pelangi..pelangi...

pelangi..pelangi..
alangkah indahmu..
merah..kuning..hijau..
dilangit yang biruuu...

pelukismu agung...
siapa gerangan...
pelangi..
pelangi..
ciptaan Tuhann...

Sabtu, 20 April 2013

Sorry for Unfollow.

"setiap gue buka timeline, pasti ada orang itu, pagi nemu, siang nemu, malam nemu, trus sangat-amat-ga-penting-sekali,  males tau".
"unfollow aja, susah amat"

Ada banyak alasan untuk ga unfollow dia.
Pertama. dia temen gue.
Kedua, dia temen gue.
Ketiga, dia temen gue.
Keempat, dia temen gue.
Kelima, dia temen gue.

males liat orang pacaran, males liat orang curhat terus-terusan kayak ga punya temen, males liat orang nyindir, males liat orang ngata-ngatain orang lain, males liat orang pamer.

Dan males tau sesuatu yang tidak seharusnya gue tau lewat twitter.
Crowded. Noisy.

Jadi?

My life is so peaceful, then after.
Yeah, i'm so sorry to unfollow.

Random.

Buka berita pagi ini, mencoba memahami manusia-manusia dan motif mereka.
Temukan betapa semua berita sebenarnya berhubungan. Ada sebab, ada akibat.

Muhammad Nuh harus bertanggung jawab karena tertundanya Ujian Nasional di 11 provinsi.

Kasus korupsi PON Riau mengungkap keterlibatan ketua fraksi sekaligus Bendahara Umum Golkar.

Grup Bakrie terancam sentimen negatif di Bursa Saham.

Kisruh PSSI.

Kurang dari setahun, tiga nyawa melayang di dunia tinju Indonesia. Tanda ada yang tak beres.

TNI menutup investigasi penyerbuan anggota Kopassus di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan. 

Adik Prabowo Subianto membeli saham Bumi.

Polo semakin digemari di Indonesia. Seperti golf, polo bukan sekedar olahraga melainkan gaya hidup dan tempat membangun jaringan.

Tarif penerbangan bakal naik.

Pertamina sumbang mobil ambulanz.

BBM subsidi akan beda harga bagi angkutan pelat kuning dan pelat hitam.

GE membeli perusahaan Shale Gas di Amerika.

Veteran menuding George W.Bush bertanggung jawab atas kerusakan dalam Perang Irak.

Amerika Serikat:  pertemuan rahasia dengan Korea Utara.

Warga merayakan wafatnya Margaret Thatcher di Glasgow, Skotylandia.

Maduro dan kisah burung kecil yang didatangi arwah Hugo Chavez.

Penghasil sampah terbesar dunia adalah AmerikaSerikat, Australia, dan Islandia. Sampah Indonesia 490.000 ton per hari.

Kuota haji Bandung dan Bekasi berkurang.

Mesjid Ahmadiyah di Bekasi ditutup. 

Toto Hutagalung disebut-sebut dalam kasus narkoba di Serang.

Partai berlomba mencapai kuota caleg 30% perempuan. Terganjal izin suami.

Pasangan Romi-Harno ajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait hasil Pilkada Kota Palembang.

Sapi impor yang didatangkan lewat program kredit usaha pembibitan sapi susah dikembangbiakkan.

Tidak ada yang kebetulan.

Ignorance is simply no more bliss.

Sammy, Judika, Marcell.

"Ada Sammy tuh di tivi"
"huaaaaaaa"
"bukannya lo dulu ga suka sama Sammy?"
"itu dulu, sejak dia masuk penjara karena narkoba, trus dipecat dari kerispatih, gue jadi suka sama dia"
Dasar aneh. "Lha, lo baru sadar kalo gue aneh?"

"Ada judika tuh di tivi"
"huaaaaaaa"
"judika juga suka??"
"Itu mah jangan ditanya, sejak doi dari Indonesian Idol, apalagi sekarang tambah ganteng gitu"

"Eh, ada Marcel di tiviiii"
"huaaaaaaaaahuaaaa mantaaaaan gueee"
"sejak kapan suka Marcel?"
"sejak dia lahir. Sejak gue nonton livemusicnya dulu,sumpah orangnya ganteng banget, sejak gue baca blog pribadinya, sejak gue stalk tweetnya"

"Kenapa suka Marcel?"
"karena suaranya, karena dia pindah agama dari katolik ke budha dan sampai sekarang masih budha, karena dia punya anak bernama Keenan dari Dee, pokoknya karena dia ada."

Oh.
By the way, batak semua ya?
Iya ya? Oh iya ya.

Oh.

Dendam

"Nyokap gue pasti bakal sedih banget kalo tahu gue nelpon lo," kata gue.
"Nyokap gue juga."

Inget pertama kali gue dijemput papa setelah tahu gue pacaran sama lo.

A scene I will not forget.
A scene that brings tears to my eyes.
A scene that vanish all my defenses.
A scene that makes me promise I would never call him again.


Tapi hari ini, setelah 60 hari berjaya, akhirnya gue nelpon lagi.
Gak pake marah-marah.
Gak pake caci maki.
Masih pake harap-harap, tapi lebih beradab.

Dendam bikin jerawatan.
And I cannot afford to be bitter and ugly at the same time.

I love you. I forgive you. I forget you.

Eh, I forget you kayanya ga mungkin unless gue terkena virus amnesia ala telenovela.
I think I'll stick with I love you dan I forgive you.

Have a good life, Hasian. See you in another me.

Another me. Me yang bebas dendam jerawat dan lemak.
Hati-hati tambah naksir.

And the rest is still unwritten.

Si Doel

Kalo ada yang iseng nanya gue tentang sinetron favorit,
maka lo ga akan pernah dengar  kata "tersanjung" dari mulut gue, bukan cinta fitri, bukan putih abu-abu apalagi angling darma.
Favorit gue adalah si doel, si atun, dan yang paling asik adalah babe dan bang mandra.

Sinetron yang dari zaman gue SD, gue SMP, gue SMA, gue kuliah dan kuliah (semasa kuliah udah 3 kali tayang ulang), sampe zaman gue pengangguran, sampe zaman ga pengangguran lagi, sinetron ini ga selesai-selesai. Bukan karena episodenya yang dengan bangganya berhasil mencapai 5 ribu episode.

Tapi karena selalu enak ditonton, pemerannya dan ceritanya ga lebai, dan selalu ditunggu-tunggu, terbukti selalu ditayang ulang setiap tahunnya.

Dan gue, selalu excited ketika iseng-iseng pindah channel tipi terus tiba-tiba menemukan muka-mukanya Doel, mandra, babe, atun, nyak.

Gue suka temanya, gue suka pemeran-pemerannya, gue suka setting tempatnya yang ijo-ijo gitu, suara burung, suara air, yang satu lagi nunggu warung, yang satu lagi nyuci oplet, yang satu lagi nggerek sangkar burung, yang satu lagi ngaso di teras, dan pengambilan gambar ga melulu close up dan penuh dempulan kayak sinetron jaman sekarang.

Contoh: ga miskin ga kaya, udah jelas-jelas adegan bangun tidur, tapi bedak, blush on, maskara yang ada di muka seperti adegan mau kondangan --> sinetron jaman sekarang

Lo liat dah tuh mukanya bang mandra, atun, dan bang doel, ga ada polesan sama sekali, klop sama karakter dan settingannya.

Contoh lain: ga miskin ga kaya, peran sih ceritanya emak sama anak, tapi yang maen mukanya lebih cocok ke kakak sama adik.
Atau ceritanya sih udah nikah dan punya anak, tapi yang meranin justru bocah. --> sinetron jaman sekarang

Bukan keren karena bisa meranin karakter yang bertolang belakang sama artisnya sih, tapi malah jadinya maksa.

Contoh lain (lagi): ceritanya sih lagi adegan dirumah sakit, tapi syuting justru di ruangan/studio yang disettingin yang terlihat-sangat-jelas bukan dirumah sakit. -->sinetron jaman sekarang.

Atau ceritanya sih lagi ngobrol di dalem mobil yang sedang jalan, tapi terlihat sangat jelas kalo mobil ga jalan, tapi bayangan pohon di kaca mobil yang dibikin gerak.--> sinetron jaman sekarang.

Entah karena terlalu kreatif, terlalu irit atau...terlalu males.
Tapi yang paling penting adalah esensi ceritanya.

Yang pas, ga dikurangin, atau mentang rating naek, episode ditambah-tambah sehingga sinetron jadi hilang orientasi terhadap cerita dan judul akibat cerita yang ngalur ngidul.

And Si Doel Anak Sekolahan still being my best favourite of Indonesian drama serial.

Benar kali ya.

Bener kali ya, sayang dan benci itu beda tipis.
Yang benci tiba-tiba bisa jadi sayang, yang sayang bisa tiba-tiba jadi benci.

Benar kali ya, orang yang menyakiti kita adalah justru orang yang kita sayang.
Benar kali ya, orang yang mengecewakan kita adalah justru orang yang kita percaya.

Sabtu, 06 April 2013

Such the feeling.

Falling for someone is the most wonderful, yet the scariest feeling in the world.
When you're not sure where life will lead but its too much of an exciting adventure for you to care.
When just the sight of someone gives you butterflies,
when hearing them say your name gives you a warm huggy feeling running through your body.

You get all these odd feelings, and you're happy.

But there's little niggling feeling when you're apart that tries to discourage you.
But then you see the other person again, and everything is the better,
everything is perfect.

You can't forget the feeling you have for have for that person just like that.
You will remember all the nice and fun things that both of you did together.
You are left with unanswered questions.
Once you really have feelings for someone the feelings never goes away completely.
It may diminish over him but it always going to be there.

People just suck sometimes.

These people made me impress for the first time i met.

Meeting someone who has a same passion with me such like a writer finding publisher to promote his book. Such a good news.
When you are going to start talking to them, it will show that you were thingking about the same one, you have the same opinion, and being different in the same way together.
Just simple.

You're laughing each other for the things that didn't make others laugh.
You consider something odd when people consider it usual.
You are afraid to be wrong, when everybody are so proud to be wrong.
You don't really wanna money, when the other are so excited to money.
You are not a doctor wanna be, but the others are so doctor must be.
You're so excited each other when meeting up.

And with all passion that you have, you won't underestimate people who haven't the same.
And of course, when you think you don't need someone could understand,
but at least could appreciate it as part of beautiful difference.

Suatu tempat di keramaian, 2013.

Before i die, i wanna...

Before i die, i wanna teach, teach, and teach.

Before i die, i wanna get exotism of Thai-land.

Before i die, i wanna talk face to face with Dee.

Before i die, i wanna create a book.

Before i die, i wanna cry in front of the Holy Ka'bah.

Before i die, i wanna my parents see me marry a guy, with love.

Before i die, i wanna smell New York's wind.

Before i die, i wanna play with David and Dhira.

Before i die, i wanna being called "Mommy".

Before i die, i wanna take pictures in front of Eiffel tower.

Before i die, i wanna coming out.

Amen for that.

Dhira Khairunnisa

Kemunculan makhluk baru dalam keluarga tuh bisa bikin heboh satu rumah.
Bayangin aja, kalo biasanya di sekolah atau kampus ada anak baru, beritanya bisa aja saingan sama berita infotainment intens seminggu ini.
Apalagi dalam keluarga. You can imagine.

H-2 bulan,
"jenis kelaminnya apa?"
      "cewek".
"Oh, Alhamdulillah..., pas pasangan gitu"

H-1 bulan, "ciee David mau punya adeek, kira-kira ntar namanya siapa Kak?"
           "belum tau, abangnya kan namanya David Hamizan Putra, mungkin ntar adeknya dikasih nama Davina Hamizan Putri aja."
David versi ceweknya. Biar ga usah pake capek2 cari nama lagi ah.

Emang seribet itu ya nyariin nama buat makhluk baru ini?
Iya kali ya.

Sekarang mah enak, bisa searching nama-nama bagus di internet,
apalagi kalo orangtuanya eksis plus gaul.
Kalo dulu, sebagian orangtua kasih nama tanpa tau makna nama anaknya apa.

Contohnya gue.

Kalo orangtuanya tau makna nama anaknya apa,
setidaknya gue ga akan nemuin kalimat "orang yang bodoh" pas ngetik nama sendiri di translator english-indonesia.
Atau, ga akan tau kalo ternyata nama ini adalah nama perempuan Yahudi.
Satu-satunya yang salah disini pasti translatornya.

Kalo sekarang, rata-rata sih label nama udah punya makna masing-masing. Ya senggaknya ada bahan obrolan kalo lagi jenguk ibu-ibu muda yang abis lahiran.
Emang artis doang yang bisa nyebutin arti nama juniornya kalo lagi sok konferensi pers.

Hari H.
             "Selamat ya Kak, Yuk, atas lahirnya bidadari cantik ini"
            "Davinaaaa, cini cini Aunty ciuum"
"ga jadi pake nama Davina, Aunty."

"nama aku Dhira, Dhira Khairunnisa".

Duh, Aunty yang geblek.

Dhira Khairunnisa : Muslimah yang baik yang jujur, cerdas, dan bijaksana.

Welcome world dear baby!


Renungan Teduh Hujan

"Kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam cinta."  Soe Hok Gie
Memutuskan untuk tidak bersama itu kadang-kadang bukan karena menyerah,
tapi karena memang ada hal yang tidak ingin, tidak baik, tidak benar, dan tidak bisa dipaksakan.

Mungkin, tidak sesederhana yang dibayangkan saat tahu kita jatuh cinta pada seseorang yang  tidak seharusnya kita cinta.
Beberapa memilih menghindar, sebagian memilih hanya mencoba, yang parahnya lagi, sebagian hanya mempermainkan.

Mungkin sedari awal aku lah yang salah, terlalu serakah dalam kenikmatan yang membabi buta.
Aku datang dengan tidak tulus.
Memberi tapi seolah tidak ingin diberi itu bohong, karena nyatanya aku tidak semulia itu, aku ingin memperoleh kelayakan atau kepantasan yang membayar aku karena sudah memberi.
Terlihat kasar, memang.

Tapi setelah direnungkan, memang itulah kodrat sebagai ciptaan Tuhan. Sebagai maha tidak sempurna.

Sedari enggan bertemu sampai selalu ingin bertemu.
Ribuan hari rayuan, jutaan sapa, dan tak terhingga rasa.
Hanya lembaran-lembaran hati yang dapat menyimpannya dengan jelas.

Sejenak ingin mencinta, tapi sulit.
Sejenak ingin membenci, namun kembali sulit.
Entah apa yang aku sebut "cinta" selama ini adalah benar cinta atau hanya ambisi pembenaran bertopeng cinta.

Aku bersatu, berusaha bersatu.
Untuk tidak membohongi diri bahkan menjujuri diri.

Aku terbatas. Kita terbatas.
Rasa ini tak perlu dibagi, karena tak terdefinisi sama sekali.

Aku melalui perjalanan panjang.
Sejak...tidak tahu kapan, dan sampai...tidak tahu kapan.

Sejak belum mengerti, sampai mencoba mengerti
atau sudah terlalu mengerti
atau ternyata masih belum mengerti sampai detik ini.

Sejak belum dekat,
sampai menjadi dekat,
atau sampai sudah terlalu dekat,
atau ternyata tidak mendekat hingga kini.

Sejak belum jauh,
sampai mencoba menjauh,
atau sampai sudah terlalu jauh,
atau ternyata memang belum jauh hingga detik ini.

Yang aku tahu ada jutaan hembusan nafas,
tak terhingga detakan jantung, dengan kerumunan rasa yang sangat sulit untuk dipaparkan.

Tak perlu disuruh menangis, aku sudah lama menangis.
Tak perlu disuruh bahagia, aku sudah lama bahagia.

Lalu apa masalahnya?
Banyak.

Memutuskan untuk tidak bersama itu kadang-kadang bukan karena sudah tidak peduli, justru karena teramat peduli, peduli untuk menjadi tulus, tulus untuk menjadi peduli.

Memutuskan untuk tidak bersama itu kadang-kadang bukan karena ingin menyakiti, namun karena justru ingin mengantarkan bahagia.
Bahagia untuk tidak terikat, bahagia yang tidak hanya untuk sementara.
Memutuskan untuk tidak bersama kadang-kadang bukan karena tidak mau, namun tidak sanggup.

Kita pikir kita siapa?
Datang, lalu pergi.
Pergi, lalu datang.
Datang tanpa gerangan.
Lalu pergi tanpa tujuan.

Sementara saya sama sekali tidak beranjak. Bak pengecut yang enggan buka tangan.
Ini tidak benar. Kita tidak benar.

Saya tidak menyesal, kini.
Begitupun nanti , saya kembali ingin menulis kalimat yang sama.

Suatu hari merenung, dibawah teduh hujan, 2013.

That's What I want

I want this too.
I want all of it.

I want the pointless bickering, the long walks, the late night phone calls, the goodmorning texts,
I want cute pictures with you,
To hold your hand, to make food for you, to call you baby.
The jocking, the wrestling, the fights, the long how i feel text messages after we make up.

I want to be one of those inseperable.
Best friend couples that people are like "you still together?"

That's what i want.

September 2012.

Pasti Berputar.

Hidup itu, memang seperti roda yang selalu berputar.

Saya percaya, setiap orang pasti memiliki siklus hidup ibarat cuaca yang tidak selalu hujan,
tidak selalu panas, dan akan ada hari dimana badai akan datang, atau justru kita akan menemui suatu hari yang begitu cerah.

Hidup itu adalah anugerah yang paling besar yang diberikan Tuhan kepada manusia,
untuk bisa bernafas dan merasakan pijakan di tanah Tuhan yang maha dahsyat ini, jangan melulu memikirkan kufur, yang kufur itu adalah ulah kita sendiri,
Tuhan menciptakan bumi ini begitu indah, lalu dengan lancangnya kita merusak.
Sepucuk bunga indah yang kita lihat dipinggir jalan. 
Jangan dikira dia tidak mengalami masa-masa sulit seperti menghirup debu-debu jalan, angin kencang, ada kala baru akan mekar, ternyata ada tangan jahil yang mereggut ia dari batangnya.

Seekor kupu-kupu indah yang kita lihat berterbangan.
Jangan dikira dia diciptakan langsung menjelma menjadi makhluk indah bersahabat bunga,
berawal dari telur yang berukuran sangat kecil bahkan tak terlihat,
perlahan berubah menjadi ulat, yang sekali diinjak bisa saja tewas,
membungkus diri menjadi kepompong yang sama sekali tidak diharapkan kehadirannya.

Sosoknya jelek, menjijikkan, dan mengganggu pemandangan.
 Lalu dari seonggok makhluk menjijikan lahirlah makhluk indah yang dicintai dunia, tak peduli rupa warnanya, hitam, merah, kuning, semua orang cinta padanya.
Iya, proses.

Kita bukan hidup di dunia jinny oh jinny yang sekali memejamkan mata bisa bertransformasi ke suatu tempat, atau menjelma menjadi seseorang berbeda.
Kita hidup di dunia fana. Dimana segalanya butuh airmata dan keringat.

Ayah saya pernah bilang, "untuk menghidangkan mie instan yang sudah bernama "instan" pun masih membutuhkan proses yang tidak selesai dalam waktu 1 detik."

Anak kecil harus jatuh dulu untuk bisa bangkit dan kembali berlari kencang lagi.
Pelari harus mundur beberapa langkah dulu untuk bisa mencapai jarak lari yang lebih jauh.
Pesepakbola harus mundur dulu untuk bisa menendang secerdik mungkin menembus gawang.
Busur panah harus ditarik mundur dulu untuk bisa melesat kencang mengenai target sasaran.
Layang-layang harus diulur jauh dulu untuk bisa terbang kokoh di langit.

Hidup berputar, kawan.
Tetaplah semangat, berjuanglah menjadi indah, pada waktuNya.