Miss World vs World Muslimah
Gue berbicara sebagai perempuan
yang beragama islam,
sebagai orang Indonesia, dan sebagai orang yang
ingin mengemukakan pendapat.
Beberapa minggu yang lalu, masyarakat Indonesia dibantu oleh media jenis
apapun di Indonesia sedang membicarakan pro kontra Indonesia menjadi
tuan rumah perhelatan kontes kecantikan bergengsi dunia, Miss World.
Banyak yang mendukung, ga sedikit pula yang menentang.
Gema yang paling kencang sih ya yang berasal dari mereka yang menentang.
Sejauh
yang gue amati, ajang Miss World ditentang karena acara begituan
cenderung menjadikan perempuan sebagai barang komersil, yang bisa
dijajakan, dipamerkan, dan dipilah-pilih.
Fokus utama orang awam sih ke
fisik.
Karena dari sisi itulah pro kontranya timbul.
Indonesia sebagai negara islam, eh bukan, Indonesia sebagai negara yang
mayoritas penduduknya beragama islam, iya berarti ada yang non-islam.
Siapa
yang menentang acara itu? jawabannya adalah orang islam yang pingin menentang,
yang ga
pingin ya diam aja, mungkin mencoba memandang segala sesuatu dari
berbagai aspek dan mengambil sisi positifnya, termasuk gue.
Ga perlu gue
jelasin dari segi aspek apa aja dan apa sisi positifnya, karena gue
yakin yang baca ini juga udah tau.
Semua orang juga udah tau, yang mau ditunjukkin dari acara Miss World
itu adalah siapa-siapa aja sih wanita yang cantik dari seluruh dunia,
dengan badan bagus, otak dan wawasan cemerlang, dan kepribadian oke.
Ya maksud gue, yang ga cantik ga mungkin kepilih kan.
Banyak perempuan
diluar sana pinter, berkepribadian oke, tapi fisiknya yang entah dapet darimana
indikatornya sehingga di kategorikan ke "tidak cantik".
Jadi fokusnya,
tetap fisik lagi kan?
Nah, beberapa hari kemudian, gue lihat iklan di TV, ada acara world
muslimah.
Tadinya gue berpikir, lha acara apa tuh? Beneran mencakup
"world"?
Enam negara yang ikut, yaitu Indonesia, Iran, Malaysia, Brunei,
Nigeria, dan Bangladesh.
Sama sih kayak miss world, bedanya yang boleh ikut ini cuma cewek-cewek
beragama islam.
Satu lagi, beragama islam dan memakai simbol
keislamannya, yaitu pakaian tertutup disertai kerudung, sesuai dengan
syariat islam.
Dan satu lagi, bisa ngaji, dan hafal Al-quran.
Jadi, yang islam, yang cantik, yang pinter dan pinter ngaji, tapi ga jilbapan, udh pasti ga lolos kan?
Yang
islam, yang ga cantik (menurut orang awam yg cuma punya indikator "enak
diliat" aja), maaf, item misalnya, pesek misalnya, gendut misalnya,
juling misalnya, sumbing misalnya, pendek misalnya, tapi pinter, pinter
ngaji, dan hafal quran, tetap ga akan kepilih juga kan?
Fokus utama sama aja kayak miss world, fisik (lagi) kan?
Lha sama aja dong?
Tetep
aja itu cewek disuruh dadah-dadah cantik, nyengar nyengir anggun di
panggung, sambil diliatin oleh banyak pasang mata manapun di dunia. Baik
laki-laki, maupun perempuan.
Yang jelas, laki-laki normal yang nonton
acara beginian sih gue yakin memang fokus sama pemandangan fisiknya
doang.
Yang diliatin apanya? Ih badannya bagus ya, ih mukanya cantik ya, pinter pula, pengen
deh punya badan kayak gitu, pengen deh punya bini kayak gitu.
Sebatas
itu sih pendapat dan komentar yang gue dengar, selebihnya
wallahu 'alam.
Nah, kalo mau dipikir dari satu sisi saja, tetap aja acara world muslimah ini harusnya ga boleh diadain, sama kayak miss world.
Kenapa? Lha, sama-sama mempertontonkan perempuan, sama-sama menjadikan
perempuan sebagai bahan bisnis komersil, sama-sama memanfaatkan
perempuan untuk mempromosikan sesuatu, persuasif.
Setahu gue, di
islam juga ada larangan untuk mendekati hal-hal yang mengarah ke zina,
yang salah satunya adalah memandang wajah atau mata perempuan yang bukan muhrimnya berlama-lama (bagi laki-laki) karena dikhawatirkan akan menimbulkan syahwat.
Apalagi mandangin badannya.
Setau gue sih, koreksi aja
kalau salah.
Misal gue kasih usul, kalo mau memberi tahu dunia bahwa muslimah juga
bisa diandalkan, juga bisa multitalented, juga bisa pinter, juga bisa
mengaji, ga kalah sama perempuan lainnya, gimana kalo dipakein cadar
semua? toh katanya yang mau diliatin adalah pinternya, pinter ngajinya,
karakter dan kepribadiannya, berarti muka ga ngaruh dong?
Usul gue pasti ditolak mentah-mentah kan?
Kalo usul itu dipake, berarti darimana daya tarik acara itu dong?
Yup, daya tarik.
Daya tarik buat cari keuntungan, keuntungan di dapet dari
banyaknya orang yang nonton.
yaitu muka yang (menurut indikator awam) cantik.
Fisik lagi kan?
Ini karena gue memandang hanya dari satu sisi saja,
pasti banyak yang gatel mulutnya karena ga setuju.
Begitu juga dengan acara miss world.
Ini
bukan tentang gue mendukung atau tidaknya kedua acara ini lho.
Atau
nunjukkin seberapa alimnya gue untuk bisa ngomongin hal-hal tersebut.
Don't you know what i mean?
Belajar dari ini, hal yang mau gue simpulin adalah mungkin kalo segala
sesuatu itu bisa dipandang dari segala sisi, lo akan ketemu titik dimana
lo bisa paham.
Tapi kalo memandang segala sesuatu itu dari satu sisi saja, apalagi sisi yang negatif, percaya deh, lo akan stuck.
"Muslimah itu bukan untuk dikonteskan, apapun bentuknya apapun caranya." -Felix Siauw