Di sebuah pasar tertua disini, di depan toko penjahit, gue memperhatikan sebuah percakapan antara Pak Tua dan Buk Muda.
(Dalam bahasa daerah)
P: "saya sudah daritadi berdiri disini, anda mau apa tidak?
B: "jangan 50 ribu deh, kemahalan, 40 ribu aja, wong cuma benerin kabel ini doang."
P: "Ga, 50 ribu."
Keduanya menggerutu ga jelas. Yang satu gerutunya matanya sambil ngeliat ke gue.
Gue cuma pelanggan jahit yang daritadi datang tak dijemput pulang tak diantar sejak 5 menitan yang lalu.
"Mba, mau jahit."
Keduanya lanjut menggerutu depan-depanan, ga jelas ngomong apa.
Krik.
"Mba?" Gue bersuara lagi.
Respon nihil.
Gue penasaran apakah gue sekarang punya invisible sense dengan badan segede gini.
"Jangan 50 deh, 40 aja."
"Ga, tetap 50, take it or leave it?"
"Saya baru dateng, ga punya uang segitu, bayar 40 dulu, 10 ribunya ngutang ya"
"Alah, ntar juga 10 ribu ujung-ujungnya ga mau bayar, 50 ribu, deal or no deal?"
Si Ibuk Muda ngelirik ke gue sambil bilang, "masa 40 ribu dia ga mau coba?"
Dih hidupnya ribet banget deh, mau ya mau, ga ya ga.
Pak Tua membereskan kabel-kabelnya dan beranjak pergi.
Gue, yang daritadi berdiri dan tidak mendapatkan sambutan ramah, memutuskan berlalu mencari tukang jahit lain yang kira-kira bakal seneng melihat gue dateng.
(Dalam bahasa daerah)
P: "saya sudah daritadi berdiri disini, anda mau apa tidak?
B: "jangan 50 ribu deh, kemahalan, 40 ribu aja, wong cuma benerin kabel ini doang."
P: "Ga, 50 ribu."
Keduanya menggerutu ga jelas. Yang satu gerutunya matanya sambil ngeliat ke gue.
Gue cuma pelanggan jahit yang daritadi datang tak dijemput pulang tak diantar sejak 5 menitan yang lalu.
"Mba, mau jahit."
Keduanya lanjut menggerutu depan-depanan, ga jelas ngomong apa.
Krik.
"Mba?" Gue bersuara lagi.
Respon nihil.
Gue penasaran apakah gue sekarang punya invisible sense dengan badan segede gini.
"Jangan 50 deh, 40 aja."
"Ga, tetap 50, take it or leave it?"
"Saya baru dateng, ga punya uang segitu, bayar 40 dulu, 10 ribunya ngutang ya"
"Alah, ntar juga 10 ribu ujung-ujungnya ga mau bayar, 50 ribu, deal or no deal?"
Si Ibuk Muda ngelirik ke gue sambil bilang, "masa 40 ribu dia ga mau coba?"
Dih hidupnya ribet banget deh, mau ya mau, ga ya ga.
Pak Tua membereskan kabel-kabelnya dan beranjak pergi.
Gue, yang daritadi berdiri dan tidak mendapatkan sambutan ramah, memutuskan berlalu mencari tukang jahit lain yang kira-kira bakal seneng melihat gue dateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar