Ribuan detik kuhabisi
Jalanan lenggang kutentang
Oh, gelapnya, tiada yang buka
Adakah dunia mengerti?
Miliaran panah jarak kita
Tak jua tumbuh sayapku
Satu-satunya cara yang ada
Gelombang tuk ku bicara
Tahanlah, wahai waktu
Ada selamat ulang tahun
Yang harus tiba tepat waktunya
Untuk dia yang terjaga
Menantiku
Tengah malamnya lewat sudah
Tiada kejutan tersisa
Aku terlunta, tanpa sarana
Saluran tuk ku bicara
Jangan berjalan, waktu
Ada selamat ulang tahun
Yang harus tiba tepat waktunya
Semoga dia masih ada
Menantiku
Mundurlah wahai waktu
Ada selamat ulang tahun
Yang tertahan tuk ku ucapkan
Yang harusnya tiba tepat waktunya
Dan rasa cinta yang slalu membara
Untuk dia yang terjaga, menantiku.
Pertama kali dan terakhir kalinya, aku berniat dengan nama Tuhanku.
Ingin melupakannya, juga melupakan selamat ulang tahun ini.
Bantulah, wahai waktu.
Jalanan lenggang kutentang
Oh, gelapnya, tiada yang buka
Adakah dunia mengerti?
Miliaran panah jarak kita
Tak jua tumbuh sayapku
Satu-satunya cara yang ada
Gelombang tuk ku bicara
Tahanlah, wahai waktu
Ada selamat ulang tahun
Yang harus tiba tepat waktunya
Untuk dia yang terjaga
Menantiku
Tengah malamnya lewat sudah
Tiada kejutan tersisa
Aku terlunta, tanpa sarana
Saluran tuk ku bicara
Jangan berjalan, waktu
Ada selamat ulang tahun
Yang harus tiba tepat waktunya
Semoga dia masih ada
Menantiku
Mundurlah wahai waktu
Ada selamat ulang tahun
Yang tertahan tuk ku ucapkan
Yang harusnya tiba tepat waktunya
Dan rasa cinta yang slalu membara
Untuk dia yang terjaga, menantiku.
"Selamat Ulang Tahun" Rectoverso, Dewi LestariMaafkan wahai waktu,
Pertama kali dan terakhir kalinya, aku berniat dengan nama Tuhanku.
Ingin melupakannya, juga melupakan selamat ulang tahun ini.
Bantulah, wahai waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar