Mengapa kita suka menertawakan sesuatu yang dianggap
semua orang serius?
Mengapa kita suka membicarakan sesuatu yang orang lain
tidak bicarakan?
Mengapa kita menganggap aneh terhadap hal yang justru
dianggap lucu oleh semua orang?
Mengapa kita menangis saat semua orang merasa bahagia?
Mengapa kadang kita ingin berbahagia, ketika semua
orang menangis?
Mengapa kita lebih suka berada sendiri, ketika semua
orang ingin berada di keramaian?
Mengapa kita lebih memilih diam ketika semua orang
berebut untuk berbicara?
Mengapa kita lebih memilih berbelok, saat semua orang
berjalan lurus?
Mengapa kita mengatakan “tidak” ketika semua orang
begitu yakin mengatakan “iya”?
Mengapa kita berkata “mungkin” ketika semua orang
begitu yakin berkata “tidak mungkin”?
Mengapa kita tetap ingin hujan turun, saat semua orang
sudah bosan dengan hujan?
Mengapa kita suka memaksa? Padahal kita tahu persis
rasanya dipaksa.
Mengapa kita masih merindu? Padahal kita sudah saling
membenci.
Jika menganggap kita bertemu dan dipertemukan oleh
cinta, maka aku tidak setuju.
Lantas?
Ini “tidak tahu” kesekian.
Tidak ada alasan dan jawaban atas tanda tanya.
Hanya tidak tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar