pelangi..pelangi...

pelangi..pelangi..
alangkah indahmu..
merah..kuning..hijau..
dilangit yang biruuu...

pelukismu agung...
siapa gerangan...
pelangi..
pelangi..
ciptaan Tuhann...

Sabtu, 30 Maret 2013

It's spring, babe.

Salju turun di kebunku selama 500 hari.

"Salju... Salju... Kamu mau ke mana?" tanyaku.

Salju ingin ke Eropa. Amerika. Salju ingin melihat dunia.

Aku ingin suatu hari mengajak salju mengunjungi dunia. Tapi Salju tidak ingin diajak, ia ingin terbang sendiri.

Aku ingin menemani salju mengejar mimpi. Amerika. Eropa. Sambil berpelukan tiap hari.

Tapi tidak hanya denganku salju berbagi mimpi.

Salju. Aku terlalu lama bermain-main di tengah indah putihnya, tak sadar tulang dan darah mulai membeku.

Salju memang indah dilihat, tapi hanya dari dalam. Lebih baik aku diam di rumah, menikmati secangkir coklat hangat dan air mata bersama keluarga dan teman, mereka yang benar-benar menyayangi si babi kecil dalam comberan.

Hari ini salju meleleh.

It's spring time, babe.

Kamis, 07 Maret 2013

It's a long..long..distance.

Those of you who have ever been in a long distance relationship know it isn't easy to have to drop them off and say goodbye for the time being.
Sometimes we don't know when we'll see them again, sometimes we do.

How do you feel when you realize that the day should coming?
The day that you must saying goodbye for a while, told him/her that you gonna miss them.

You hate it when you both talk about a thousand miles that separate all of you.
You hate it when your baby show the depart tickets, and then there will be a few second to know that is should be the two-three days later, or might be the last day.

The hardest part is when you take them away to the airport or station, you hope the plane was just going to leave them so.

And hey! Just wake up! The plane is still there. It's like you just left  nice dream.
And here!. It's time to take off.

And now you really really want the time stop run at all.
When both of you hugging, i know that you are same with me, it's like i never let him off.

It's like you feel okay with that, trust me! When the plane isn't seen anymore, and just realize there only one remain, you.

You can't help to not drop your tears. Have you? So that is the hardest part.

It is about when you left me alone at the airport.

just think so.

Kita harus percaya kalau semua orang sama. Ya perempuan, ya laki, ya orang kita, ya orang China, ya normal, ya homo. Semuanya sama. Patriotisme itu taik. Perang itu goblok. Media massa apalagi. Mereka cuma butuh uang. Nggak cuma disini, tapi diseluruh dunia. Mereka ga pernah lihat masalah yang sebenarnya. Cuma peduli sama kalimat sepotongnya artis-artis sinetron, musikus, politikus. Semua ini barang dagangan, man. Dengan lo nolak dikontrol institusi, lo ngambil kendali hidup ditangan lo sendiri. Itu yang namanya personal order. Itu dia yang namanya anarki. Dan, kita-kita harus hidup saling menghormati, saling percaya.

Lembar pertama Akar, -Dee.

Hari ini, kau dan aku.

Ruangan ini terasa dingin. Tampak embun bermetamorfosa menjadi bulir-bulir air yang jatuh di kaca jendela.
Masih terdengar sayup-sayup suara tumpahan air dari langit diluar.

Seperti biasa aku memposisikan diri disini. Ditempat yang jarang orang-orang pilih.
Tidak ada tempat yang senyaman ini, senyaman aku dapat memandangi orang-orang yang kenapa tidak memposisikan diri disini, karena ingin dipandang.

Tidak ada tempat yang sebebas ini, sebebas aku dapat merasakan bagaimana senangnya burung-burung diatas sana mengepakkan sayap.
Juga tidak luput senyaman dan sebebas aku, memandangimu.

Ketika pintu terbuka, ragamu lah asaku.
Seperti biasa, sorot matamu akan berkelana, kalau bisa kuharap lagi, berhentilah sejenak lebih lama disini.

Lalu jika benar, kau memilih berpaling, menetap di labuhan kenyamanan yang bukan ternyata bukan disini, didekatku.

Seolah tak ingin membuatku membencimu, kau ada disana, meski jauh namun harapan itu masih ada, setidaknya harapan untuk bisa memandangimu lebih lama hari ini.

Seolah hatimu bisa mendengar, celakanya kau bisa secara tiba-tiba memutar pandangan, buru-buru menemukanku,
Saat itu, bagian yang paling aku suka, jika mata kita ternyata saling bertemu,

hari ini, aku dapatkan senyum indah itu lagi.

H.405, kampus jingga, tiga tahun yang lalu.

About Married

Hi guys,
Gue menulis ini sesaat setelah gue sadar kalo sekarang umur gue 21 tahun, dan tahun ini kalo sampe bakal jadi 22.
Udah masuk usia dimana jaman SMP dulu gue menargetkan menikah setelah setahun pasca lulus kuliah, it means 22 tahun, and of course it means this year.
Tentu saja target sedemikian rupa bisa terbit pas usia gue belum cukup matang untuk mikirin sebuah pernikahan.
Jadi, setelah terlibat dalam berbagai macam topik obrolan mengarah, mulai dari ngobrol sama orang yg pengen nikah muda, ga pengen nikah muda, orang yang udah nikah, orang yg harusnya udah nikah tapi belum nikah, orang yang udah nikah tapi cerai, sampai ngobrol sama orang yg terpaksa nikah pun udah. Huft.
Whatever. Yang jelas, ini adalah hal yang pengen banget gue lakuin sebelum akhirnya gue ditakdirkan menikah. Amin.
Menikah itu, adalah ibadah. Niatnya harus karena Allah dan menaati apa-apa yang disuruh sama Allah tentang pernikahan.
Menikah itu, adalah bahagia. Yang berarti memberi dan diberi kebahagiaan.
Gue akan menikah pada saatnya Allah sudah menentukan pasangan yang tepat buat gue.
Kalo gue mencinta dan dicinta sama manusia yang kalo menikah sama dia ternyata gue ga bisa dibilang ibadah, berarti gue mugkin ga akan nikah sama dia.
Kalo gue dicinta sama orang yang seolah bikin gue bahagia, tapi ternyata gue ga balik mencinta, ga ada jaminan untuk bisa bahagia, dan mungkin gue juga ga akan menikah dengan orang ini.
kalo ada orang yang nanya, "kapan nikah?" sebenarnya jauh lubuk hati gue, itu ga sopan.
Karena lo sama aja kayak nanya "kapan lulus?, Kapan kerja?, atau kapan mati?"

Jodoh, rezeki, dan maut, ada di tangan Tuhan, ya kan?

Untukmu

Aku tahu ini adalah sekelumit dari rengekan yang lemah, yang seolah tidak melihat sisi kehidupan yang jauh lebih rumit dari ini.

Cukup memang aku tak mengerti yang lain, yang aku tahu memang selalu ini yang mampu mengalihkan semua daya yang diciptakan mengalir dalam diriku.

Entah apa alasan Tuhan mengizinkanku bertemu denganmu, mengenalmu, menyayangimu, sampai di titik hati kita bertemu.

Jika kau tanya lagi, sama denganmu, aku pun tak pernah tahu.
Kita seperti menyatu, mengetahui apa yang seharusnya kita ketahui.
Aku bersyukur karena kita tidak pernah mendustai diri kita sendiri.
Karena kita tahu bahagia seperti apa yang kita inginkan.

Kau benar, hidup itu memang pilihan.
Pilihan untuk menggapai apapun yang kita mau dalam rangka merasakan kebahagiaan.

Jika mereka berkata hati itu dipilih, bukan memilih.
Dengan rendah hati aku memilih tidak sepakat.
Hati itu memilih.
Menurutku, itu sama saja dengan hati dikorbankan, bukan mengorbankan selayaknya iya memang patut untuk diperjuangkan.

Sebagaimana hukum timbal balik,
sempurnanya adalah bagaimana hati bisa memilih dan dipilih untuk bersama mengarungi samudra besar, yang bernama kebahagiaan.

Jika kau bertanya lagi mengapa hati bisa memilih kita,
dan kita dipilih hati, aku memilihmu, dan aku dipilihmu,
silahkan arungi hati itu sendiri lalu berjuanglah temukan jawabnya,
aku akan lepas tangan, jangan lupa beritahu aku jika kau temu jawabnya,
aku selalu ada untuk mendengar.

Hatiku memilihmu,
Diluar kuasaku untuk membiarkan hatiku jugalah yang kau pilih.

Sama seperti hati yang mempunyai ruang rahasia, senjang bernama jarak dan waktu juga mempunyai rahasia didalamnya, yang akan membuktikan kita semakin mengikat atau justru semakin melepas.

Hati, waktu dan cinta.
Karunia terindah Sang Maha yang pada akhirnya diserahkan sepenuhnya kepada hambaNya.

Menuju keputusan akhir segala persegi dari kehidupan, jangan abaikan huruf "t" yang membuat ketiganya menjadi bermakna dan begitu sempurna: Tuhan.