pelangi..pelangi...

pelangi..pelangi..
alangkah indahmu..
merah..kuning..hijau..
dilangit yang biruuu...

pelukismu agung...
siapa gerangan...
pelangi..
pelangi..
ciptaan Tuhann...

Selasa, 11 Maret 2014

Selfie yuuuks.

Pertama kali dengar keributan The Act of Killing, gue penasaran.
Sejak ga tau kapan, minat terhadap sejarah meningkat. 
Padahal dulu zaman SMA paling males belajar sejarah. 

Sekarang, sadar ga sadar, beberapa buku baru yang dibeli selalu beraroma sejarah.
Following di account twitter yang baru juga perlahan berisi "orang-orang" sejarah. 
Lebih pantas buat difollow.

Entah ini kemajuan atau malah gejala ketidakgaulan, sekarang udah jarang banget ngemol. 
Sekalinya niat ngemol, cuma buat nyari film based on history.

The Act Of Killing gak menang Oscar.
Dan Indonesia kembali damai. 
Rakyatnya kembali sibuk mengupload selfie di twitter, path, instagram, facebook, bla bla bla. 
Japan has Line. China has WeChat. Korea has Kakao Talk. USA has Whatsapp. 
Indonesians have all the time to use them. No time to watch a losing film tentang sejarah kita sendiri.

Padahal The Act Of Killing adalah selfie kita. 
Hanya angle-nya kita anggap gak bagus, jadi kita delete dan lupakan. Ga akan pernah masuk timeline kita.
Yang disimpan di timeline yang angle-nya bagus-bagus aja. 
Biar anak cucu dan Mark Zuckerberg hanya bisa mengakses yang terbaik dari kita.

We hate that part of ourself. 
So we try to ignore it even though we know it's there. 
We spend our lifetime berusaha mengupload hanya the good angle of our face.

No wonder.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar