuh dengan alih-alih setia dengan agamanya? Saya rasa Presiden tidak perlu dipusingkan dengan masalah yang seharusnya tidak perlu terjadi ini?

Menurut saya sederhana, masyarakat Indonesia hendaknya telah memiliki kesadaran hukum, bila semua penduduk Indonesia hidup dengan mematuhi peraturan yang telah dibuat, maka saya rasa Indonesia akan senantiasa hidup dengan aman, tenteram dan damai.
Satu kuncinya, “HUKUM”, aspek hukum yang belum jelas di Indonesia baik itu formulasinya, implementasinya, dan bahkan evaluasinya menurut saya masih sangat keteteran.

Terkait dengan masalah yang telah saya singgung sebelumnya, bukankah konstitusi dasar Indonesia telah menjelaskan masalah agama dengan jelas? Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 Hasil Amandemen :” Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”

Saya rasa bunyi pasal itu cukup jelas ya, AGAMA masing-masing, tugas kita hanyalah menghargai, menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan tersebut. Lalu kenapa seolah-olah orang Indonesia justru sering mengabaikannnya?,
Ya seperti yang saya bilang tadi, apabila segala sesuatu mengenai apapun dilakukan sesuai dengan prosedur, hukum dan ketetapan yang telah ditetapkan, maka saya rasa tidak akan terjadi konflik antar agama.
Saya belajar dari beberapa kasus yang terjadi di Indonesia selama ini,
Saya jadi ingat lirik lagu, “Tuhan memang satu, kita yang tak sama, haruskah aku lantas pergi, meski cinta tak kan bisa pergi”.

Tuhan itu satu saudara-saudara, saya yakin bahwa semua menganggap hal yang sama, tetapi memang ada beberapa agama yang saya tahu mempunyai multinitas, tapi pada dasarnya Tuhan yang dianggap Agung pasti hanya satu. Yang berbeda hanyalah cara kita memanggilnya, cara kita menyembahnya, cara kita bersyukur kepadanya, dan cara kita memahami “apa yang seharusnya” kita pahami dari setiap ajaran-ajaran yang telah kita yakini.

Pada dasarnya kita semua meyakini adanya dosa dan amal kan? Surga dan neraka kan? Baik dan buruknya kan? Pantas atau tidaknya kan?
Keyakinan itu menurut saya bersifat sangat personalis, jika kita mengusik atau mengganggu ketertiban orang lain, maka kita juga tidak akan diganggu atau diusik bukan? ( memang orang Indonesia sepertinya tidak bisa hidup tanpa harus mengganggu orang lain ya?)
Pembakaran gereja, pembakaran Al-quran, penistaan agama, masih banyak lagi kasus-kasus yang mengatasnamakan agama,
Jika mendengar berita-berita seperti itu, batin saya bergejolak, saya memiliki teman-teman yang berbeda agama dengan saya, katolik,protestan,hindu,budha,konghucu. Bahkan saya pun masih memiliki sanak saudara yang juga berbeda agama dengan saya.
Kami? Persahabatan dan persaudaraan yang kami jalani masih terasa indah, bahkan sangat indah, saya pernah merasakan bagaimana indahnya hubungan yang terjalin, dimana kami bisa saling menghargai dan menghormati bahkan kami bisa saling membantu jika ada masalah di salah satu kami.
Lalu, yang saya ingin tanyakan, ada yang salah dengan itu semua?

Jika saya tetap memiliki keyakinan yang dalam pada agama saya, contoh : islam, lalu apakah salah jika saya berteman dengan orang katolik, orang Kristen, orang hindu atau orang budha? Lalu apakah salah jika saya dilahirkan di keluarga yang juga memiliki silsilah dengan orang-orang tersebut? Apakah saya akan harus bilang, “mereka bukan teman saya” atau “mereka bukan keluarga saya”, lalu apakah saya juga salah jika jatuh cinta dengan orang-orang tersebut?
Sejujurnya, saya masih belum menerima jawaban yang memuaskan tentang pertanyaan saya itu…

Kadang saya pernah berpikiran lancang untuk bertanya kepada keyakinan diri saya sendiri, “kalau Tuhan menginginkan semua orang menyembah dengan cara yang sama, lalu mengapa diciptakan semua hal yang berbeda itu?” saya sependapat dengan opini pendeta yang telah saya tulis sebelumnya, namun saya SANGAT TIDAK SETUJU dengan opini jika “Allah/Tuhan itu kejam”,

Menurut saya, tujuan hidup semua manusia itu adalah MATI, semua agama pasti mengajarkan manusia untuk berbuat baik dan selalu bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan, agar manusia tidak sombong, agar manusia tidak serakah, dan TENTUnya agar manusia tidak saling bermusuhan bukan?
Jadi intinya, kenapa sih kita begitu repot-repot untuk menciptakan konflik demi “sesuatu” yang masih bisa kita anggap semu? (saya anggap sih masih semu),

Toh Tuhan kita masing-masing memang menginginkan kita selalu senantiasa berjalan di jalan-Nya, tetapi bukan berarti senang dengan cara kita yang selalu mengajak untuk saling bermusuhan bukan?
Saya bingung…

Yah sudahlah, intinya saya hanya sedih jika harus mendengar berita adanya konflik yang memojokkan salah satu agama, saya tidak punya niat apa-apa, saya hanya ingin mengutarakan apa yang saya pikirkan selama ini, mohon maaf jika tetap ada pihak yang tersinggung, saya hanyalah seorang yang mencoba ingin hidup damai, saya hanyalah seorang pribadi yang ingin terus mencoba memperbaiki KONDISI DIRI SAYA SENDIRI DENGAN TUHAN, nanti dululah saya ngurusin orang ( kasarnya sih gitu),
kita itu satu teman, kita adalah MANUSIA, bukankah hidup dengan penuh kasih sayang dan tenggang rasa adalah impian semua orang ya? *setidaknya itu yang saya pelajari ketika saya masih SD dulu dalam pelajaran PPKN..

2 komentar:

  1. Kamar bujanG™ mampir nich.. Bleh komen2 dkit kan..?

    Cinta dan agama.. ?
    Klo soal itu nin.. Enak gw cinta or nikah dg wanita yg seagama ja.. Jgn smpe mengorbankan suatu kprcayaan yg sgd sakral.. Dan jgn prnah mmbuat orgtua meneteskan air mata.. Yg intinya. . Ambil aman ja.. (Ngecikke balak be men kato wonx plembang tu) he3..


    By :

    Kamar bujanG™

    BalasHapus
  2. bukan soal nikah nya di, tapi soal kenapa agama justru dijadiin pemicu konflik.. :)

    BalasHapus