pelangi..pelangi...

pelangi..pelangi..
alangkah indahmu..
merah..kuning..hijau..
dilangit yang biruuu...

pelukismu agung...
siapa gerangan...
pelangi..
pelangi..
ciptaan Tuhann...

Kamis, 11 November 2010

KRIK..KRIK..


Saya bosan, ini masalah cinta…
Eh bukan cuma cinta, ini masalah hidup, yah terserah lah jika ternyata hal yang akan saya tulis ini anda anggap bukan masalah.
Ini juga tentang manusia, saya tidak mengerti, kenapa manusia selalu bersikap atau mungkin sering bersikap yang menggambarkan mereka seolah-olah sedang membuang ludah mereka lalu semenit kemudian, mereka jilat kembali ludah itu. MUNAFIK.

Saya ingat dulu ketika SMA saya mendapat ilmu cirri-ciri orang munafik ketika saya mengikuti kegiatan mentoring, bahwa orang yang munafik adalah orang yang berbohong, orang yang tidak tepat janji, orang yang berkhianat jika diberi amanah,
Berarti semua manusia adalah orang  yang munafik ya? Manusia adalah bukan makhluk yang tidak pernah berbohong bukan? Manusia adalah bukan makhluk yang tidak pernah ingkar janji bukan? Manusia adalah bukan makhluk yang tidak pernah berbuat khianat bukan?

Saya bosan, Ya Tuhan… saya bosan, saya ingin menangis, oh tidak tidak, saya tidak ingin menangis sekarang, mungkin suatu saat saya akan menangis lagi.
Aspirasi rakyat.
Kenapa rekan-rekan saya atau mungkin termasuk saya yang mengaku atau ingin diakui sebagai aktivis itu itu bersikap selalu ingin membela atas nama rakyat? Atas nama aspirasi rakyat? Atas nama aspirasi mahasiswa, dimana kita rela berani berbicara melempar kritisi demi kritisi sebagai alih pembelaan Negara. Oke, niat kita tulus, saya akui tulus, saya salut, kerja kita keras, terimakasih. Tapi menurut saya, kita itu siapa? Kita itu mahasiswa, kita itu CUMA pelajar, percuma kita  terus mencaci maki si rektor  atau yang lebih ekstrim adalah mencaci maki Presiden yang kita nilai kerjanya tidak becus.

Memangnya kita becus jadi mahasiswa? Mahasiswa yang sering bolos kuliah cuma untuk mengurusi  urusan yang seharusnya bukan menjadi urusan kita. Mahasiswa yang tidak belajar dengan serius saat musim ujian hanya untuk mengurusi hal-hal yang harusnya jadi urusan orang lain? Mahasiswa yang tidak memperhatikan dosen saat kuliah dan lebih memilih untuk mengirimi orang-orang pesan mengenai rencana-rencana apalagi yang akan di kerjakan demi suatu tujuan yang katanya tadi atas nama aspirasi mahasiswa.
Bukankah jika kita mempunyai suatu urusan, kita tidak akan suka jika ada orang lain datang untuk membuat kekacauan atau datang untuk mencampuri urusan kita?
Mahasiswa yang ipnya tidak sampai 3,00 bahkan masih berani melakukan hal-hal yang membela kepentingan rakyat, heii,,,dongkrak duluuuuu ip kau ituuuu!

Hijab.
Saya mengenal istilah ini adalah pada masa SMA dan mulai memasuki lingkungan rohis (rohani islam), apa itu hijab? Oh, itu mungkin batas yang WAJIB di adakan ketika ada perempuan dan laki-laki yang bertemu langsung. Iya, perempuan dan laki-laki. Dua Makhluk yang diharamkan untuk berdekatan  (ilmu yang saya dapat waktu itu). sampai saat saya sekarang masih mengikuti organisasi islam di kampus pun, hal-hal seperti itu masih sering saya dapatkan. Saya mengerti. Seorang perempuan dan laki-laki yang belum menjadi muhrim dilarang bersentuhan, tidak boleh pandang-pandangan. Tidak boleh berjalan berduaan. Karena semua akan mengarah kepada zina. Zina, apa pengertiannya? Pengertian zina yang saya dapat dari Al-quran adalah mengawini yang bukan muhrimnya?

Pernah saya terlibat interaksi singkat dengan orang yang menjunjung tinggi hijab, sebagai orang yang awam, ketika berbicara dengan orang lain, saya akan berusaha menatap mata orang tersebut, sebagai bukti bahwa kita sedang menghargai orang yang sedang kita ajak bicara, setidaknya ini juga yang peroleh ketika saya memperoleh mata kuliah teori organisasi, bukti bahwa ada teorinya. Namun tidak berlaku bagi orang ini, ketika saya menciptakan suatu interaksi yang memang pada saat itu harus tercipta interaksi secara langsung, saya seperti berbicara dengan angin, beliau sama sekali tidak menatap mata saya, bahkan menghadap saya pun tidak, saya waktu itu sudah bertanya “bicara sama siapa dia?”, oh no, ternyata dengan saya, LUCU. Dia berbicara justru menghadap samping dengan saya, bukan berhadap-hadapan dengan saya. Untung saya tidak dibelakangin!
Oh segitunya yaaa? Saya benar-benar tidak mengerti, saya telah melihat jutaan orang lawan jenis di luar sana, dan ketika saya berbicara berhadap-hadapan, tidak ada yang terjadi, tidak ada itu yang namanya zina.
Alasan naïf, “jaga pandangan”, that’s a bullshit!, “jaga nafsu”,
Jika hanya dengan menatap mata, beliau bisa terpancing nafsunya, maka menurut saya dia adalah orang yang lebih parah dari orang yang bermesraan di depan umum!

Saya mulai tidak percaya, lagi-lagi masa SMA,
Seorang KETUA ROHIS IKHWAN dan seorang KETUA ROHIS AKHWAT, yang gembar gembor sana-sini kepada rekan-rekannya untuk tidak terlibat hubungan yang namanya pacaran, untuk tidak terlalu dekat dengan lawan jenis, namun dengan sangat ingin saya lemparkan kotoran di muka mereka,
Mereka! BERPACARAN! Tidak ada yang salah dengan pacarannya, tapi kenapa mereka menjadi orang paling munafik sedunia !
Lalu kenapa? Kenapa orang yang seperti itu saya anggap sebagai orang yang alim? Jika pada masih menempuh kuliah, terdengar kabar bahwa sudah ada yang menikah? Setahu saya hukum pernikahan di dalam islam menjadi wajib ketika sang laki-laki sudah mapan lahir batin dan dikhawatirkan akan terjadi zina jika tidak segera menikah juga? Lalu kenapa jika masih kuliah mereka sudah menikah, lalu siapa yang tidak bisa menjaga hawa nafsu? Lalu kenapa jika sudah menikah, orang-orang yang jilbabnya panjang dan celana nya gantung itu harus bermesraan di depan umum, lalu siapa yang mengumbar kemesraan di depan umum?

Menuntut ilmu.
Please talk to my hand, jika kalian-kalian yang  kuliah tinggi-tinggi atau kuliah  jauh-jauh atau kuliah mahal-mahal hanya untuk satu tujuan yaitu menuntut ilmu dan bukan untuk mengejar nilai dan mencari kerja yang pantas? Hah, that’s a second bulshit!, tujuan saya kuliah yaitu saya memang menuntut ilmu yang nantinya saya bisa gunakan untuk mendapatkan kerja dan prestise yang pantas dengan ilmu saya! Semakin banyak uang pengorbanan yang saya gunakan untuk kuliah, semakin tinggi  juga harapan saya akan kerja yang akan menggaji saya dengan nilai yang besar! Orang-orang yang sudah kaya pun tidak pernah berhenti korupsi !
Apalagi orang yang belum kaya?

Banyak hal lain, hal-hal kemunafikan manusia yang akan mengalahkan jumlah jutaan partikel yang ada di dalam tubuh kita.
Sudahlah, jangan memaksa jadi orang yang bukan diri kita. jangan berbicara tentang apa yang sebenarnya tidak ingin kita bicarakan. Jangan bilang iya jika ingin bilang tidak. Jangan bilang tidak jika ingin bilang iya. Jangan bilang benci jika sebenarnya suka. Jangan memaci jika dalam hati memuji. Jangan memaksa bila memang tidak perlu dipaksa. Jangan bilang tidak butuh jika sebenarnya butuh. Jangan bilang anti jika sebenarnya mania. Jangan bilang putih bila sebenarnya hitam. Jangan sok menjadi burung elang jika menjadi burung nuri pun kita sudah memiliki nilai yang lebih tersendiri. 

Iya.emosi. Emosi juga bagian dari manusia. Dan saya manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar