pelangi..pelangi...

pelangi..pelangi..
alangkah indahmu..
merah..kuning..hijau..
dilangit yang biruuu...

pelukismu agung...
siapa gerangan...
pelangi..
pelangi..
ciptaan Tuhann...

Minggu, 13 Maret 2011

Bilateralinkor, HB pink, Abu-abu vs Batik

Maret 2011
Kampus. Kelas. Hebringers.
“Ohmaigad lo tau ga sih gossip baru kitaaaa?”.bahkan jika anda ingin senantiasa bahagia di dalam kelas sebelum anda terima kenyataan bahwa mata kuliahnya membosankan dipagi hari, hidup segan mati tak mau, salah satu menu sarapan yang asoy adalah bergosip.
“apa? apa?”, yang lain mesam mesem nyengir mirip muka musang.
“ah yang semalem ya?, iya tuh nyebelin! Dasar mak-mak nyonya besar”.
“ih bukan yang itu taau, yang satunya lagi dong, si ono noh, bang fikro! Ternyata info yang semalem masih kurang tuh, gue dapet info terbaru lagi!”
“lagian lo sih off duluan, ketinggalan berita kan lo”. Info penting, semalam alih-alih diskusi tugas padahal ngegosip, gue dan hebringers ini janjian buat online, dari total anggota hebringers, Cuma tiga orang yang bisa online. Yang satu lagi, gue rasa terlelap dengan kejayaan pulau kapuknya, yang satu lagi gue rasa masih berkelana dengan seribu janji, yang menurut gue udah mirip kayak artis, pergi pagi pulang malem dan semalem gue rasa dia masih berkumpul membentuk satu lingkaran membahas sesuatu yang menurut mereka adalah perjuangan (biasa, aktivis). Dan yang satu lagi, gue rasa masih mantengin tv buat ngebelain ga ketinggalan ama cerita-cerita fitri atau amira, yang gue tau sih episode terbarunya diceritain kalo fitri nya kena amnesia. 

“Semalem rumah gue mati lampu booy, ga bisa online gue, sori ye baii”. Oh ternyata dugaan meleset. Rumahnya mati lampu. Trus yang ada di pikiran gue adalah bahwa sekalipun rumahnya ga mati lampu, tetep aja yang dipantengin duluan adalah fitri dengan amnesianya itu.
“trus gosipnye apa baiii?”. Sensor. Gossip tidak mutu. Kalo dijabarin disini takutnya entar silet atau intens kalah pamor.
Dosen masuk. Nyengar-nyengir, sikat sikut, larak lirik.
Geng yang baik. fokus.
“PA gue tuh, perhatiin woy!”
Nguap. Gede banget. Gue lupa nutup mulut.
“sumpah, gue ngantuk!”
“sama”
mata memandang tegap lurus ke dosen. Memperhatikan.
Gue mulai mampir ke dunia imajinasi gue. Bajunya rona batik model zaman sekarang. Sepatu dengan hak sekitar 5 sentian. Kepalanya ditutup sama mungkin model blangkon jaman sekarang.
“kok dosen kita lama-lama mirip jan geum[1] ya?” hebringers 1 nyeletuk.
“hahaha, kok mirip? Apanya?”
“lo perhatiin deh, tuh bajunya batik tapi model lengan ampe tangannya lebar gitu, aneh ga sih?
“oh, model perjanjian bilateral korea dan Indonesia dong, wah mungkin bagus juga buat jadi trendsetter, batik dari Indonessia dengan model balon gitu mirip hanbok[2] nya jan geum”
“lha lo liat aja tuh, di kepala juga ada blankonnya, jawa abis kan”
Ya gue rasa kuliah gue hari ini useless, ga juga sih. Setidaknya gue tau kalo batik model balon plus blankon jawa 2011 bisa jadi tren yang oke. Namanya bilateralinkor (bilateral Indonesia Korea).

Maret 2011.
Kontrakan. Lebaiers.
“eh, eh..akhirnya gue punya HB[3] warna pink lho” lebaiers 1.
“waaaaw selamat ya!” lebaiers 2.
“gue kadang-kadang berpikir deh, kenapa bisa namanya bisa BH coba?” lebaiers 3.
“hmm, gue pikir sih mungkin tuh singkatan kali ya? Tapi ga tau kepanjangan nya apa, kalo bahasa inggrisnya kan bra? Nah itu B nya, kalo H nya apa?”
“hah, kembali ke topik GPT[4]
“ada yang bilang sih, huruf B itu karena bentuknya kayak huruf B kebalik kalo kita ngeliatnya pake miringin kepala, trus huruf H nya karena kalo diliat dari belakang itu bentuk talinya mirip huruf H”
“hahaagagagahaha” all lebaiers.

Maret 2011.
Kampus. Hebringers.
Tiga hebringers pake baju batik hari ini. Trus tiganya lagi pake rona abu-abu.
Kebetulan.
“mereka bertiga ada acara apaan hari ini? Kenapa batikan gitu?”
“lha lo ga nyadar juga? Kita juga bertiga pake abu-abu semua”
“hah? Ha iya ya?”
“wah, berarti tema kita hari ini batik versus abu-abu”
Tolah toleh. Baru sadar, dan agak sedikit syok.
“siaal! Yang pake abu-abu golongan berat[5] semua lagi”
Saling toleh. “abu-abu, dan berat pula, gajah dong !?$#%!!
“pppp, pinter lo!”
All hebringers nahan ketawa.






[1] Nama tokoh di salah satu serial drama korea
[2] Pakaian khas Korea
[3] Singkatan yang kebalik dari sebuah barang sensitif makhluk hawa
[4] Gak Penting Tau
[5] Dari keenam anggota hebringers, tiga diantaranya beruntung punya berat badan yang lebih dari yang lain.

Sabtu, 12 Maret 2011

RemunTERASI

Ini malam minggu saudara-saudara, sudahlah saya sudah terima kenyataan sejak tiga tahun yang lalu saya kenampolan rezeki untuk kuliah dikampus saya tercinta ini, malam minggu saya tidak akan seindah yang saya pikirkan. Hari ini saya seharian berhadapan dengan laptop saya yang tercinta ini dengan setia menyelesaikan laporan dengan tema remunerasi, topik yang sebulan lalu menjadi trending topic di rumah saya, karena mama dengan hebringnya kalo papa dapet duit remunerasi dari instansinya. Dan malam ini, saya bertugas untuk menyeluk-beluki darimana asal muasal remunerasi tersebut.
Dan saya bosan, dan hasrat untuk menulis hal-hal yang tidak penting pun datang lagi. 

Malam ini, dengan sengaja saya mengintip site nya yuli, hhhm, ga update tulisannya, bahkan tulisan jaman jabot masih menjadi daftar tulisan terbaru, dan akhirnya pun saya bernostalgia.

http://yulielvina.multiply.com/journal/item/15/dan_Lorong_itu_pun_Sepi
“8 September 2008, semuanya berawal dari sini, setelah menghabiskan waktu seminggu untuk memindahkan barang-barang dari kostan lama, akhirnya kamar asrama yang sebelumnya sudah dibersihkan bisa di tempati. sebenarnya bisa pindah jauh hari sebelumnya, tapi kondisi saat itu tidak memungkinkan. setelah ditinggal daeng, kesepian merajai, semua serba dikerjakan sendiri, mulai dari tugas OKK( masih maba), tugas kuliah, dan barang- barang yang lumayan banyak, meskipun hanya berupa buku warisan daeng dan pakaian saja tapi akhirnya alhamdulillah pindah juga.

masih teringat hari pertama di asrama mati lampu dan kelaparan, rasa malas untuk ke kantin karena belum ada kenalan membuat ku bertahan di kamar dalam keadaan gelap, dan picok pun menyelamatkan ku, dengan lugu bertanya pada yang jualan "piscok itu apa??" "pisang cokelat ternyata" dan 2 piscok pun mengisi kelaparan ku.

selama dua hari tetap bertahan dikamar ini sendiri, masih canggung, dan kesibukan teman-teman yang lain membuat ku jarang bertemu mereka. sampai akhirnya, sesi kenalan pun dimulai. mereka ribut sekali dan akupun tertarik keluar, kenalan ahh,,,, depan kamar ku cewek anak FISIP, dihias manis dengan tai lalat di dagunya, "dari mana" " Lampung" jawabnya. "ohh yaaa??? aku juga". selanjutnya "ummi, FKM, dari Lampung juga". "weeewww,,,,"", "eva, FKM serang" klo yang ini uda kenal, alnya waktu rekomendasi minta asrama bareng eva jg. selanjutnya ada Nina dari Fisip, wong kita galo. mereka lalu bilang" wah,,, banyak dari Lampung yah,, yang lorong sebelah juga ada anak Lampung, Okta dan Novita.
seiring waktu berjalan mulai ku kenal satu-persatu nama mereka, walaupun sering lupa-lupa ingat klo ketemu di kamar mandi atau berpapasan, BAHKAN sampai sekarng pun ada saja yang masih sulit membedakan antara UMMI dan YULI!!!

hari-hari pun dilewati bersama, layaknya sebuah keluarga, makan bareng mandi bareng(beda bilik) hi hi hi,,, pokoknya asrama dibuat senyaman mungkin layak rumah sendiri. Sampai akhirnya ada penghuni gak jelas bukan penghuni B2 yang suka gabung,, maka suasana pun jadi semakin autis,,Rizka Indri Wulandari yang maunya di panggil I'ik yang lama-kelamaan di plesetkan oleh icha dan yuli menjadi E'ek. Icha?? siapa nihh??dia orang terakhir yang masuk ke asrama B2 kamarnya tepat disampingku, Tri Budi Novia Cahyani lengkapnya, anak Matek asli Blitar, sebelumnya kamar tempat icha di huni dian, anak Lampung juga tapi dia pindah sebelum kami mengenalnya dekat. lengkapnya penghuni lorong kami sekarang adalah Nina, Fitri, Timi, Tina, Bella, Meli, Ummi, Eva, Betty, Yuli, Yunika, Icha, Riza, dan Ajeng, dengan tambahan Okta, Novita, Siska, Shinta, Nadiya, Nea, Mephy, tujuh yang terakhir adalah anak-anak panti yang suka meramaikan kamar Betty. sebagai tambahan kami punya markas yaitu kamar Betty, yang senantiasa rapi trus diacak-acak, rapi lagi di acak-acak lagi, dan begitu seterusnya.

makan bareng, mandi bareng, nyuci bareng, ngegosip, karaokean, maen kartu,ga garudaan, chubby2 cha cha cha, ngambil galon, laundry, ke kantin, ke pasar kaget, makan2, ulang tahun, buka puasa bareng, sahur, shalat, manjat po'on mangga dan masih banyak lagi, yang membuat kebersamaan ini lebih berarti dengan adanya kalian.

masih ingatkah kalian tentang rencana kita 2018???

b2'ers, poni'ers, gokil'ers, gila'ers, stress'ers, kocak'ers, baik'ers, so swit'ers, dan anak Panti autis.
itu sebutan buat kita, ada yang kurang???

ku tahu setiap pertemuan pasti ada perpisahan, tapi aku juga tahu bahwa kita tidak akan selamanya berpisah, kalian tetap di hati ku (lebay mode:on).

tidak berniat membuat notes ini sebenarnya, tapi aku menangis saat menulisnya, YULI SAYANG KALIAN SEMUA B2'ERS. LUV ALL”


saya rindu asrama. Saya rindu mendengar bunyi tokek dan jangkrik malam dari seberang jendela. Saya rindu memandangi burung dan tupai berkejaran di pohon seberang jendela. Saya rindu merenungi hujan di sore hari dari seberang jendela. Saya rindu matahari pagi kamar B2.34 itu.

Senin, 07 Maret 2011

Ya, saya memang AUTIS

Selamat siang. Semoga siang hari ini saya benar-benar selamat. 

Iya, saya sedang berada di pad notes  ini untuk mencurahkan apa yang ingin saya sampaikan, kepada siapa saja, siapa saja yang ingin membacanya, jika kalian berpikir ini tidak penting,  memang siapa yang bilang ini penting? silahkan tinggalkan tulisan ini sekarang juga.
Saya bukan siapa-siapa, bukan sosok yang cantik, pinter apalagi, kaya apalagi.
Saya dengan paras muka yang biasa-biasa saja, namun saya pernah merasa cantik ketika saya dicintai oleh seseorang.
Saya dengan level otak yang standar, namun saya pernah merasa “dianggap” saat nama pertama yang dipanggil saat pembagian raport adalah nama saya.
Saya dengan sosok yang tidak punya materi apa-apa, dengan sosok menadah, namun saya pernah merasa “ada” saat saya dengan ikhlas meletakkan koin bernilai minim itu ke wadah yang mereka taruh dengan penuh harap.
Saya, tentu bukannlah anda. Saya berbeda dengan anda. Saya berbeda dengan anda sebagian. Namun inilah saya dengan segala yang telah ditetapkan dalam kodrat saya.
Saya adalah seorang perempuan dengan usia 19 tahun. bulan mei tahun 2011 ini saya baru akan menginjak 20 tahun. Usia yang dianggap sebagian orang merupakan usia loncatan untuk menjadi dewasa. Usia yang dianggpa sebagian orang merupakan batasan usia untuk tidak menjadi anak kecil lagi.
Saya bukanlah tipe seorang gadis yang diidamankan banyak laki-laki.
Saya bukanlah tipe seorang yang bisa diharapkan bisa mengikuti tren masa kini.
Namun, saya pernah merasa sangat bersyukur di saat seseorang bersedia menerima saya dengan apa adanya. Tidak hanya itu, saya juga pernah merasa sangat tidak berguna ketika saya tidak bisa melakukan apa yang sebagian dari mereka lakukan, tapi saya juga tidak mau jadi orang yang super goblok karena mau melakukan apa yang tidak ingin saya lakukan.
Saya. Sekarang ini, sedang duduk di depan layar laptop, sembari menekan tombol-tombol huruf ini dengan cepat dan kuat.
Saya hanya mencoba memandang sekeliling saya. Siapa saya disini, apa yang saya lakukan disini, mengapa saya disini, bagaimana saya disini, kapan saya disini.
Saya tidak suka masak.
Saya tidak suka dandan.
Saya tidak suka belanja tas,sepatu maupun baju dan peralatan make-up.
Saya tidak suka ke salon.
Saya tidak suka berlama-lama di depan tv hanya untuk mengikuti cerita-cerita FTV itu.
Saya tidak suka sinema elektronik yang peran utamanya bernama amira atau fatiah itu.
Saya tidak suka menonton film India.
Saya tidak suka suasana yang terlalu teramat sangat berisik.
Saya tidak bisa mendengar terlalu banyak suara.
Saya bukan orang yang dengan intelek tinggi bisa mendengarkan beberapa orang yang berbicara sekaligus.
Saya bukan orang yang dengan konsentrasi tinggi mengerjakan sesuatu di tengah keramaian.
Saya anak manja. Bukan anak yang mandiri.
Saya anak cengeng. Bukan anak yang tegar.
Saya anak plinplan. Bukan anak yang tegas.
Saya hotter. Bukan cooler.
Saya adalah yang akan balas bersikap kasar jika dikasari.
Saya adalah yang akan balas membentak apabila dibentak.
Saya berpacaran dengan seorang katolik.
Itu saya.
Saya dengan berbagai “kesayaan” itu.
Salahkah saya?
Mana lagi kebahagiaan saya yang TIDAK bisa saya bagi dengan anda?
Ya, saya memang cukup pantas untuk dikategorikan kaum autis.
Ya, saya memang cukup pantas untuk dikategorikan kaum payah.