Hidup itu, memang seperti roda yang selalu berputar.
Saya percaya, setiap orang pasti memiliki siklus hidup ibarat cuaca yang tidak selalu hujan,
tidak selalu panas, dan akan ada hari dimana badai akan datang, atau justru kita akan menemui suatu hari yang begitu cerah.
Hidup itu adalah anugerah yang paling besar yang diberikan Tuhan kepada manusia,
untuk bisa bernafas dan merasakan pijakan di tanah Tuhan yang maha dahsyat ini, jangan melulu memikirkan kufur, yang kufur itu adalah ulah kita sendiri,
Tuhan menciptakan bumi ini begitu indah, lalu dengan lancangnya kita merusak.
Sepucuk bunga indah yang kita lihat dipinggir jalan.
Jangan dikira dia tidak mengalami masa-masa sulit seperti menghirup debu-debu jalan, angin kencang, ada kala baru akan mekar, ternyata ada tangan jahil yang mereggut ia dari batangnya.
Seekor kupu-kupu indah yang kita lihat berterbangan.
Jangan dikira dia diciptakan langsung menjelma menjadi makhluk indah bersahabat bunga,
berawal dari telur yang berukuran sangat kecil bahkan tak terlihat,
perlahan berubah menjadi ulat, yang sekali diinjak bisa saja tewas,
membungkus diri menjadi kepompong yang sama sekali tidak diharapkan kehadirannya.
Sosoknya jelek, menjijikkan, dan mengganggu pemandangan.
Lalu dari seonggok makhluk menjijikan lahirlah makhluk indah yang dicintai dunia, tak peduli rupa warnanya, hitam, merah, kuning, semua orang cinta padanya.
Iya, proses.
Kita bukan hidup di dunia jinny oh jinny yang sekali memejamkan mata bisa bertransformasi ke suatu tempat, atau menjelma menjadi seseorang berbeda.
Kita hidup di dunia fana. Dimana segalanya butuh airmata dan keringat.
Ayah saya pernah bilang, "untuk menghidangkan mie instan yang sudah bernama "instan" pun masih membutuhkan proses yang tidak selesai dalam waktu 1 detik."
Anak kecil harus jatuh dulu untuk bisa bangkit dan kembali berlari kencang lagi.
Pelari harus mundur beberapa langkah dulu untuk bisa mencapai jarak lari yang lebih jauh.
Pesepakbola harus mundur dulu untuk bisa menendang secerdik mungkin menembus gawang.
Busur panah harus ditarik mundur dulu untuk bisa melesat kencang mengenai target sasaran.
Layang-layang harus diulur jauh dulu untuk bisa terbang kokoh di langit.
Hidup berputar, kawan.
Tetaplah semangat, berjuanglah menjadi indah, pada waktuNya.
Saya percaya, setiap orang pasti memiliki siklus hidup ibarat cuaca yang tidak selalu hujan,
tidak selalu panas, dan akan ada hari dimana badai akan datang, atau justru kita akan menemui suatu hari yang begitu cerah.
Hidup itu adalah anugerah yang paling besar yang diberikan Tuhan kepada manusia,
untuk bisa bernafas dan merasakan pijakan di tanah Tuhan yang maha dahsyat ini, jangan melulu memikirkan kufur, yang kufur itu adalah ulah kita sendiri,
Tuhan menciptakan bumi ini begitu indah, lalu dengan lancangnya kita merusak.
Sepucuk bunga indah yang kita lihat dipinggir jalan.
Jangan dikira dia tidak mengalami masa-masa sulit seperti menghirup debu-debu jalan, angin kencang, ada kala baru akan mekar, ternyata ada tangan jahil yang mereggut ia dari batangnya.
Seekor kupu-kupu indah yang kita lihat berterbangan.
Jangan dikira dia diciptakan langsung menjelma menjadi makhluk indah bersahabat bunga,
berawal dari telur yang berukuran sangat kecil bahkan tak terlihat,
perlahan berubah menjadi ulat, yang sekali diinjak bisa saja tewas,
membungkus diri menjadi kepompong yang sama sekali tidak diharapkan kehadirannya.
Sosoknya jelek, menjijikkan, dan mengganggu pemandangan.
Lalu dari seonggok makhluk menjijikan lahirlah makhluk indah yang dicintai dunia, tak peduli rupa warnanya, hitam, merah, kuning, semua orang cinta padanya.
Iya, proses.
Kita bukan hidup di dunia jinny oh jinny yang sekali memejamkan mata bisa bertransformasi ke suatu tempat, atau menjelma menjadi seseorang berbeda.
Kita hidup di dunia fana. Dimana segalanya butuh airmata dan keringat.
Ayah saya pernah bilang, "untuk menghidangkan mie instan yang sudah bernama "instan" pun masih membutuhkan proses yang tidak selesai dalam waktu 1 detik."
Anak kecil harus jatuh dulu untuk bisa bangkit dan kembali berlari kencang lagi.
Pelari harus mundur beberapa langkah dulu untuk bisa mencapai jarak lari yang lebih jauh.
Pesepakbola harus mundur dulu untuk bisa menendang secerdik mungkin menembus gawang.
Busur panah harus ditarik mundur dulu untuk bisa melesat kencang mengenai target sasaran.
Layang-layang harus diulur jauh dulu untuk bisa terbang kokoh di langit.
Hidup berputar, kawan.
Tetaplah semangat, berjuanglah menjadi indah, pada waktuNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar