18.
Istimewa.
Bergelimang doa dan selamat serta jabat hadir di tanggal ini.
19 20 21.
Selalu nama yang berbeda.
00.00 Masih belum terpejam.
Tidak berharap apa-apa, hanya ingin terpejam.
Alarm berbunyi pertanda reminder menyala.
Bertuliskan “Happy birthday, 21!”
Entahlah apa fungsi dari reminder itu, seolah mengganggap akan ada kemungkinan untukku tidak mengingat ulang tahun sendiri. Hanya, saat itu aku hanya ingin pejam sejenak. Bersyukur.
7 menit. Hening.
Dering lagi pertanda pesan.
Just lazy to move. Don’t know. but wanna know.
Yuyun is the first one. sent me a birthday message.
Hening. Hingga terpejam.
02.00.
Dering lagi pertanda panggilan.
Hening. Then guitar’s sounds.
Singing. Birthday songs by Corrine May.
Just listening. Tahu persis siapa pemilik suara.
Dyas. My everlasting friend. Yes, friend. It sounds better.
Thanks Dyas.
Good morning.
Today was clearly.
Setelah subuh, saya ingin sekali berjalan keluar. Menghirup nafas pagi hari, menyapa kedatangan sang matahari.
Meninggikan diri mengandaikan putri yang ditemani 4 kurcaci cilik (baca: adik2 sepupu)
#Bahagia itu sederhana.
Ketika sepagi itu membuka pintu rumah disambut oleh ucapan selamat meriah dari keluarga besar.
Satu persatu jabat dan peluk terasa hangat pagi itu.
Allright. It is my birthday.
And look what happen after then. It’s gonna be surprises for today.
Hmm. mari buka jejaring sosial F dan T, ada apa disana?
Di F sepi. Ya. Karena saya sengaja menghide profil tanggal lahir di timeline.
Tujuannya ya memang itu. melihat siapa yang benar-benar ingat tentang tanggal ini.
Ya setidaknya untuk mereka yang pernah dekat atau masih dekat hingga sekarang.
Buka T. wah, ramai.
Yuyun si pelaku pertama yang mengirimkan pesan birthday juga jadi orang pertama yang mention di T.
Ya. Media.
Ada berjuta-juta jari yang lincah yang masih berseliweran di dunia maya di tengah malam itu, hanya sekedar mengisi waktu sebelum mereka tidur, yang biasanya akan berujung pada kekepoan.
Satu persatu notifikasi mention bermunculan.
Happy birthday @ninameilisa.
Nanti saja membalasnya, pikirku. Saat detik-detik menjelang 18 ini berakhir.
Pagi ini.
Sahabat fullhouse menelpon, bernyanyi happy birthday bersama untuk saya.
Rati menelpon, mengucapkan selamat ulang tahun untuk saya.
Vani mengirim gambar cantik dengan pesan ulang tahunnya.

Dan beberapa pesan yang masuk dari sahabat (yang benar-benar ingat )berisi ucapan selamat ulang tahun, ada yang diakhiri dengan icon :) dan ada juga yang diakhiri dengan icon :*
Ucapan selamat juga datang dari para adik-adik sepupu yang menjabat tangan saya sambil menciumnya.
“selamat ulang tahun, Yuk Nina”
Ulang tahun kali ini benar-benar ramai.
#bahagiaitusederhana
Siang berlalu.
Mari intip F dan T. kondisi masih sama.
Di Timeline F, ada Fani. Teman sebangku zaman kelas 2 SMP menulis ucapan selamat.
Siang berlalu.
Sampai ada kabar duka. Ibu dari seorang sahabat yang saya tunggu juga ucapan selamat darinya.
Ibunya meninggal siang itu.
Saya menghembus nafas sedih ketika tahu.
Mendadak saya berharap hari itu adalah bukan tanggal 18, bukan hari ulang tahunku.
Bukanlah tidak menyedihkan, ketika tanggal yang kita anggap sebagai tanggal bahagia,
menjadi tanggal yang mungkin paling dibenci oleh sahabat sendiri.
Bukanlah tidak menyedihkan, ketika tanggal yang kita anggap sebagai tanggal kita harus bersuka,
menjadi tanggal yang paling berduka bagi sahabat sendiri.
Tidak ada lagi senyuman siang itu, yang ada hanya rasa sakit yang ikut mengalir dalam darah,
ketika melihat sahabat menangis dipelukan kita.
Tak ada yang lebih menyedihkan dari kehilangan seorang Ibu, saya rasa.
Sore berlalu.
Masih ada beberapa pesan yang masuk ke handphone,
berisi ucapan selamat ulang tahun dari teman-teman (sekali lagi, yang benar-benar ingat).
Sebagian lagi pesan dari sahabat yang bukan berisi pesan ulang tahun,
yang berujung pada ucapan selamat ulang tahun, karena saya yang mengingatkan.
Malam berlalu.
Well, it’s time for reply all mention on T.
Jeger. Semakin banyak reply, semakin banyak pula yang mention.
Well. Nina, it’s your birthday.
#bahagia itu sederhana.
Usia 21. Begitu banyak anugerah Allah yang diberikan kepada saya.
Usia 21. Semoga bisa menjadi makhluk Allah yang lebih baik untuk dunia dan akhirat.
Terimakasih.
18. Pesan ulang tahun kali ini ditutup oleh Ima, sahabat saya di Kemas UI.
re-posted: http://ninameilisa.tumblr.com/
Istimewa.
Bergelimang doa dan selamat serta jabat hadir di tanggal ini.
19 20 21.
Selalu nama yang berbeda.
00.00 Masih belum terpejam.
Tidak berharap apa-apa, hanya ingin terpejam.
Alarm berbunyi pertanda reminder menyala.
Bertuliskan “Happy birthday, 21!”
Entahlah apa fungsi dari reminder itu, seolah mengganggap akan ada kemungkinan untukku tidak mengingat ulang tahun sendiri. Hanya, saat itu aku hanya ingin pejam sejenak. Bersyukur.
7 menit. Hening.
Dering lagi pertanda pesan.
Just lazy to move. Don’t know. but wanna know.
Yuyun is the first one. sent me a birthday message.
Hening. Hingga terpejam.
02.00.
Dering lagi pertanda panggilan.
Hening. Then guitar’s sounds.
Singing. Birthday songs by Corrine May.
Just listening. Tahu persis siapa pemilik suara.
Dyas. My everlasting friend. Yes, friend. It sounds better.
Thanks Dyas.
Good morning.
Today was clearly.
Setelah subuh, saya ingin sekali berjalan keluar. Menghirup nafas pagi hari, menyapa kedatangan sang matahari.
Meninggikan diri mengandaikan putri yang ditemani 4 kurcaci cilik (baca: adik2 sepupu)
#Bahagia itu sederhana.
Ketika sepagi itu membuka pintu rumah disambut oleh ucapan selamat meriah dari keluarga besar.
Satu persatu jabat dan peluk terasa hangat pagi itu.
Allright. It is my birthday.
And look what happen after then. It’s gonna be surprises for today.
Hmm. mari buka jejaring sosial F dan T, ada apa disana?
Di F sepi. Ya. Karena saya sengaja menghide profil tanggal lahir di timeline.
Tujuannya ya memang itu. melihat siapa yang benar-benar ingat tentang tanggal ini.
Ya setidaknya untuk mereka yang pernah dekat atau masih dekat hingga sekarang.
Buka T. wah, ramai.
Yuyun si pelaku pertama yang mengirimkan pesan birthday juga jadi orang pertama yang mention di T.
Ya. Media.
Ada berjuta-juta jari yang lincah yang masih berseliweran di dunia maya di tengah malam itu, hanya sekedar mengisi waktu sebelum mereka tidur, yang biasanya akan berujung pada kekepoan.
Satu persatu notifikasi mention bermunculan.
Happy birthday @ninameilisa.
Nanti saja membalasnya, pikirku. Saat detik-detik menjelang 18 ini berakhir.
Pagi ini.
Sahabat fullhouse menelpon, bernyanyi happy birthday bersama untuk saya.
Rati menelpon, mengucapkan selamat ulang tahun untuk saya.
Vani mengirim gambar cantik dengan pesan ulang tahunnya.

Dan beberapa pesan yang masuk dari sahabat (yang benar-benar ingat )berisi ucapan selamat ulang tahun, ada yang diakhiri dengan icon :) dan ada juga yang diakhiri dengan icon :*
Ucapan selamat juga datang dari para adik-adik sepupu yang menjabat tangan saya sambil menciumnya.
“selamat ulang tahun, Yuk Nina”
Ulang tahun kali ini benar-benar ramai.
#bahagiaitusederhana
Siang berlalu.
Mari intip F dan T. kondisi masih sama.
Di Timeline F, ada Fani. Teman sebangku zaman kelas 2 SMP menulis ucapan selamat.
Siang berlalu.
Sampai ada kabar duka. Ibu dari seorang sahabat yang saya tunggu juga ucapan selamat darinya.
Ibunya meninggal siang itu.
Saya menghembus nafas sedih ketika tahu.
Mendadak saya berharap hari itu adalah bukan tanggal 18, bukan hari ulang tahunku.
Bukanlah tidak menyedihkan, ketika tanggal yang kita anggap sebagai tanggal bahagia,
menjadi tanggal yang mungkin paling dibenci oleh sahabat sendiri.
Bukanlah tidak menyedihkan, ketika tanggal yang kita anggap sebagai tanggal kita harus bersuka,
menjadi tanggal yang paling berduka bagi sahabat sendiri.
Tidak ada lagi senyuman siang itu, yang ada hanya rasa sakit yang ikut mengalir dalam darah,
ketika melihat sahabat menangis dipelukan kita.
Tak ada yang lebih menyedihkan dari kehilangan seorang Ibu, saya rasa.
Sore berlalu.
Masih ada beberapa pesan yang masuk ke handphone,
berisi ucapan selamat ulang tahun dari teman-teman (sekali lagi, yang benar-benar ingat).
Sebagian lagi pesan dari sahabat yang bukan berisi pesan ulang tahun,
yang berujung pada ucapan selamat ulang tahun, karena saya yang mengingatkan.
Malam berlalu.
Well, it’s time for reply all mention on T.
Jeger. Semakin banyak reply, semakin banyak pula yang mention.
Well. Nina, it’s your birthday.
#bahagia itu sederhana.
Usia 21. Begitu banyak anugerah Allah yang diberikan kepada saya.
Usia 21. Semoga bisa menjadi makhluk Allah yang lebih baik untuk dunia dan akhirat.
Terimakasih.
18. Pesan ulang tahun kali ini ditutup oleh Ima, sahabat saya di Kemas UI.
“In this world, where everything seems uncertain, only one thing is definite, I will always be your friend beyond distance. Let me be, the last one who wish you a grateful birthday! I’m wishing you a full of happiness life, being a stronger and wiser adult woman (yes, we gonna be an adult :P) I just want to let you know that you are precious friend and family for me. Should you need someone to lean on, I will always be here for you, just like I’m looking forward to many more of our fun time and happiness :)”
re-posted: http://ninameilisa.tumblr.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar