Selamat
siang. Semoga siang hari ini saya benar-benar selamat.
Iya,
saya sedang berada di pad notes ini
untuk mencurahkan apa yang ingin saya sampaikan, kepada siapa saja, siapa saja
yang ingin membacanya, jika kalian berpikir ini tidak penting, memang siapa yang bilang ini penting? silahkan
tinggalkan tulisan ini sekarang juga.
Saya
bukan siapa-siapa, bukan sosok yang cantik, pinter apalagi, kaya apalagi.
Saya
dengan paras muka yang biasa-biasa saja, namun saya pernah merasa cantik ketika
saya dicintai oleh seseorang.
Saya
dengan level otak yang standar, namun saya pernah merasa “dianggap” saat nama
pertama yang dipanggil saat pembagian raport adalah nama saya.
Saya
dengan sosok yang tidak punya materi apa-apa, dengan sosok menadah, namun saya
pernah merasa “ada” saat saya dengan ikhlas meletakkan koin bernilai minim itu
ke wadah yang mereka taruh dengan penuh harap.
Saya,
tentu bukannlah anda. Saya berbeda dengan anda. Saya berbeda dengan anda
sebagian. Namun inilah saya dengan segala yang telah ditetapkan dalam kodrat
saya.
Saya
adalah seorang perempuan dengan usia 19 tahun. bulan mei tahun 2011 ini saya
baru akan menginjak 20 tahun. Usia yang dianggap sebagian orang merupakan usia
loncatan untuk menjadi dewasa. Usia yang dianggpa sebagian orang merupakan
batasan usia untuk tidak menjadi anak kecil lagi.
Saya
bukanlah tipe seorang gadis yang diidamankan banyak laki-laki.
Saya
bukanlah tipe seorang yang bisa diharapkan bisa mengikuti tren masa kini.
Namun,
saya pernah merasa sangat bersyukur di saat seseorang bersedia menerima saya
dengan apa adanya. Tidak hanya itu, saya juga pernah merasa sangat tidak
berguna ketika saya tidak bisa melakukan apa yang sebagian dari mereka lakukan,
tapi saya juga tidak mau jadi orang yang super goblok karena mau melakukan apa
yang tidak ingin saya lakukan.
Saya.
Sekarang ini, sedang duduk di depan layar laptop,
sembari menekan tombol-tombol huruf ini dengan cepat dan kuat.
Saya
hanya mencoba memandang sekeliling saya. Siapa saya disini, apa yang saya
lakukan disini, mengapa saya disini, bagaimana saya disini, kapan saya disini.
Saya
tidak suka masak.
Saya
tidak suka dandan.
Saya
tidak suka belanja tas,sepatu maupun baju dan peralatan make-up.
Saya
tidak suka ke salon.
Saya
tidak suka berlama-lama di depan tv hanya untuk mengikuti cerita-cerita FTV
itu.
Saya
tidak suka sinema elektronik yang peran utamanya bernama amira atau fatiah itu.
Saya
tidak suka menonton film India.
Saya
tidak suka suasana yang terlalu teramat sangat berisik.
Saya tidak bisa mendengar terlalu banyak suara.
Saya bukan orang yang dengan intelek tinggi bisa
mendengarkan beberapa orang yang berbicara sekaligus.
Saya bukan orang yang dengan konsentrasi tinggi
mengerjakan sesuatu di tengah keramaian.
Saya anak manja. Bukan anak yang mandiri.
Saya anak cengeng. Bukan anak yang tegar.
Saya anak plinplan. Bukan anak yang tegas.
Saya hotter. Bukan cooler.
Saya adalah yang akan balas bersikap kasar jika
dikasari.
Saya adalah yang akan balas membentak apabila
dibentak.
Saya berpacaran dengan seorang katolik.
Itu saya.
Saya dengan berbagai “kesayaan” itu.
Salahkah saya?
Mana lagi kebahagiaan saya yang TIDAK bisa saya bagi
dengan anda?
Ya, saya memang cukup pantas untuk dikategorikan
kaum autis.
Ya, saya memang cukup pantas untuk dikategorikan
kaum payah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar