Harvard bikin
riset tentang apa yang bikin kita bahagia.
Subject-nya enam ratusan orang dari
berbagai latar belakang.
Diikutin selama tujuh puluh lima tahun.
Gak gampang
bikin riset selama itu karena perisetnya gonta ganti.
Banyak yang udah mati.
Dia ketua riset yang ke empat.
Subjectnya pun dari enam ratusan yang bertahan
tinggal enam puluhan.
Ada yang mati. Ada yang malas ikutan lagi.
Waktu muda,
sebagian menjawab yang bikin bahagia itu kekayaan.
Sebagian lagi terkenal. Fame
and fortune.
Lalu waktu
berlalu. Ada yang sukses. Ada yang mati muda.
Bahkan ada yang jadi presiden
Amerika.
Kini mereka menjawab yang bikin bahagia itu good relationships.
Good
relationships dengan orang-orang terdekat membuat umur lebih panjang dan
penyakit yang sama jadi terasa tidak terlalu membuat menderita.
Lebih baik
cerai daripada bertahan di perkawinan yang merusak jiwa.
Gue masih muda.
Setelah mendengar ini, gue tetap ingin mengejar fame and fortune. Kan lebih
enak bilang 'fame and fortune' gak penting kalau kita punya 'fame and fortune'.
Kalau
kupikir-pikir... gak perlu nunggu tua dan riset ratusan juta buat tahu apa yang
bikin bahagia.
Baru 24 pun aku, kalau mau jujur aku
melihat ke belakang, memang aku paling bahagia ketika berada di antara
orang-orang yang saling mendukung.
"Relationship
is a mess. You need to put effort and time to it."
Sayangnya hidup
kita hanya 24 jam sehari. Those time and effort gak bisa dibagi buat semuanya.
Bisa lah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar