pelangi..pelangi...

pelangi..pelangi..
alangkah indahmu..
merah..kuning..hijau..
dilangit yang biruuu...

pelukismu agung...
siapa gerangan...
pelangi..
pelangi..
ciptaan Tuhann...

Sabtu, 13 November 2010

Kura-kura


Sungguh Demi Tuhan, malam ini sudah saya niatkan untuk mengerjakan tugas manajemen pelayanan umum, kenapa? Hari senin saya presentasi, dan saya belum menyelesaikan satupun untuk makalah saya. Bukan salah saya, rasa kantuk yang patut disalahkan, kenapa dia datang begitu cepat? Saat niat saya tulus untuk mengerjakan review MPU?
Entahlah, MPU mungkin belum terlalu hebat berjuang dalam menyita perhatian saya.

Beberapa hari ini, entah kenapa, saya selalu memikirkan kura-kura. Iya, kura-kura, hewan yang berjalan lambat dan memiliki cangkang besar di punggungnya dan mampu hidup jutaan tahun lamanya.


Jangan Tanya, kenapa tiba-tiba saya memikirkan kura-kura, di mulai dari kura-kura ninja, ini yang saya pikirkan ketika saya memutuskan saya adalah kura-kura ninja pada judul posting blog saya sebelumnya, setelah kura-kura ninja, lalu miniatur kura-kura, yang akan dijadikan seorang sahabat saya sebagai kado ulang tahun pacarnya kelak. Iya, melalui telepon dengan jarak depok-palembang, kami membicarakan filosofi kura-kura kenapa begitu special dimatanya,
Ini sungguh kebetulan, kura-kura ninja yang tadinya saya pikir adalah sosok yang hebat, dimana dengan segala kelambatannya, ada suatu keinginan yang tulus untuk menjadi pahlawan, iya kura-kura ninja.
Berbeda dengan filosofi dewi (sahabat saya), dia menganggap bahwa kura-kura adalah seekor hewan yang lambat namun dia mampu hidup berjuta-juta tahun lamanya, iya benar, setelah saya pikir-pikir, ada lagi, walaupun kura-kura adalah makhluk yang super lambat, dia terlihat lemah, namun setidaknya dia tidak membutuhkan sesuatu yang lain untuk melindungi dirinya dari bahaya, kura-kura punya cangkang.
Bahkan saya baru menyadari hal kecil dari kura-kura ini.

Lalu kembali lagi malam ini, THE LAST SONG. Judul film yang lebih menarik perhatian saya melebihi perhatian saya terhadap rasa kantuk saya apalagi perhatian saya terhadap makalah MPU.
Tanpa synopsis atau bocoran cerita sedikitpun, saya menonton film ini, iya… saya harapnya filmnya bagus.
dan…kura-kura lagi. Kebetulan. ( dan saya percaya, bahwa sebenarnya tidak ada yang namanya kebetulan, semua sudah diatur Tuhan )

Seorang gadis cuek yang ternyata memiliki ketulusan yang sangat indah terhadap kura-kura (atau mungkin penyu di film ini). Satu lagi kehebatan kura-kura, yang baru saya temukan di film ini, kura-kura mampu meluluhkan hati, tanpa bicara, tanpa apa-apa, tanpa tahu juga apa alasannya, berarti ada tulus juga disana, tulus untuk dan dari kura-kura. Kura-kura menjadi saksi dan bukti ketulusan kasih sayang antara ayah dan anak. Kura-kura bisa juga menjadi panah sayangnya dua insan yang tidak membutuhkan satu materi apapun untuk suatu hubungan, hanya butuh satu, ketulusan.

Kura-kura, malam ini yang membuat saya meneteskan airmata haru adalah kura-kura. Tidak peduli jika saya harus mengabaikan tugas MPU saya malam ini, tidak peduli jika saya harus melihat ke samping kanan saya, teman saya sedang tertidur pulasnya, tidak peduli telinga saya sudah sakit memakai headphone mendengarkan playlist lagu yang terus saya dengarkan daritadi.

Yang penting saya bahagia. Saya senang. Saya damai. Karena kura-kura, saya diberi kesempatan untuk mengingat tentang sang PELANGI terindah dalam hidup saya, yang mungkin sekarang dia juga sedang mengingat saya, atau memimpikan saya dalam tidurnya atau bahkan sama sekali tidak memikirkan saya, “No one has made me like you do, i don’t wanna lose you"

Yang penting saya bahagia. Saya senang. Saya damai. Karena kura-kura, saya diberi kesempatan untuk mengingat tentang sang PEJUANG terhebat dalam hidup saya, yang mungkin sekarang dia juga sedang mengingat saya, atau memimpikan saya dalam tidurnya atau bahkan sama sekali tidak memikirkan saya, “You are the kindest, sweetest, the most beautiful daughter in the whole world” 

Seperti tante-tante yang sedang nonton telenovela, sampai saya meneteskan air mata.
Tapi saya damai. Saya tenang. Saya Tulus.
Sedamai dan setenang kura-kura,
Setulus dyas dan papa.

“some day you are gonna open your heart and you are gonna play again. People make mistakes, even the people that we love”. _The Last Song_



Tidak ada komentar:

Posting Komentar