Kepadamu yang
tersayang, hujanku.
Hai, hujan.
Lama tidak melihatmu.
Akhirnya kau datang,
dengan entah berapa banyak titipan salam rindu yang kau bawa seiring tetesan airmu.
Hujan.
Kau tahu? Aku
sudah lama menantimu.
Tenanglah,
kali
ini aku tidak hanya menanti pelangi indahmu,
tapi dirimu lah yang benar-benar aku
tunggu.
Aku rindu padamu,
hujan.
Apa orang itu
juga menitipkan rindu untukku lewatmu?
Ya. Aku yakin
kau mengantarnya untukku.
Kau selalu membantuku,
hujan.
Aku tak peduli
kau harus datang dengan gemuruhmu yang seram itu.
Aku pun tidak
peduli, jika kau harus datang dengan derasmu yang luar biasa.
Karena, aku hanya
ingin bermanja denganmu, hujan.
Aku tahu kau hanya
sebentar.
Hanya mengantar
doa-doa kami,
rindu-rindu kami,
rezeki-rezeki kami,
dan menemani air mata kami mengalir
ke peraduannya.
Terimakasih, hujan.
Kau sudah mengantar
titipannya dengan baik.
Janganlah pergi
dulu, tunggulah sebentar lagi.
Aku juga titip
rindu untuknya.
Sampaikan juga
doaku kepada Tuhan.
Semoga Tuhan masih
mau mengampuni dosaku,
memberiku berkahnya di setiap perjalananku, melindungi aku
dan setiap umatnya
Mengizinkanku
menuntunnya di jalan ini.
Terimakasih, hujan.
Lihatlah, suka
cita menyambutmu.
Datanglah lagi
esok hari, aku masih menunggumu.
Datanglah dengan
menyejukkan,
menentramkan, mendamaikan, dan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar