pelangi..pelangi...

pelangi..pelangi..
alangkah indahmu..
merah..kuning..hijau..
dilangit yang biruuu...

pelukismu agung...
siapa gerangan...
pelangi..
pelangi..
ciptaan Tuhann...

Senin, 07 Maret 2011

Ya, saya memang AUTIS

Selamat siang. Semoga siang hari ini saya benar-benar selamat. 

Iya, saya sedang berada di pad notes  ini untuk mencurahkan apa yang ingin saya sampaikan, kepada siapa saja, siapa saja yang ingin membacanya, jika kalian berpikir ini tidak penting,  memang siapa yang bilang ini penting? silahkan tinggalkan tulisan ini sekarang juga.
Saya bukan siapa-siapa, bukan sosok yang cantik, pinter apalagi, kaya apalagi.
Saya dengan paras muka yang biasa-biasa saja, namun saya pernah merasa cantik ketika saya dicintai oleh seseorang.
Saya dengan level otak yang standar, namun saya pernah merasa “dianggap” saat nama pertama yang dipanggil saat pembagian raport adalah nama saya.
Saya dengan sosok yang tidak punya materi apa-apa, dengan sosok menadah, namun saya pernah merasa “ada” saat saya dengan ikhlas meletakkan koin bernilai minim itu ke wadah yang mereka taruh dengan penuh harap.
Saya, tentu bukannlah anda. Saya berbeda dengan anda. Saya berbeda dengan anda sebagian. Namun inilah saya dengan segala yang telah ditetapkan dalam kodrat saya.
Saya adalah seorang perempuan dengan usia 19 tahun. bulan mei tahun 2011 ini saya baru akan menginjak 20 tahun. Usia yang dianggap sebagian orang merupakan usia loncatan untuk menjadi dewasa. Usia yang dianggpa sebagian orang merupakan batasan usia untuk tidak menjadi anak kecil lagi.
Saya bukanlah tipe seorang gadis yang diidamankan banyak laki-laki.
Saya bukanlah tipe seorang yang bisa diharapkan bisa mengikuti tren masa kini.
Namun, saya pernah merasa sangat bersyukur di saat seseorang bersedia menerima saya dengan apa adanya. Tidak hanya itu, saya juga pernah merasa sangat tidak berguna ketika saya tidak bisa melakukan apa yang sebagian dari mereka lakukan, tapi saya juga tidak mau jadi orang yang super goblok karena mau melakukan apa yang tidak ingin saya lakukan.
Saya. Sekarang ini, sedang duduk di depan layar laptop, sembari menekan tombol-tombol huruf ini dengan cepat dan kuat.
Saya hanya mencoba memandang sekeliling saya. Siapa saya disini, apa yang saya lakukan disini, mengapa saya disini, bagaimana saya disini, kapan saya disini.
Saya tidak suka masak.
Saya tidak suka dandan.
Saya tidak suka belanja tas,sepatu maupun baju dan peralatan make-up.
Saya tidak suka ke salon.
Saya tidak suka berlama-lama di depan tv hanya untuk mengikuti cerita-cerita FTV itu.
Saya tidak suka sinema elektronik yang peran utamanya bernama amira atau fatiah itu.
Saya tidak suka menonton film India.
Saya tidak suka suasana yang terlalu teramat sangat berisik.
Saya tidak bisa mendengar terlalu banyak suara.
Saya bukan orang yang dengan intelek tinggi bisa mendengarkan beberapa orang yang berbicara sekaligus.
Saya bukan orang yang dengan konsentrasi tinggi mengerjakan sesuatu di tengah keramaian.
Saya anak manja. Bukan anak yang mandiri.
Saya anak cengeng. Bukan anak yang tegar.
Saya anak plinplan. Bukan anak yang tegas.
Saya hotter. Bukan cooler.
Saya adalah yang akan balas bersikap kasar jika dikasari.
Saya adalah yang akan balas membentak apabila dibentak.
Saya berpacaran dengan seorang katolik.
Itu saya.
Saya dengan berbagai “kesayaan” itu.
Salahkah saya?
Mana lagi kebahagiaan saya yang TIDAK bisa saya bagi dengan anda?
Ya, saya memang cukup pantas untuk dikategorikan kaum autis.
Ya, saya memang cukup pantas untuk dikategorikan kaum payah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar