pelangi..pelangi...

pelangi..pelangi..
alangkah indahmu..
merah..kuning..hijau..
dilangit yang biruuu...

pelukismu agung...
siapa gerangan...
pelangi..
pelangi..
ciptaan Tuhann...

Senin, 12 Desember 2011

Otak-Otak

Otak kiri terus bersabda betapa lo gak worth it dinanti. Betapa lo cuma ngomong sayang doang dan gak sesuai kenyataan. Betapa I deserve so much better in life. Betapa ada kok yang sayang ama gue. Betapa gue selama ini buta.

Tapi otak kanan masih percaya semua kata sayang lo.

Kanan, kalaupun dia sayang, lo tetap ga boleh sayang.

Kiri, emang sayang bisa dilarang?

Kanan, this is just a phase. This too shall pass.

Kiri, dia perfect. Lo gak akan nemu orang sesempurna dia.

Kanan, you are so much better than you thought. Just lose some kilos and you can get anyone you want.

Kiri, gue maunya dia.

Kanan, dia gak mau elo. Kalaupun mau, gak selamanya. Lo akan ditinggal.

Kiri, gue gak apa-apa selama masih bisa lihat dia.

Kanan, shame on you. Nothing will come out of this but bitterness and sadness. Now get up. You have a thesis to finish.

Kiri, how can I finish a thesis like this?

Kanan, just use your otak kiri.

Kamis, 01 Desember 2011

ga ada mereka, ga rame

Ga ada lo ga rame.
Jargon yang basi sih sebenernya.
Tapi ini yang gue rasain dari mereka. hidup gue di kampus ga akan berasa kayak sekarang tanpa mereka.
gue bukan sok-sok jadi kayak anak SMA yang mau pamer geng, tapi gue pengen mereka dikenal, orang-orang yang bikin gue semangat berangkat kuliah.
Ga peduli gimana rempongnya kita kalo kelar kuliah mau kemana.
Ga peduli gimana hebohnya kita kalo ngepoin orang.
Ga peduli gimana riwehnya kita kalo ada tugas kelompok.
Ga peduli gimana emosinya kita kalo salah satu dari kita ada yang gangguin sama orang lain.

Kita ga cuma sebatas itu doang.
Pokoknya ga ada lo ga rame.
Kita ga punya nama, pokoknya ga ada lo ga rame aja.
Buat gue, tempat yang namanya kampus akan berasa suram tanpa mereka.

Deasy.



















Cewek yang satu ini adalah partner gue ngakak dan ngomentarin orang di jalan. Dibalik mukanya yang pernah dibilang kayak orang batak, tapi dia jawa tulen. Kocak, ga ada yang ditutup-tutupi, tapi sering bisa menjelma jadi sosok nan dewasa dan bisa diandalkan.

Tia.



















Kalo yang ini, partner gue berbagi cerita, dari cerita yang ga penting, penting, sampe yang penting banget. plinplan dan kerempongannya adalah seni dari karakteristik tia. Sisi tegar, pekerja keras, dan baik hatinya yang bikin gue salut sama tia.
 
Desti.



















Kalo cewek yang satu ini punya postur tubuh yang imut banget kalo lagi berdiri di samping gue. Hatinya yang selalu niat baik tapi kadang gue pikir terlalu baik juga jadi ciri khas si mpok desti. Hampir selalu ga pernah bilang “ ga” kalo lagi ada yang minta tolong. Selalu ngirim sms-sms nasehat dan kata-kata bijak. Tapi bawaannya yang slow mellow biking gue ga tega ngomong kasar ke dia. Dan kadang-kadang gue ikut emosi sama orang yang berani ngomong kasar sama dia dan bikin dia sedih.

Febri.



















Si mbak yang satu ini, orangnya gampang banget panik, gampang banget keringetan. Sama kayak gue. Orangnya aktif dan hidup yang disusun dengan cermat dan teliti bisa gue contoh dan pelajaran di hidup gue. 
 
Andan.



















Si mbak yang satu iniadalah orang yang paling jarang gue liat cemberut atau bête. Slalu terlihat ayu dengan senyumnya yang hampir ga pernah absen. Walaupun gue jarang menghabiskan waktu gue dengannya, karena dia milik sejuta umat. Tapi sifatnya yang selalu ceria dan lembut ga jarang bikin gue kangen. 

Kita ga cuma sekedar itu,
kita lebih dari itu, kalo ada satu yang ga bareng, berasa ada yang kurang.





























Pokoknya ga ada mereka ga rame.


Rabu, 23 November 2011

Cerita Cinta*

Mungkin cerita ini bukan cinta.

Lo butuh dipuja, dan gue butuh memuja.

Selama anak manusia masih saja mengingini segala yang sia-sia, mungkin kita akan menganggap cerita ini cinta.

Jangan percaya kalau gue bilang cinta. Gue terlalu penakut untuk mengerti apa itu cinta.

Jangan percaya kalau gue bilang bahagia. Gue terlalu penakut untuk bahagia tanpa menharap apa-apa.

Gue cuma salah satu korban keberhasilan mereka merangkai kata menjadi cerita cinta. I don't love you. I just need to tell a story. I need my own obscure object of desire.

Are you my obscure object of desire?

You are not so obscure after all. You are clear, comprehensible, comprehendible, unconcealed, glorious, and conspicuous. You are every words that is not obscure.

Gak jelas.

Ada cinta yang jelas?

Sia-sia.

Tulisan ini hanya akan berakhir sia-sia. Perlukah gue menulis tentang sebuah riak di dada yang mungkin hanya ego belaka?

You are just too gorgeous to be loved sincerely.
Love is not a a victory march. It's a cold and it's a broken
.


Can you be my cold and broken ?

Only if God wills, babe. God wills.

Simanjutak, Sammaria. 2011

Seimbang

Gue percaya masih ada orang baik orang tulus dan ada orang yang peduli sesama sekarang ini. Tapi masih ada juga orang yang jahat, yang ga tulus, dan yang ga peduli sama sekali.

Dunia.

Mulai sekarang, gue ga akan berpikir rumit lagi. capek. gue akan berpikir secara sederhana. Karena gue lama-lama ga bisa bertahan dan lama-lama mati lahir dan batin.

Orang yang ga pernah menghargai, ya ga pantes dihargai,
Orang yang ga pernah peduli, ya ga pantes dipeduliin.
Orang yang ga pernah merhatiin, ya ga pantes diperhatiin.
Orang yang pernah mengganggap, ya ga pantes dianggap.
Orang yang ga pernah jahat, ya ga pantes dijahatin.
Orang yang ga pernah ganggu orang, ya ga pantes diganggu.
Orang yang ga pernah mencintai, ya ga pantes dicintai.
Orang yang ga pernah mendengar, ya ga pantes didengar.
Orang yang ga pernah memaafkan, ya ga pantes dimaafkan.

Seimbang.

Dunia kadang bisa jadi lebih luas daripada yang gue bayangin. Yang harus gue lakuin sekarang adalah gimana caranya agar gue ga tersesat di dalamnya.

Tapi kadang justru gue pikir dunia ini sempit banget. dan yang harus gue lakuin sekarang adalah gimana caranya agar gue ga tersesak di dalamnya.

Seimbang.

Minggu, 06 November 2011

Sedih itu, adalah....

Ini malam takbiran idul adha 2011.
Idul adha ketiga gue ngerayain ga dirumah.
 Ah, udah pada bosen kali ya ngedengerin rengekan gue kangen rumah. Tapi itu bener kok, bukan sandiwara. Apalagi sinetron.

Iya, ini malam idul Adha. Dan gue bersedih. Kalo lo ga ngerti what the meaning of bersedih, sekarang gue kasih tau.

Sedih itu adalah, saat lo denger suara takbir malam idul Adha membahana diluar sana, dan baru sadar kalo lo ga berada di tengah keluarga. Jauh di antah berantah perantauan.

Sedih itu adalah, kalo lo mau leha-leha di malam takbiran lebaran, hal itu ketahan sama ujian buat besoknya dan lo harus belajar materi ujian.

Sedih itu adalah, kalo lo noleh kanan-kiri di kamar, berharap menemukan seseorang yang bisa diajak ngobrol, eh yang ada malah seonggok dinding dingin yang punya muka rata. Serata nasib gue sekarang.

Sedih itu adalah, saat lo mencoba mencari hiburan alay di tivi, eh tipinya malah tewas gara-gara disambar petir beberapa hari yang lalu.

Sedih itu adalah, saat lo sms pacar berharap bisa nemenin lo ngobrol, si pacar lagi ga bisa nelpon karena ga ada pulsa, pas lo bersedia nelpon, si pacar malah asik maen PS bareng sepupunya.

Sedih itu adalah, saat lo udah males ngapa-ngapain di malam takbir, dan mutusin buat tidur supaya besok bisa bangun pagi. Eh ternyata lo ga bisa tidur.
 Maka dari itu, terbitlah tulisan ini.

Ah, hidup gue flat banget kalo udah begini.
Please banget lo percaya sama gue, hidup sendiri itu ga enak!
Barang siapa yang menyatakan udah bisa hidup sendiri, maka sesungguhnya ia telah hidup di jalan yang sesat dan merugi.

Selamat Idul Adha semuanyaa!
Semoga mbek dan moo yang besok mau ke surga besok, bisa ketemu sama gue di akhirat nanti.

Selasa, 01 November 2011