pelangi..pelangi...

pelangi..pelangi..
alangkah indahmu..
merah..kuning..hijau..
dilangit yang biruuu...

pelukismu agung...
siapa gerangan...
pelangi..
pelangi..
ciptaan Tuhann...

Senin, 01 Oktober 2012

#AyahkuSeorangPolisi

1. Aku dulu bangga sekali saat Papa mengantarku ke sekolah sembari beliau berangkat kerja dengan seragam cokelat berpangkatnya itu #AyahkuSeorangPolisi

2. Papa pernah berjasa di pengamanan jalan raya, pengamanan arus mudik, pengamanan pelabuhan sungai terbesar di Indonesia, pengamanan Presiden, pengamanan event-event di kota kami, entah itu sekedar event-event konser musisi, sampai event besar yang juga pernah ada di kota kami seperti PON tahun 2004, SEAGAMES 2011, dan event-event nasional serta internasional lainnya. #AyahkuSeorangPolisi

3. Papa pernah mempertaruhkan nyawa saat menangkap penjahat di hutan, kepala Papa harus diberi belasan jahitan akibat bacokan senjata tajam milik penjahat. #AyahkuSeorangPolisi 

4. Untuk kedua kalinya Papa mempertaruhkan nyawa saat bertugas di jalan, papa ditabrak oleh pengguna jalan, sampai kakinya patah dan harus istirahat dirumah selama enam bulan dirumah. #AyahkuSeorangPolisi

5. Kondisi papa parah waktu itu, beliau hanya terbaring selama berbulan-bulan, sampai bisa menggunakan tongkat penyanggah hingga berjalan pincang. #AyahkuSeorangPolisi

6. Saat itu aku masih kecil, melihat papa terbaring dengan kaki yang patah, aku sedih dan sempat berpikir apakah papa tidak bisa menjadi seorang polisi lagi? #AyahkuSeorangPolisi

7. Papa berbesar hati, saat efek kecelakaan itu mengubur mimpi papa untuk bisa sekolah lagi dalam rangka meningkatkan jenjang karir. #AyahkuSeorangPolisi

8. Aku senang, saat melihat papa untuk pertama kalinya menggunakan seragam kebanggaanku pasca kecelakaan. #AyahkuSeorangPolisi

9. Papa bertanggung jawab atas semua tugasnya dalam melayani semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali, tanpa memandang apapun. #AyahkuSeorangPolisi

10. Kelas 3 SMA, untuk pertama kalinya aku melihat papa mengacungkan sebuah pistol di depan seseorang, yang saat itu memang mengancam keselamatan aku dan mama #AyahkuSeorangPolisi

11. Saat itu aku benar-benar takut, tapi aku percaya pada papa. #AyahkuSeorangPolisi

12. Papa tidak memberi kami makan dengan uang haram, karena papa mempunyai gaji, tidak memeras dan juga tidak meminta-minta. #AyahkuSeorangPolisi

13. Walaupun gaji papa tidak sebesar mereka yang bekerja di dalam ruangan, duduk di kursi jabatan disertai plang nama bergelar diatas meja , berdasi, dan nyaman dengan pendingin ruangan. #AyahkuSeorangPolisi

14. Tapi papa mampu menghidupi kami, menyekolahkan kami sampai kursi perguruan tinggi, dengan gaji papa yang tidak besar itu tentunya. #AyahkuSeorangPolisi
 
15. Hampir di setiap malam minggu, papa tidak dirumah bersama kami, tapi papa bertugas berpatroli mengamankan jalan. #AyahkuSeorangPolisi

16. Hampir di setiap hari raya, idul fitri, idul Adha, bahkan perayaan natal, papa tidak pernah absen menjalankan tugas. #AyahkuSeorangPolisi

17. Saat Idul Fitri, papa selalu bertugas menjaga arus mudik, malam takbir, di pagi menjelang sholat Id. #AyahkuSeorangPolisi

18. Debu, asap, cahaya matahari, merupakan sahabat jalanan mereka. #AyahkuSeorangPolisi

19. Papa menjalankan tugas sesuai prosedur, tidak pernah sewenang-wenang #AyahkuSeorangPolisi

20. tidak jarang aku mendengar cacian, hinaan, sindiran, bahkan sumpah serapah mereka kepada polisi. #AyahkuSeorangPolisi

21. Bagiku, siapapun yang menghina polisi, sama saja dengan menghina Papa. #AyahkuSeorangPolisi

22. Tidak jarang saya memejamkan mata, menghela nafas, dan mengepalkan tangan karena menahan tangis di depan teman yang tidak sadar akan “kicauan” mereka terhadap polisi #AyahkuSeorangPolisi

23. Bahkan dulu di salah satu mata kuliah semester awal, topik diskusi nya membahas suatu kasus yang melibatkan polisi, saya berusaha memberikan pendapat seobjektif mungkin, tapi tetap kalah dengan opini subjektif mereka yang membabi buta. #AyahkuSeorangPolisi

24. Bahkan ada salah satu teman yang menghujat “polisi” habis-habisan #AyahkuSeorangPolisi

25. Alhasil, keluar kelas, saya menangis di toilet di kampus #AyahkuSeorangPolisi

26. Dulu, pernah perjalanan saya pulang ke Palembang, bis yg saya tumpangi harus menghentikan jalannya karena ditilang. #AyahkuSeorangPolisi

27. Seluruh penumpang “ngedumel” karena perjalanan tersendat #AyahkuSeorangPolisi

28. Lalu terdengarlah “mungkin anak-bininya belum makan tuh”, “udaaah, paling dikasih ceban udah diem, anaknya belum bayar uang sekolah itu kayaknya”, “susu anaknya habis kyknya itu polisi, kita kumpulin uang dulu bwt bantu” #AyahkuSeorangPolisi

29. Pengguna jalan yang tidak tertib, tidak memakai helm, tidak menghidupkan lampu di siang hari, ngebut, melanggar lampu merah, menggunakan motor yang tidak memenuhi standar keamanan di jalan #AyahkuSeorangPolisi

30. Ketika di tilang, mereka tidak terima dan mulai menghujat polisi #AyahkuSeorangPolisi

31. “saya sumpahin itu anak bininya gak selamat”, “huh, dasar fakir miskin berseragam, ikhlas deh saya uangnya buat ngidupin fakir miskin kayak kalian” #AyahkuSeorangPolisi

32. Seandainya sanak saudara mereka juga polisi #AyahkuSeorangPolisi

33. Mungkin mereka tahu betapa sakitnya mendengar itu #AyahkuSeorangPolisi

34. Mahasiswa anarkis, masyarakat primitif yang demo dengan brutal, tidak harus menjadi musuh polisi saat berunjuk rasa #AyahkuSeorangPolisi

35. Jika terjadi apa-apa, polisi lah yang pasti disalahkan #AyahkuSeorangPolisi

36. Polisi juga manusia, polisi juga makan nasi dan sembako, polisi juga butuh BBM, dan polisi juga tidak setuju dengan kebijakan yang memberatkan rakyat #AyahkuSeorangPolisi

37. Polisi punya keluarga, istri/suami, anak, dan polisi juga punya perasaan. #AyahkuSeorangPolisi

38. Hinalah oknumnya, jangan hina polisi lagi, jangan menyumpahi kami lagi #AyahkuSeorangPolisi  

39. Semua profesi tidak pantas untuk dihina, yang biadab itu adalah pribadinya, bukan profesinya #AyahkuSeorangPolisi

40. Ayahku seorang polisi, kakakku seorang polisi, dan atas jasa dan bakti mereka, aku bangga. #AyahkuSeorangPolisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar