1. Aku dulu bangga sekali saat Papa mengantarku ke
sekolah sembari beliau berangkat kerja dengan seragam cokelat berpangkatnya itu
#AyahkuSeorangPolisi
2. Papa pernah berjasa di pengamanan jalan raya,
pengamanan arus mudik, pengamanan pelabuhan sungai terbesar di Indonesia, pengamanan
Presiden, pengamanan event-event di kota kami, entah itu sekedar event-event
konser musisi, sampai event besar yang juga pernah ada di kota kami seperti PON
tahun 2004, SEAGAMES 2011, dan event-event nasional serta internasional
lainnya. #AyahkuSeorangPolisi
3. Papa pernah mempertaruhkan nyawa saat menangkap
penjahat di hutan, kepala Papa harus diberi belasan jahitan akibat bacokan
senjata tajam milik penjahat. #AyahkuSeorangPolisi
4. Untuk kedua kalinya Papa mempertaruhkan nyawa saat
bertugas di jalan, papa ditabrak oleh pengguna jalan, sampai kakinya patah dan
harus istirahat dirumah selama enam bulan dirumah. #AyahkuSeorangPolisi
5. Kondisi papa parah waktu itu, beliau hanya terbaring
selama berbulan-bulan, sampai bisa menggunakan tongkat penyanggah hingga
berjalan pincang. #AyahkuSeorangPolisi
6. Saat itu aku masih kecil, melihat papa terbaring
dengan kaki yang patah, aku sedih dan sempat berpikir apakah papa tidak bisa
menjadi seorang polisi lagi? #AyahkuSeorangPolisi
7. Papa berbesar hati, saat efek kecelakaan itu mengubur
mimpi papa untuk bisa sekolah lagi dalam rangka meningkatkan jenjang karir. #AyahkuSeorangPolisi
8. Aku senang, saat melihat papa untuk pertama kalinya menggunakan
seragam kebanggaanku pasca kecelakaan. #AyahkuSeorangPolisi
9. Papa bertanggung jawab atas semua tugasnya dalam
melayani semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali, tanpa memandang apapun. #AyahkuSeorangPolisi
10. Kelas 3 SMA, untuk pertama kalinya aku melihat papa
mengacungkan sebuah pistol di depan seseorang, yang saat itu memang mengancam
keselamatan aku dan mama #AyahkuSeorangPolisi
11. Saat itu aku benar-benar takut, tapi aku percaya pada
papa. #AyahkuSeorangPolisi
12. Papa tidak memberi kami makan dengan uang haram, karena
papa mempunyai gaji, tidak memeras dan juga tidak meminta-minta. #AyahkuSeorangPolisi
13. Walaupun gaji papa tidak sebesar mereka yang bekerja
di dalam ruangan, duduk di kursi jabatan disertai plang nama bergelar diatas
meja , berdasi, dan nyaman dengan pendingin ruangan. #AyahkuSeorangPolisi
14. Tapi papa mampu menghidupi kami, menyekolahkan kami
sampai kursi perguruan tinggi, dengan gaji papa yang tidak besar itu tentunya. #AyahkuSeorangPolisi
15. Hampir di setiap malam minggu, papa tidak dirumah
bersama kami, tapi papa bertugas berpatroli mengamankan jalan. #AyahkuSeorangPolisi
16. Hampir di setiap hari raya, idul fitri, idul Adha,
bahkan perayaan natal, papa tidak pernah absen menjalankan tugas. #AyahkuSeorangPolisi
17. Saat Idul Fitri, papa selalu bertugas menjaga arus
mudik, malam takbir, di pagi menjelang sholat Id. #AyahkuSeorangPolisi
18. Debu, asap, cahaya matahari, merupakan sahabat jalanan
mereka. #AyahkuSeorangPolisi
19. Papa menjalankan tugas sesuai prosedur, tidak pernah
sewenang-wenang #AyahkuSeorangPolisi
20. tidak jarang aku mendengar cacian, hinaan, sindiran,
bahkan sumpah serapah mereka kepada polisi. #AyahkuSeorangPolisi
21. Bagiku, siapapun
yang menghina polisi, sama saja dengan menghina Papa. #AyahkuSeorangPolisi
22. Tidak jarang saya memejamkan mata, menghela nafas, dan
mengepalkan tangan karena menahan tangis di depan teman yang tidak sadar akan “kicauan”
mereka terhadap polisi #AyahkuSeorangPolisi
23. Bahkan dulu di salah satu mata kuliah semester awal, topik
diskusi nya membahas suatu kasus yang melibatkan polisi, saya berusaha
memberikan pendapat seobjektif mungkin, tapi tetap kalah dengan opini subjektif
mereka yang membabi buta. #AyahkuSeorangPolisi
24. Bahkan ada salah satu teman yang menghujat “polisi”
habis-habisan #AyahkuSeorangPolisi
25. Alhasil, keluar kelas, saya menangis di toilet di
kampus #AyahkuSeorangPolisi
26. Dulu, pernah perjalanan saya pulang ke Palembang, bis
yg saya tumpangi harus menghentikan jalannya karena ditilang. #AyahkuSeorangPolisi
27. Seluruh penumpang “ngedumel” karena perjalanan
tersendat #AyahkuSeorangPolisi
28. Lalu terdengarlah “mungkin anak-bininya belum makan
tuh”, “udaaah, paling dikasih ceban udah diem, anaknya belum bayar uang sekolah
itu kayaknya”, “susu anaknya habis kyknya itu polisi, kita kumpulin uang dulu
bwt bantu” #AyahkuSeorangPolisi
29. Pengguna jalan yang tidak tertib, tidak memakai helm,
tidak menghidupkan lampu di siang hari, ngebut, melanggar lampu merah,
menggunakan motor yang tidak memenuhi standar keamanan di jalan #AyahkuSeorangPolisi
30. Ketika di tilang, mereka tidak terima dan mulai
menghujat polisi #AyahkuSeorangPolisi
31. “saya sumpahin itu anak bininya gak selamat”, “huh,
dasar fakir miskin berseragam, ikhlas deh saya uangnya buat ngidupin fakir
miskin kayak kalian” #AyahkuSeorangPolisi
32. Seandainya sanak saudara mereka juga polisi #AyahkuSeorangPolisi
33. Mungkin mereka tahu betapa sakitnya mendengar itu #AyahkuSeorangPolisi
34. Mahasiswa anarkis, masyarakat primitif yang demo
dengan brutal, tidak harus menjadi musuh polisi saat berunjuk rasa #AyahkuSeorangPolisi
35. Jika terjadi apa-apa, polisi lah yang pasti disalahkan
#AyahkuSeorangPolisi
36. Polisi juga manusia, polisi juga makan nasi dan sembako,
polisi juga butuh BBM, dan polisi juga tidak setuju dengan kebijakan yang
memberatkan rakyat #AyahkuSeorangPolisi
37. Polisi punya keluarga, istri/suami, anak, dan polisi
juga punya perasaan. #AyahkuSeorangPolisi
38. Hinalah oknumnya, jangan hina polisi lagi, jangan
menyumpahi kami lagi #AyahkuSeorangPolisi
39. Semua profesi tidak pantas untuk dihina, yang biadab itu adalah pribadinya, bukan profesinya #AyahkuSeorangPolisi
40. Ayahku seorang
polisi, kakakku seorang polisi, dan atas jasa dan bakti mereka, aku bangga. #AyahkuSeorangPolisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar